Lihat lebih banyak

Pecah Suara, Komisioner SEC Ini Anggap Proposal Baru tentang DeFi adalah Serangan terhadap Teknologi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hester Peirce, seorang komisioner SEC Amerika Serikat, menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap proposal baru SEC terkait DeFi.
  • Anggota komisi yang sering disebut sebagai crypto mom itu bahkan menyematkan kata "stagnasi", "sentralisasi", "ekspatriasi", dan "kepunahan" dalam proposal terbaru SEC.
  • Selain itu, Peirce rupanya juga menentang langkah SEC yang menjatuhkan denda terhadap crypto exchange Kraken beberapa waktu lalu.
  • promo

Suara komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) mulai terbagi ke dalam 2 kubu terhadap proposal baru yang berupaya untuk mendefinisikan ulang “pertukaran” dan sekaligus mengklarifikasi bahwa aturan yang saat ini berlaku juga akan diterapkan untuk platform decentralized finance (DeFi).

Belum lama ini, SEC baru saja merilis proposal yang berkaitan dengan regulasi DeFi. Akan tetapi, proposal tersebut justru mendapatkan serangan dari salah seorang Komisaris SEC, yaitu Hester Peirce. Anggota komisi yang sering disebut sebagai crypto mom itu bahkan menyematkan kata “stagnasi”, “sentralisasi”, “ekspatriasi”, dan “kepunahan” dalam proposal yang sedang diajukan SEC terkait decentralized finance (DeFi).

Di samping itu, proposal tersebut mendapatkan kritik dari beberapa perusahaan kripto. Berbagai kritik itu pada akhirnya memaksa SEC membuka kembali periode untuk menerima masukan publik dalam 30 hari ke depan.

Sebenarnya, upaya tersebut bukanlah kali pertama yang dilakukan oleh salahg satu regulator keuangan itu. Pada 2022, SEC juga sudah berniat memperluas definisi “pertukaran” dengan memasukkan platform yang menggunakan protokol komunikasi ke dalamnya. Lewat strategi tersebut, SEC percaya diri bisa mengimplementasikan lebih banyak tempat untuk penerapan regulasi di luar bursa tradisional.

Namun, Pierce tidak setuju terhadap langkah yang dilakukan oleh Ketua SEC, Gary Gensler. Menurutnya, interpretasi yang lebih luas dari definisi pertukaran menurut undang-undang akan merugikan inovasi dan persaingan.

“Komisi [SEC] saat ini secara agresif memperluas jangkauan peraturannya untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya tidak ada,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pierce mengatakan SEC memberikan informasi untuk pelaku usaha yang mencoba melakukan hal baru di pasar untuk masuk dan mendaftar. Namun, ketika ditemukan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan, SEC tetap tidak bisa membuat penyesuaian praktis untuk membantu pelaku usaha patuh.

SEC Dinilai Tak Serius Mempertimbangkan Kepatuhan dalam Industri Kripto

Ilustrasi DeFi | BeInCrypto

Hester Pierce menambahkan bahwa komisi ini tidak serius mempertimbangkan kepatuhan. Menurutnya, selama menjadi Komisaris, SEC terus mendesak perusahaan yang ingin melakukan penjualan token kripto atau membangun bisnis aset digital untuk masuk dan mendaftar. Namun, SEC masih mengunakan pandangan bahwa model bisnis apa pun yang tidak bisa memenuhi syarat khusus dari peraturannya tidak termasuk dalam pasarnya.

Hal itu berbanding terbalik dengan pernyataan Gary Gensler yang mengatakan bahwa ada banyak platform perdagangan kripto yang sudah berada dalam definisi “pertukaran” saat ini.

“Komisi tampaknya mengantisipasi bahwa interpretasinya akan mendorong protokol terdesentralisasi menuju sentralisasi atau kepunahan,” tambah Pierce.

Di sisi lain, Komite Penasihat Investor SEC Amerika Serikat, dalam suratnya pada Gary Gensler, mendesak lembaga tersebut untuk terus melakukan penegakannya secara agresif pada pemain kripto yang menawarkan aset kripto tidak terdaftar. Dalam surat itu, juga dijelaskan bahwa Komite Penasihat percaya bahwa hampir semua token kripto adalah sekuritas yang harus tunduk pada Undang-Undang Sekuritas Federal sebagai bagian dari perlindungan investor.

Tidak Sepakat dengan Denda terhadap Kraken

Sebelumnya, SEC sempat menjatuhi denda sebesar US$30 juta terhadap crypto exchange Kraken. Lembaga regulator itu menilai bahwa Kraken gagal melakukan pendaftaran terhadap layanan staking. Selain itu, Kraken juga dilarang untuk menghadirkan fitur tersebut pada masyarakat Amerika Serikat.

Pierce sendiri rupanya menentang keras sanksi tersebut. Baginya, penawaran layanan seperti staking memiliki sejumlah pertanyaan rumit. Mulai dari masuk dalam program apakah staking, apa hal penting yang belum terungkap ke publik, serta bagaimana implikasinya secara akuntansi pada Kraken. Dia juga tidak menganggap hal itu sebagai kemenangan SEC.

“Kami telah mengetahui sejak lama tentang program staking. Alih-alih mengambil jalan berpikir melalui program staking dan mengeluarkan panduan, SEC memilih untuk berbicara melalui tindakan penegakan hukum, untuk menjelaskan kepada pasar bahwa penyedia layanan staking sebagai layanan harus mendaftar dan memberikan layanan penuh, adil, dan pengungkapan yang jujur dan perlindungan investor,” tambah Pierce.

Bagaimana pendapat Anda tentang proposal baru dari SEC tentang industri DeFi ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori