Trusted

SEC Periksa Yuga Labs; BAYC & ApeCoin Berpotensi Melanggar Hukum?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC Amerika Serikat tengah melakukan pemeriksaan terhadap Yuga Labs.
  • Komisi tersebut memeriksa apakah penjualan aset digital Yuga Labs melanggar hukum atau tidak.
  • Penyelidikan ini bukan berarti Yuga Labs sudah dituduh bersalah dan bakal dituntut, melainkan hanyalah upaya SEC demi memastikan kepatuhan dalam industri kripto.
  • promo

Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) Amerika Serikat sedang menyelidiki Yuga Labs, pencipta koleksi non-fungible token (NFT) Bored Ape Yacht Club (BAYC). Komisi itu tengah memeriksa apakah penjualan aset digital Yuga Labs melanggar hukum yang berlaku di Negeri Paman Sama atau tidak.

Menurut sumber Bloomberg dalam laporan yang terbit pada hari Selasa (11/10), SEC sedang memeriksa apakah NFT tertentu dari perusahaan yang berbasis di Miami itu lebih mirip dengan saham dan harus mengikuti aturan pengungkapan yang sama.

Regulator utama Wall Street itu turut memeriksa distribusi ApeCoin (APE) yang diberikan kepada para holder NFT BAYC, serta sejumlah NFT yang terafiliasi dengan Yuga Labs. Mereka mencari tahu apakah token APE juga sama dengan sekuritas.

Yuga Labs Berikan Tanggapan

Digelarnya penyelidikan ini bukan karena Yuga Labs telah dituduh menyalahi aturan yang berlaku di Amerika Serikat (AS). Pemeriksaan terhadap Yuga Labs adalah salah satu dari upaya Gary Gensler, selaku Ketua SEC, demi memastikan pasar kripto—termasuk NFT—sudah mematuhi aturan yang ada.

“Sudah diketahui bahwa pembuat kebijakan dan regulator berusaha untuk mempelajari lebih lanjut tentang dunia baru web3. Kami berharap dapat bermitra dengan industri dan regulator lainnya untuk mendefinisikan dan membentuk ekosistem yang sedang berkembang. Sebagai ‘pemimpin’ di sektor ini, kami berkomitmen untuk sepenuhnya bekerja sama dengan pertanyaan apa pun dalam berbagai hal,” jelas pihak Yuga Labs.

Sementara itu, sampai berita ini terbit, juru bicara SEC masih enggan untuk mengomentari penyelidikan mereka terhadap Yuga Labs.

Sebagaimana BeInCrypto laporkan, SEC menganggap bahwa beberapa aset kripto tertentu memiliki karakteristik seperti sekuritas; khususnya untuk aset kripto berkonsensus proof-of-stake (PoS), karena menerapkan layanan staking bagi para penggunanya. Model staking yang memberikan sejumlah keuntungan bagi pengguna yang mengunci asetnya inilah yang dianggap memenuhi syarat sebagai sekuritas.

Dalam sebuah kesempatan, Gensler sempat mengutarakan pendapatnya terhadap staking.

“Tampak sangat mirip [sekuritas], dengan beberapa perubahan pelabelan, dengan pinjaman,” ujar Gensler.

Gary Gensler telah berulang kali mengatakan bahwa sebagian besar kripto harus diatur oleh SEC karena memiliki karakteristik sekuritas (seperti saham, obligasi, dan lainnya) yang ditentukan oleh keputusan Mahkamah Agung AS pada tahun 1940-an.

Dalam beberapa tahun terakhir, SEC telah membawa banyak kasus penegakan hukum terhadap sejumlah perusahaan kripto, karena dianggap lalai dengan tidak mendaftarkan layanan mereka sebagai sekuritas.

Sekilas tentang Kreator BAYC

Para co-founder Yuga Labs, yang dikenal dengan pseudonim Gargamel, Gordon Goner, Emperor Tomato Ketchup, dan No Sass, sebenarnya sudah memiliki ide untuk mendirikan proyek NFT sejak Februari 2021.

Selain mengerjakan proyek NFT BAYC, Yuga Labs juga memiliki koleksi NFT Bored Ape Kennel Club (BAKC) dan Mutan Ape Yacht Club (MAYC).

Kemudian pada 11 Maret lalu, Yuga Labs mengumumkan telah mengakuisisi 2 proyek koleksi NFT buatan Larva Labs, yaitu CryptoPunks dan Meebits.

Selanjutnya, pada 17 Maret, ApeCoin (APE) diperkenalkan ke publik. Orang-orang yang akrab dengan pembicaraan ini sempat mengatakan bahwa token APE dibagikan dengan porsi tertentu kepada para investor dan existing holder koleksi NFT BAYC.

APE merupakan token untuk culture, gaming, dan commerce yang digunakan dalam memberdayakan pembangunan komunitas terdesentralisasi. Sebagai mata uang utama dalam properti milik Yuga Labs, ApeCoin dimiliki dan dioperasikan oleh ApeCoin DAO.

Beberapa hari setelah peluncuran ApeCoin ke publik, pada 19 Maret, Yuga Labs mengumumkan sekilas tentang proyek metaverse mereka yang bernama Otherside. Hingga akhirnya pada 22 Maret, Yuga Labs berhasil mengantongi pendanaan senilai US$450 juta dengan valuasi sekitar US$4 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Andreessen Horowitz (a16z).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori