Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa (30/4) mendakwa Roger Ver, yang terkenal dengan julukan Bitcoin Jesus, melakukan penghindaran pajak sekitar US$48 juta.
Secara lebih rinci, Roger Ver dituduh melakukan penipuan surat, penghindaran pajak, dan pengajuan pengembalian pajak palsu.
Roger Ver telah ditangkap akhir pekan kemarin di Spanyol berdasarkan tuntutan pidana AS. Pemerintah Negeri Paman Sam akan mengupayakan ekstradisi Roger Ver untuk diadili di AS.
Menariknya pada 26 April lalu, Roger Ver sempat membuat cuitan di media sosial Twitter (X) yang berbunyi, “Jangan berharap orang jahat melakukan hal baik.”
Roger Ver Diwajibkan Lakukan Pengembalian Pajak
Menurut dakwaan, Roger Ver yang sebelumnya dari Santa Clara, California, AS, memiliki MemoryDealers.com Inc. dan Agilestar.com Inc. Dua perusahaan itu menjual peralatan komputer dan jaringan.
Mulai tahun 2011, Roger Ver diduga mulai memperoleh Bitcoin untuk dirinya dan perusahaannya. Dia juga diduga rajin mempromosikan Bitcoin sehingga mendapat julukan Bitcoin Jesus.
Pada 4 Februari 2014, Roger Ver diduga memperoleh kewarganegaraan di St. Kitts & Nevis, dan tidak lama kemudian melepaskan kewarganegaraan AS dalam proses yang dikenal sebagai ekspatriasi.
Akibat hal itu, Roger Ver diduga diwajibkan berdasarkan undang-undang (UU) AS untuk mengajukan pengembalian pajak yang melaporkan keuntungan modal dari penjualan konstruktif asetnya di seluruh dunia, termasuk Bitcoin, dan melaporkan nilai pasar wajar (fair market value) dari asetnya.
Dia juga diduga diharuskan membayar pajak ke pemerintah AS, yang disebut sebagai pajak keluar, atas keuntungan modal tersebut.
Per Februari 2014, Roger Ver dan perusahaannya diduga memiliki sekitar 131.000 Bitcoin (BTC).
- Baca Juga: Profil Roger Ver, Sang Bitcoin Jesus
Dituduh Berikan Informasi Palsu
Roger Ver diduga menyewa firma hukum untuk membantunya dalam proses ekspatriasi dan menyiapkan pengembalian pajak terkait hal itu. Dia juga diduga menyewa jasa appraisal untuk menilai kedua perusahaannya.
Salah satu tokoh yang dalam perkembangannya mendukung Bitcoin Cash (BCH) ini diduga memberikan atau menyebabkan diberikannya informasi palsu atau menyesatkan kepada firma hukum dan penilai, yang menyembunyikan jumlah sebenarnya Bitcoin yang dimilikinya dan perusahaannya.
Akibatnya, firma hukum itu diduga menyiapkan dan mengajukan pengembalian pajak palsu yang secara substansial membuat penilaian undervalue pada kedua perusahaan Roger Ver dan 73.000 Bitcoin yang dimiliki perusahaan tersebut.
Adapun Roger Ver dituduh tidak melaporkan Bitcoin yang dia miliki secara pribadi.
Surat dakwaan lebih lanjut menyatakan bahwa pada Juni 2017, kedua perusahaan Roger Ver terus memiliki sekitar 70.000 BTC.
Sekitar waktu tersebut, Roger Ver diduga mengambil alih Bitcoin itu, dan pada November 2017 menjual puluhan ribut BTC di crypto exchange dengan harga tunai sekitar US$240 juta.
Dengan hard fork yang menghasilkan hadirnya blockchain Bitcoin Cash pada 1 Agustus 2017, artinya Roger Ver mulai menjual BTC miliknya setelah itu.
Meskipun Roger Ver saat itu bukan warga negara AS, DOJ menilai dia diwajibkan secara hukum untuk melapor ke Internal Revenue Service (IRS) yang bertanggung jawab atas pungutan dan penegakan pajak AS. Aksi Roger Ver diduga merugikan IRS setidaknya US$48 juta.
Selain itu, Roger Ver harusnya juga membayar pajak atas distribusi tertentu seperti dividen dari kedua perusahaannya, yang berbasis di AS.
Roger Ver dituduh menyembunyikan dari akuntannya bahwa dia telah menerima dan menjual Bitcoin milik dua perusahaannya pada tahun itu.
Akibatnya, pengembalian pajak penghasilan individu Roger Ver pada 2017 tidak melamporkan keuntungan atau membayar pajak apa pun terkait dengan distribusi Bitcoin di kedua perusahaannya kepadanya.
Menulis Buku Hijacking Bitcoin
Sebagai informasi, Roger Ver mengaku bahwa dia mulai berinvestasi di ekosistem Bitcoin sejak 2011. Selama crypto winter 2022, Roger Ver dituduh berutang ke CoinFLEX dan gagal selesaikan perdagangan opsi kripto di Genesis.
Pada 5 April lalu, Roger Ver kembali mencuri perhatian komunitas kripto usai berpartisipasi dalam penulisan buku Hijacking Bitcoin: The Hidden History of BTC.
“Bitcoin dijanjikan menjadi teknologi yang membebaskan, alternatif pasar bebas terhadap uang yang dikendalikan negara. Namun, janji itu dilanggar setelah sekelompok kecil orang [pendukung small blockers seperti Adam Back hingga Samson Mow] mengambil alih proyek tersebut dan secara mendasar mengubah desain Bitcoin,” bunyi sinopsis buku Hijacking Bitcoin.
Roger Ver adalah seorang big blockers yang mendukung ukuran besar setiap blok di Bitcoin agar biaya transaksi menjadi murah, sehingga memungkinkan cryptocurrency pertama itu mempertahankan posisinya sebagai medium of exchange (MoE).
Sebelumnya pada 14 Maret 2021, telah muncul buku berjudul The blocksize War yang membahas pertarungan siapa yang mengontrol aturan protokol Bitcoin. Buku ini mengisahkan kronologi peristiwa perdebatan antara big blockers dengan small blockers yang mendukung ukuran blok Bitcoin tetap kecil untuk mempertahankan nilai desentralisasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.