Upaya penegakan aturan di industri kripto terus dilakukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS). Dalam perkembangan terbaru, SEC menyoroti aksi PayPal, Inc. yang menawarkan stablecoin PayPal USD (PYUSD), yang berbasis dolar AS, kepada konsumen. Atas hal itu, pihak SEC sudah melayangkan panggilan pada PayPal untuk memberikan kejelasan perihal stablecoin PYUSD mereka.
Pada dokumen yang dilaporkan ke SEC, pihak PayPal mengaku mendapatkan panggilan pengadilan dari Divisi Penegakan SEC terkait dengan stablecoin PYUSD, yang baru saja mereka luncurkan pada awal Agustus kemarin. Dalam surat tersebut, PayPal diharuskan membuat dokumen terkait penawaran aset kriptonya.
“Kami bekerja sama dengan SEC sehubungan dengan adanya permintaan ini,” jelas PayPal.
Stablecoin PYUSD Tuai Pro dan Kontra
Sejak PayPal memutuskan untuk merilis aset kriptonya sendiri, beberapa pihak memandang hal tersebut sebagai aksi yang berisiko.
Salah satu pendapat ini muncul dari anggota Kongres dari Partai Demokrat AS, Maxine Waters. Dia menganggap tanpa adanya undang-undang yang menetapkan kejelasan terkait perlindungan konsumen, maka pelanggan yang menggunakan stablecoin tersebut menjadi lebih berisiko untuk mengalami kerugian.
Di sisi lain, dukungan juga mengalir ke perusahaan. Ketua Komite Jasa Keuangan AS, Patrick McHenry, malah menganggap bahwa langkah PayPal dengan meluncurkan stablecoin memperlihatkan bahwa jika terdapat aturan kuat yang mendasarinya, stablecoin bisa menjadi pilar dalam sistem pembayaran di abad ke-21.
Terlepas dari pro dan kontra yang ada, PayPal terus memperluas adopsi stablecoin PYUSD agar menjadi lebih masif. Akhir September kemarin, PayPal berhasil melakukan integrasi PYUSD ke aplikasi Venmo. Adanya integrasi itu membuat setiap penguna Venmo bisa mengirim PYUSD ke dalam lingkaran pertemanan yang ada di aplikasinya secara pribadi.
Kepemilikan Kripto PayPal Turun
PayPal sendiri nampaknya memang menaruh minat pada aset kripto. Dari sejak membuka diri terhadap kripto, perusahaan telah melakukan sejumlah langkah pengamanan untuk menjaga risiko terkait mata uang kripto pelanggan. Namun sepertinya, layanan anyar tersebut mulai sepi peminat.
Hal itu terlihat dari total kepemilikan kripto perusahaan di Q3 2023 yang mengalami penurunan. Berdasarkan laporan keuangan PayPal, jumlah kepemilikan aset kripto perusahaan saat ini hanya mencapai US$877 juta. Nilai itu terbagi atas Bitcoin (BTC) senilai US$479 juta, Ethereum (ETH) senilai US$316 juta, dan aset kripto lainnya yang mencapai US$82 juta.
Padahal, pada Q2 2023, PayPal masih tercatat memiliki US$1,01 miliar dalam bentuk aset kripto.
Susutnya kepemilikan kripto PayPal sejalan dengan turunnya harga Bitcoin selama Q3. Harga BTC sendiri sudah turun hingga 11,68% sepanjang periode tersebut, yakni dari US$39.480 di awal Juli menjadi US$26.917 per akhir September kemarin.
Saham PYPL Tetap Menguat
Meskipun tengah menghadapi tekanan dari regulator, publik tetap bereaksi positif terhadap kinerja PayPal secara keseluruhan. Harga saham PayPal (PYPL) pada perdagangan kemarin (2/11) tetap melesat ke level US$55,06.
Angka tersebut naik 6,58% dari harga penutupan di perdagangan sehari sebelumya. Moncernya kinerja keuangan perusahaan sepertinya mampu mengalihkan perhatian investor terhadap upaya SEC.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sampai dengan Q3 tahun ini, salah satu raksasa pembayaran di AS itu berhasil mendongkrak keuntungannya hingga 89%. Tepatnya, dari US$1,49 miliar di sepanjang Januari hingga September tahun lalu menjadi US$2.84 miliar di September tahun ini. Naiknya pendapatan bersih perusahaan menjadi katalis positif dalam raihan tersebut.
Tercatat pendapatan bersih PayPal mampu menembus angka US$21,74 miliar di Q3 tahun ini. Padahal, posisi tahun lalu, pendapatan bersih PayPal hanya sebesar US$20,13 miliar.
“Naiknya angka pendapatan didorong oleh pertumbuhan total volume pembayaran (TPV) yang meningkat 12% selama sembilan bulan,” jelas PayPal dalam laporan keuangannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.