Lihat lebih banyak

Stablecoin PYUSD Milik PayPal Kini Terkendala Adopsi, Adakah Peluang Bangkit?

3 mins
Oleh Oluwapelumi Adejumo
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Stablecoin PYUSD besutan PayPal tengah menghadapi tantangan berat karena adopsi yang minim.
  • Walaupun mendapat ekspektasi tinggi, kinerjanya tertinggal dibandingkan dengan stablecoin yang baru saja rilis seperti Aave GHO.
  • Bank of America memprediksi bahwa PYUSD akan menghadapi lebih banyak rintangan, mengutip adanya kompetisi dari stablecoin yang memberikan yield.
  • promo

Empat minggu setelah peluncurannya, stablecoin PYUSD besutan PayPal mengalami kesulitan dalam mendapatkan adopsi. Kendala ini muncul kendati PYUSD telah terdaftar di beberapa crypto exchange besar.

Stablecoin yang dipatok ke dolar ini memiliki pasokan sebesar US$44,37 juta, namun kurang dari 20% dari jumlah tersebut yang sudah beredar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasokannya masih belum dilepas.

Saat ini, ada berbagai macam stablecoin yang tersedia di pasaran. Cari tahu selengkapnya di Mengenal Beragam Jenis Stablecoin, Mulai dari USDT hingga USDC.

Hanya US$6,5 Juta PYUSD yang Beredar Saat Ini

Berdasarkan data dari DefiLlama, tercatat hanya US$6,49 juta stablecoin PYUSD yang beredar saat ini. Jumlah ini sangat kecil, mengingat sudah lebih dari sebulan sejak stablecoin ini diluncurkan.

Yang menarik, ini bukanlah puncak dari jumlah pasokannya yang beredar. Pasokan beredar PYUSD sempat menyentuh puncaknya di angka US$6,52 juta pada 9 September, menunjukkan sedikit penurunan selama 24 jam terakhir. Hal ini tentunya bukan indikator positif bagi stablecoin yang masih di tahap awal adopsi.

PYUSD Circulating Supply
Pasokan PYUSD yang Beredar | Sumber: DefiLlama

Sementara itu, data on-chain menunjukkan bahwa Paxos Treasury, selaku penerbit dari stablecoin ini, serta satu alamat tidak dikenal, memegang US$37,88 juta dari total pasokan PYUSD. Menurut Etherscan, 534 alamat, termasuk Paxos Treasury, dan alamat centralized exchange; seperti Coinbase, BitMart, Gate.io, Huobi, dan Crypto.com mendominasi daftar holder.

Perbandingan PYUSD dengan Stablecoin Sejenis

Adopsi PYUSD nyatanya lebih lambat dibandingkan dengan stablecoin yang baru saja rilis, misalnya saja Aave GHO. Dalam kurun waktu sebulan sejak peluncurannya, pasokan Aave GHO melonjak dari nilai awalnya hingga mencapai puncak di angka US$25 juta.

Saat ini, jika diberi peringkat berdasarkan kapitalisasi pasar, PYUSD menempati urutan ke-61 di antara semua stablecoin yang tersedia. Alhasil, hal ini menempatkannya dalam kategori yang sama dengan stablecoin lain yang relatif tidak populer seperti RAI Reflex Index, Parallel PAR, dan NXUSD.

Mengingat tingginya ekspektasi dan antisipasi saat peluncurannya, kinerja PYUSD hingga saat ini belum sesuai harapan. Padahal, banyak pihak beranggapan bahwa dengan dukungan dari raksasa pembayaran seperti PayPal, stablecoin PYUSD seharusnya mampu memberikan kompetisi yang sengit bagi rekan-rekannya yang sudah lebih dulu mapan seperti Tether (USDT) dan Circle (USDC).

Apakah Masih Ada Peluang untuk Berkembang?

Meskipun adopsinya relatif rendah, ada beberapa pihak yang yakin bahwa PYUSD masih memiliki potensi untuk berkembang. Mereka berpendapat bahwa kesulitan yang dihadapi saat ini mungkin disebabkan oleh durasi waktu eksistensinya yang relatif masih singkat dan minimnya pemberitaan mengenai perkembangan produk sebelum diluncurkan.

Namun, pandangan ini berseberangan dengan Bank of America, yang kurang yakin akan adanya pertumbuhan dalam waktu dekat. Laporan terbaru dari BOA memprediksi bahwa PYUSD akan sulit bersaing dengan berbagai stablecoin ternama lainnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat dari pengguna kripto terhadap PYUSD dan fakta bahwa stablecoin utama yang ada saat ini memberikan imbal hasil (yield).

“Dalam jangka panjang, kami memprediksi PYUSD akan menghadapi hambatan lebih dalam adopsinya akibat meningkatnya persaingan dari CBDC [mata uang digital bank sentral] serta stablecoin [yang menawarkan] imbal hasil. Saat suku bunga hampir nol, investor mungkin tak keberatan memegang stablecoin seperti USDT dan USDC yang tidak memberikan imbal hasil. Namun, dengan suku bunga jangka pendek di atas 5%, stablecoin yang menawarkan imbal hasil kemungkinan besar akan semakin banyak dan diminati.”

Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan masalah kompatibilitas dengan crypto wallet, tidak adanya pasangan perdagangan, serta kurangnya fungsionalitas baru sebagai penyebab di balik adopsi PYUSD yang loyo.

Bagaimana pendapat Anda tentang tentang minimnya adopsi stablecoin PYUSD PayPal? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori