Lihat lebih banyak

Sebut Investor Sangat Tertarik dengan Aset Digital, BNY Mellon: Diperlukan Regulasi yang Lebih Jelas

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Head of Digital Assets Bank of New York (BNY) Mellon, Michael Demissie, mengatakan pada hari Rabu (8/2) bahwa aset digital akan tetap eksis.
  • Berbicara di panel tentang kripto di Konferensi FinTech dan Regulasi Tahunan ke-7 Afore Consulting, Michael Demissie juga mengatakan bahwa diperlukan regulasi yang lebih aman dalam sektor ini.
  • Pernyataan ini hampir mirip dengan yang pernah diungkapkan oleh Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, pada November 2022.
  • promo

Head of Digital Assets Bank of New York (BNY) Mellon, Michael Demissie, mengatakan pada hari Rabu (8/2) bahwa aset digital akan tetap eksis. Mengutip studi pada tahun 2022, Demissie mengatakan, “Apa yang kami lihat adalah klien [institusional] benar-benar tertarik pada aset digital, secara luas.”

Studi yang dimaksud merupakan survei klien BNY Mellon yang dilakukan pada Oktober 2022. Ditemukan bahwa lebih dari 90% dari klien BNB Mellon berharap untuk berinvestasi dalam aset digital dalam waktu dekat.

Survei itu juga menemukan bahwa sekitar 86% institusional mengadopsi strategi buy and hold. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa mereka melihat market kripto sebagai permainan jangka panjang.

Kabar ini cukup menarik mengingat market kripto terpukul keras pada tahun 2022, dipicu kenaikan suku bunga hingga krisis geopolitik, yang memicu turunnya nilai pada aset berisiko seperti kripto, hingga berujung pada keruntuhan sejumlah raksasa di industri kripto.

Perlunya Regulasi yang Lebih Jelas dalam Ranah Aset Digital

Ilustrasi regulasi kripto | BeInCrypto

Berbicara di panel tentang kripto di Konferensi FinTech dan Regulasi Tahunan ke-7 Afore Consulting, Head of Digital Assets bank tertua di Amerika Serikat (AS) itu juga mengatakan bahwa diperlukan regulasi yang lebih aman.

“Penting bagi kita untuk menavigasi industri ini dengan cara yang bertanggung jawab. Kami benar-benar membutuhkan peraturan yang jelas untuk jalan. Kami membutuhkan pelaku yang bertanggung jawab yang dapat menawarkan layanan andal yang sesuai dengan kepercayaan investor,” ujar Michael Demissie.

Pernyataan ini hampir mirip dengan yang pernah diungkapkan oleh Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, pada November 2022.

Menurutnya, krisis kepercayaan yang melingkupi dunia aset digital akan mendorong lebih banyak investor kripto untuk mencari penyedia layanan yang lebih aman. Ini berarti, lebih banyak orang akan menaruh uang mereka di penjaga aset yang aman dan terpercaya.

Langkah ‘Bank Tertua AS’ di Dunia Kripto

Investasi Investor Bank Kripto

Adapun aksi BNY Mellon di dunia kripto dimulai pada Februari 2021 ketika mereka mengumumkan pembentukan unit Enterprise Digital Assets. Lalu pada Februari 2022, BNY Mellon mengandalkan jasa platform analitik blockchain Chainalysis sebagai bagian dalam upaya mengembangkan layanan kripto bagi kliennya.

Masuk pada Oktober 2022, BNY Mellon mengumumkan bahwa mereka mulai menerima para klien kripto dengan meluncurkan Digital Asset Custody Platform di AS. Para klien terpilih dapat menyimpan dan mentransfer Bitcoin (BTC) maupun Ether (ETH).

Hal ini menjadikannya sebagai bank besar AS pertama yang menyediakan layanan aset digital di samping investasi tradisional pada platform yang sama. Selain itu, momen tersebut dinilai sebagai tonggak sejarah yang memperkuat komitmen BNY Mellon untuk mendukung permintaan para klien terkait penyedia layanan aset tradisional dan digital yang terpercaya

CEO & Presiden BNY Mellon, Robin Vince, kala itu mengatakan, “Menyentuh lebih dari 20% aset yang dapat diinvestasikan di dunia, BNY Mellon memiliki skala untuk menata kembali financial market melalui teknologi blockchain dan aset digital. Kami sangat senang membantu mendorong industri keuangan ke depan saat kami memulai bab berikutnya dalam perjalanan inovasi kami.”

Lebih lanjut, CEO Securities Services & Digital BNY Mellon, Roman Regelman, menjelaskan, “Dengan Digital Asset Custody, kami melanjutkan perjalanan kepercayaan dan inovasi kami ke sektor aset digital yang berkembang, sambil merangkul teknologi terdepan dan berkolaborasi dengan berbagai fintech (financial technology).”

Sementara itu, CEO of Custody Services BNY Mellon, Caroline Butler, menyebut, “Sebagai kustodian terbesar di dunia, BNY Mellon adalah penyedia alami untuk menciptakan platform Digital Asset Custody yang aman dan terjamin bagi para klien institusional. Kami akan terus berinovasi, merangkul teknologi baru, dan bekerja sama dengan klien untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus berkembang.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori