Trusted

Revenue Ethereum Melorot 99% Pasca Upgrade Dencun, ETH Bukan Lagi Aset Deflasi?

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pendapatan Ethereum susut 99% pasca-upgrade Dencun. Biaya transaksi yang lebih rendah menarik pengguna ke solusi layer-2.
  • Rivalitas yang meningkat di antara proyek L2 telah mengurangi peran Ethereum sebagai platform transaksi utama.
  • Upgrade ini membuat Ethereum kembali menjadi inflasioner, di mana 16,775 ETH telah bertambah, menentang narasi deflasioner.
  • promo

Pendapatan Ethereum merosot tajam selama beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi di tengah memanasnya persaingan dari solusi penskalaan layer-2 (L2).

Upgrade Dencun di bulan Maret menjadi tonggak bersejarah bagi blockchain Ethereum, terutama dalam memangkas biaya transaksi. Namun, upgrade ini membawa konsekuensi yang nyata.

Revenue Ethereum Anjlok di Tengah Booming Layer-2

Sejak tayangnya upgrade Dencun pada 13 Maret, pendapatan Ethereum merosot tajam hingga 99%, menurut data Token Terminal. Upgrade ini memangkas biaya transaksi untuk solusi L2, menggandakan jumlah transaksi harian dan pengguna aktif bulanan.

Persaingan yang kian ketat di antara lebih dari 70 solusi L2 aktif dan 21 proyek layer-3 (L3) telah menyeret pengguna menjauh dari mainnet Ethereum. Hal ini pada gilirannya mengakibatkan pendapatan jaringan Ethereum amblas secara dramatis. Tepatnya, terjun dari US$35,5 juta pada 5 Maret menjadi US$566.000 pada akhir Agustus.

Rob Viglione, selaku CEO Horizen Labs, menyatakan bahwa Ethereum sedang bertransisi dari platform transaksi utama menjadi lapisan penyelesaian dan keamanan bagi jaringan L2. Walaupun pergeseran ini mungkin menyebabkan gangguan jangka pendek, hal ini tentu saja dapat memperkuat kedudukan Ethereum dalam jangka panjang.

“Kita mungkin akan menyaksikan konsolidasi pasar di antara L2, di mana beberapa pemain dominan bermunculan. Beberapa mungkin mengkaji solusi data availability alternatif, yang berpotensi menantang posisi Ethereum. Namun, L2 yang memiliki use case yang solid dan unik kemungkinan akan tetap diminati selama bertahun-tahun mendatang. Model pendapatan Ethereum akan beralih dari biaya transaksi individual menjadi menghasilkan pendapatan sebagai lapisan penyelesaian untuk jaringan L2. Transisi ini memposisikan Ethereum sebagai infrastruktur penting bagi ekosistem blockchain yang multifaset,” ujar Viglione kepada BeInCrypto.

Baca Juga: Ethereum Upgrade 2024: Dencun (Cancun-Deneb) dan Manfaatnya

Pendapatan Ethereum L1, Biaya dan Metrik Pengguna L2,  Sumber: Token Terminal
Pendapatan L1 Ethereum, Biaya dan Metrik Pengguna L2 | Sumber: Token Terminal

Upgrade Dencun dan Dampaknya pada Deflasi Ethereum

Upgrade Dencun berhasil memangkas biaya transaksi, namun juga sekaligus menyebabkan dampak yang tidak diinginkan bagi para holder token. Biaya yang lebih rendah faktanya telah menyurutkan permintaan untuk ETH, yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan transaksi di jaringan.

Susutnya permintaan seperti ini lantas mendongkrak pasokan ETH. Kondisi ini dapat merusak efek deflasioner yang awalnya dimaksudkan oleh EIP-1559 Ethereum. Akibatnya, Ethereum kini kembali menjadi aset inflasioner, di mana ada lebih banyak token yang diterbitkan ketimbang masuk ke dalam mekanisme burning alias pembakaran. Merujuk data dari ultrasound.money, lebih dari 16.775 token ETH tercatat telah ditambahkan ke pasokan total Ethereum sejak pertengahan April.

“Kami menyimpulkan bahwa, pada tingkat aktivitas jaringan saat ini, Ethereum tidak akan menjadi deflasioner lagi. Narasi ‘ultrasound money‘ mungkin telah mati atau butuh aktivitas jaringan yang jauh lebih tinggi untuk bisa hidup kembali,” ujar analis CryptoQuant dalam sebuah laporan.

Baca Juga: Insight Ini Ungkap Beli Ethereum (ETH) Sekarang Adalah Langkah Brilian

Pasokan ETH, Sumber: Ultrasound money
Pasokan ETH | Sumber: Ultrasound money

Terlepas dari kekhawatiran yang menyelimuti terkait efek deflasioner ETH yang memudar, beberapa pihak berspekulasi bahwa baik jaringan L1 maupun L2 kini berada di ambang kehancuran finansial. Akibatnya, para investor pun berpotensi kehilangan hingga 80% dari nilai mereka. Namun, Vitalik Buterin, selaku Co-founder Ethereum, menepis narasi tersebut. Ia menegaskan jaringan Ethereum justru semakin tangguh, bahkan di tengah terjangan berbagai tantangan ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang revenue Ethereum (ETH) yang ambrol 99% ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori