Trusted

Sempat Depegging, Cadangan Stablecoin DJED di Cardano Jadi Bahan Perdebatan

2 mins
Oleh David Thomas
Diterjemahkan Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Peristiwa depegging yang dialami Djed, proyek overcollateralized stablecoin anyar di Cardano, semakin meningkatkan keraguan terhadap stablecoin yang tidak didukung oleh aset fiat.
  • Djed terpantau sempat mengalami penurunan nilai ke 97,5 sen pada tanggal 2 Februari 2023 lalu, lantaran mekanisme jaminannya yang gagal.
  • Tak heran, jika akhirnya para regulator pun semakin mengebut perumusan aturan seputar jenis cadangan yang mendukung stablecoin.
  • promo

Sebelumnya, di minggu ini, stablecoin Djed (DJED) yang baru saja rilis di Cardano, telah kehilangan paritasnya terhadap dolar AS (USD). Peristiwa tersebut menarik perhatian terkait pentingnya kerangka regulasi dalam mengatur cadangan stablecoin.

Beberapa hari setelah perilisannya yang menghebohkan, tepatnya di 2 Februari 2023, Djed mengalami sedikit penurunan di bawah US$1, yakni ke kisaran 97,5 sen. Stablecoin yang disebut “overcollateralized” di ekosistem Cardano itu kehilangan nilai US$1, ketika penerbitnya tidak menyimpan cadangan likuid yang cukup untuk memenuhi penarikan.

Baca Juga: Iran & Rusia Berniat Luncurkan Stablecoin yang Didukung Emas

Mekanisme Djed yang Overcollateralized Harusnya Mampu Cegah Depegging

Sebagaimana kita ketahui, stablecoin adalah aset digital yang menggunakan mata uang fiat, aset kripto lainnya, atau komoditas untuk mempertahankan nilai US$1.

Demi menghindari skenario bank run pada situasi tekanan pasar, overcollateralized stablecoin, seperti Djed, menggunakan dukungan berlebih pada koin mereka dengan aset likuid. Suplai beredar Djed saat ini bernilai US$1,8 miliar, yang didukung oleh US$12 miliar berwujud native token Cardano, yaitu ADA.

Mengingat sifatnya yang overcollateralized, penurunan kecil yang Djed alami bisa jadi merupakan akibat dari anjloknya rasio jaminan secara tajam, yang dibarengi dengan kurangnya likuiditas dari holder SHEN. Skenario ini memungkinkan penebusan, namun mencegah adanya minting tambahan hingga lebih banyak jaminan ditambahkan.

Grafik Stablecoin DJED/USD dari Cardano
Grafik Satu Jam DJED/USD | Sumber: CoinGecko
Tahukah Kamu?

Djed adalah stablecoin yang baru-baru ini diluncurkan oleh blockchain layer-1 COTI dan IOG di mainnet Cardano.

Menurut penerbit COTI, jaminan Djed harus bertahan di kisaran empat hingga delapan kali dari jumlah Djed yang minted. Pengguna harus mengirimkan ADA senilai US$1 ke alamat smart contract untuk menerima satu Djed. Kemudian, bagi pengguna yang ingin minting koin SHEN, harus mengirim ADA ke smart contract yang sama, sehingga menambahkan ADA secara keseluruhan dan meningkatkan rasio jaminan Djed. Holder SHEN tidak dapat menebus koin mereka untuk ADA, selama rasio jaminan Djed berada di bawah 400%. Selain itu, mereka juga tidak bisa minting lebih banyak SHEN, ketika rasio mencapai nilai maksimalnya.

Holder Djed dapat menukarkan koin mereka untuk dolar AS dengan mengirimkannya kembali ke smart contract. Lalu, smart contract tersebut bakal “membakar” (burning) Djed dan menerbitkan ADA bernilai US$1.

Baca Juga: Lembaga Pemeringkat Moody’s Bakal Buat Sistem Penilaian untuk Stablecoin

Regulator Ketatkan Pengawasan terkait Ketentuan Cadangan Stablecoin

Ledakan stablecoin belakangan ini telah meningkatkan pengawasan dari regulator. Pasalnya, para penerbit stablecoin tidak teregulasi seperti bank, sehingga peraturan terkait cadangan modal minimalnya sangat sedikit. Di samping itu, tidak ada standar akuntansi untuk mengatur ruang lingkup aset cadangan stablecoin.

Sejauh ini, sudah ada berbagai rancangan dari regulator di sejumlah negara. Misalnya, rancangan undang-undang oleh Uni Eropa yang mengamanatkan cadangan keuangan yang dapat diaudit, serta disimpan di bank untuk stablecoin yang didukung oleh fiat. Kemudian, ada juga usulan undang-undang stablecoin di Amerika Serikat dari Komite Jasa Keuangan Amerika Serikat berusaha untuk memberlakukan moratorium stablecoin yang tidak didukung fiat.

Meski demikian, penerbit stablecoin terpusat, seperti Tether dan Circle, justru telah berkomitmen untuk menerbitkan laporan pembuktian mereka demi menyediakan akses terhadap komposisi cadangannya. Selain Tether dan Circle, Paxos Trust, penerbit dari stablecoin Pax Dollar (USDP) dan Binance USD (BUSD), menerbitkan laporan pembuktian mereka setiap akhir bulan untuk menjabarkan cadangannya. Firma akuntansi WithumSmith+Brown, PC adalah pihak yang bertugas untuk mengumpulkan laporan-laporan tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang peristiwa depegging yang sempat Djed alami ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah jurnalis berpengalaman di BeInCrypto, yang mencakup berbagai topik, termasuk aset dunia nyata tokenized (RWA), tokenization, kecerdasan buatan (AI), penegakan peraturan, dan investasi dalam industri crypto. Sebelumnya, ia memimpin tim pembuat konten dan jurnalis untuk BeInCrypto Indonesia, dengan fokus pada adopsi cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayah tersebut, serta perkembangan peraturan. Sebelum itu, di Value Magazine, ia meliput tren ekonomi makro yang...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori