XRP Ripple mengalami pertumbuhan yang signifikan pada kuartal ketiga. Perusahaan ini melihat peningkatan volume transaksi XRP Ledger dan peningkatan minat institusional terhadap token XRP-nya.
Pengembangan ini terjadi saat perusahaan terus memperjuangkan kasus Ripple melawan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
XRP Ripple Tarik Minat Institusional
Ripple melaporkan peningkatan minat institusional terhadap XRP, sebagian karena menurunnya kredibilitas SEC AS di ruang aset kripto. Beberapa pemain keuangan besar, termasuk Chicago Mercantile Exchange (CME), memperkenalkan penawaran XRP baru selama kuartal tersebut. CME mengungkapkan harga referensi XRP, sementara Bitnomial mengumumkan rencana untuk produk futures XRP.
Lebih lanjut, perusahaan terkemuka seperti Bitwise, Canary, dan 21Shares mengajukan peluncuran exchange-traded funds (ETF) yang berfokus pada XRP. Juga, Grayscale memperkenalkan XRP Trust seiring dengan upaya untuk mengubah Digital Large Cap Fund-nya, yang mencakup BTC, ETH, SOL, XRP, dan AVAX, menjadi ETF.
Baca Juga: Penjelasan XRP ETF: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya
CEO Ripple Brad Garlinghouse menuturkan bahwa pengajuan ini merupakan bukti kuat dari permintaan institusional terhadap produk XRP. Menurutnya, tantangan berkepanjangan SEC dalam mengatur aset kripto telah melemahkan posisinya, dan semakin mengurangi pengaruhnya atas sektor tersebut.
“Pesan dari pasar jelas — minat institusional terhadap produk XRP lebih kuat dari sebelumnya… Perang SEC terhadap aset kripto telah kalah berturut-turut — pengabaian berkelanjutan mereka terhadap otoritas pengadilan akan semakin mengikis kredibilitas dan reputasi SEC,” ucap Garlinghouse di sini.
Volume Transaksi XRP Melonjak
Sementara itu, peningkatan minat institusional menyebabkan volume transaksi XRP meningkat. Volume harian rata-rata (ADV) di bursa teratas berkisar antara US$600 juta dan US$700 juta, dengan peningkatan 27% dalam rasio XRP/BTC selama kuartal tersebut. Ripple menjelaskan bahwa perdagangan di Binance, Bybit, dan Upbit, rata-rata sekitar US$750 juta pada awal Q3 sebelum stabil di pertengahan kuartal dan naik lagi di akhir September.
Selain itu, jaringan XRP Ledger juga melihat volume transaksi XRP hampir dua kali lipat selama periode tersebut. Menurut laporan tersebut, total transaksi di jaringan naik dari 86,4 juta di Q2 menjadi 172,6 juta di Q3 2024. Ripple menjelaskan bahwa peningkatan ini terutama disebabkan oleh mikrotransaksi, seringkali kurang dari 1 XRP setiap, yang kemungkinan merupakan bagian dari kampanye spam.
“Meskipun aktivitas meningkat, sebagian besar melibatkan transaksi dengan volume kecil, sehingga volume total di rantai tidak mengalami kenaikan signifikan. Peningkatan ini terutama didorong oleh mikrotransaksi (<1 XRP), yang tampaknya merupakan bagian dari kampanye pesan spam,” terang Ripple.
Baca Juga: Prediksi Kuartal 4: Harga XRP Potensi Bangkit Setelah 6 Bulan Bearish
Di sisi lain, Total Value Locked (TVL) dalam Automated Market Makers (AMM) Ripple lebih dari dua kali lipat. Selama periode tersebut, nilai tersebut naik dari US$8,5 juta menjadi US$16,2 juta. Namun, biaya transaksi rata-rata di jaringan turun, dengan biaya menurun 32% dari 0,00394 XRP menjadi 0,00269 XRP per transaksi.
Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja transaksi XRP Ripple pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.