Lihat lebih banyak

Senator dari Partai Demokrat AS Ingin agar DOJ Investigasi Binance

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Senator Elizabeth Warren dan Chris Van Hollen ingin agar DOJ menyelidiki apakah Binance berbohong kepada anggota parlemen tentang praktik bisnisnya.
  • Pada awal Maret lalu, kedua senator Partai Demokrat itu bersama seorang senator Partai Republik menuntut agar Binance dan Binance.US memberikan catatan akuntansi mengenai keuangan dan operasi mereka.
  • Senator Warren sendiri memang terkenal sebagai sosok yang kritis terhadap eksistensi industri kripto, bahkan tak segan menyerukan pembentukan pasukan anti-kripto dalam kampanyenya.
  • promo

Dua senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat ingin agar Departemen Kehakiman (DOJ) menyelidiki apakah Binance berbohong kepada anggota parlemen tentang praktik bisnis crypto exchange itu.

Senator Elizabeth Warren dan Chris Van Hollen, dalam surat kepada Jaksa Agung AS, Merrick Garland, menyebutkan bahwa crypto exchange terbesar di dunia itu mungkin telah membuat pernyataan palsu. Tuduhan itu termasuk tentang apakah afiliasi Binance di AS, yaitu Binance.US, memang benar-benar merupakan entitas yang terpisah, seperti yang diklaim oleh Binance global dan Changpeng ‘CZ’ Zhao selaku CEO perusahaan.

Para senator AS dari Partai Demokrat itu menyebut bahwa praktik yang dilakukan Binance di wilayah Negeri Paman Sam adalah ‘masalah serius’.

Dalam surat yang terbit pada hari Rabu (7/6), keduanya mengatakan, “Tampaknya Binance dan Binance.US merusak penyelidikan penting ini dan proses legislatif dengan memberikan informasi palsu dan menyesatkan kongres AS.”

Sebagai catatan, SEC mengajukan 13 tuntutan terhadap entitas Binance global, Binance.US, dan CZ pada hari Senin (5/6) kemarin. SEC membantah klaim bahwa Binance.US beroperasi secara independen untuk investor AS. CZ dan Binance dituduh diam-diam mengendalikan operasi Binance.US di balik layar.

Perkembangan Terbaru untuk Minta Informasi Terperinci

Sebagai pengingat, pada awal Maret lalu, senator Elizabeth Warren dan Chris Van Hollen dari Partai Demokrat bersama senator Roger Marshall dari Partai Republik menuntut agar Binance dan Binance.US memberikan catatan akuntansi atau informasi terperinci mengenai keuangan dan operasi mereka; serta mendorong kedua entitas itu menjaga kepatuhan terhadap peraturan regulasi yang ada.

Detailnya termasuk meminta salinan lengkap neraca keuangan Binance dan semua anak perusahaannya sejak tahun 2017 hingga saat ini. Kemudian, meminta memberikan perkiraan jumlah dan persentase pengguna Binance yang berbasis di AS.

Senator AS juga meminta pihak Binance memberikan semua dokumen yang terkait dengan ‘upaya untuk mengalihkan perhatian regulator dengan pura-pura tertarik untuk mematuhi regulasi’.

Mereka juga meminta salinan lengkap semua kebijakan dan prosedur anti-pencucian uang (AML) dan pencegahan pendanaan terorisme (CFT), serta sistem know-your-customer (KYC) yang digunakan Binance dan anak perusahaannya.

Binance pun diminta untuk memberikan daftar lengkap dari setiap dan semua platform berbasis di AS yang menggunakan Binance.com sebagai layanan perdagangan, layanan peminjaman, hingga layanan atau produk lainnya.

Sebagai tanggapan pada 17 Maret lalu, pihak Binance mengatakan kedua perusahaannya, baik itu entitas global Binance.com dan Binance.US, adalah entitas terpisah dan menjadikan kepatuhan sebagai prioritas mereka.

Chief Strategy Officer (CSO) Binance, Patrick Hillmann, pada saat itu turut menggambarkan pekerjaan perusahaannya dalam membangun program kepatuhan. Namun, pihak Binance dinilai memberikan sedikit perincian tentang laporan keuangannya.

Elizabeth Warren Bangun Pasukan Anti-Kripto

Perlu diketahui, nama Elizabeth Warren menarik perhatian karena “peran antagonisnya” di dunia kripto.

Pada 30 Maret lalu, Elizabeth Warren, yang dikenal sebagai senator AS yang kritis terhadap eksistensi industri kripto, mengaku sedang membangun sebuah pasukan anti-kripto (anti-crypto army).

Niat itu termuat dalam kampanye agar dia terpilih kembali sebagai senator AS. Sebenarnya, ungkapan ‘Elizabeth Warren sedang membangun pasukan anti-kripto’ pertama kali mencuat dalam artikel Politico pada 14 Februari lalu.

Menariknya, sang senator AS itu tampaknya menyukai frasa tersebut. Sebab, dia pada kenyataannya menampilkan secara mencolok frasa itu dalam kampanye pemilihan ulangnya.

Senator asal Partai Demokrat itu disebut mulai merekrut sejumlah senator asal Partai Republik konservatif untuk tujuan anti-kripto dan mendapat respon positif awal dari para pelobi bank yang juga ingin mengendalikan para startup aset digital.

Kemitraan Elizabeth Warren dengan senator dari Partai Republik mencerminkan kekuatan yang lebih luas yang siap untuk menyatukan kaum progresif (atau liberal yang merujuk pada Partai Demokrat) dan konservatif, hingga kelompok pengawas dan para bankir, yang memiliki tujuan sama untuk menggagalkan pertumbuhan dunia kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori