Trusted

Sequoia Capital, Thoma Bravo, sampai Paradigm Digugat karena Promosikan Legitimasi FTX

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sejumlah venture capital dan private equity termasuk Sequoia Capital, Thoma Bravo, hingga Paradigm, digugat atas tindakannya mempromosikan legitimasi FTX.
  • Para VC mengklaim bahwa mereka telah melakukan due diligence atau uji tuntas yang signifikan terhadap operasi FTX dan menjamin bahwa platform itu aman.
  • Klaim dari sejumlah VC itu membuat salah seorang pejabat CFTC mempertanyakan seperti apakah uji tuntas yang mereka lakukan sebelum menginvestasikan dana kliennya.
  • promo

Sejumlah venture capital (VC) dan private equity termasuk Sequoia Capital, Thoma Bravo, hingga Paradigm, dituduh dalam sebuah gugatan bahwa mereka mempromosikan legitimasi bagi crypto exchange FTX, yang telah menyebabkan kerugian miliaran dolar Amerika Serikat (USD).

Gugatan class action diajukan pada hari Selasa (14/2) atas nama investor menuduh bahwa entitas-entitas yang menjadi investor di perusahaan FTX itu berpartisipasi dalam ‘kampanye promosi’ pada tahun 2021 untuk menggembar-gemborkan investasi mereka sendiri sebesar ratusan juta dolar AS ke FTX.

Promosi itu dinilai menambahkan ‘suasana legitimasi’ bagi FTX yang akhirnya mengalami kehancuran dahsyat pada November 2022. Hingga saat ini, kasus FTX sendiri masih bergulir, dan sang tokoh utama di balik FTX, yakni Sam Bankman-Fried (SBF), sedang menghadapi tuntutan pidana atas dugaan melakukan penipuan karena menyalahgunakan dana pelanggan.

Cerita Sequoia sebagai Investor FTX

Para VC telah menghadapi kritik karena berinvestasi dalam jumlah besar di FTX dengan harga tinggi. FTX sempat memiliki valuasi yang mencapai lebih dari US$32 miliar. Angka itu menjadikannya sebagai salah satu startup paling berharga di dunia.

Sequoia, khususnya, menuai kritik atas tuduhan terhadap FTX. VC itu terkenal mendukung SBF meskipun dia bermain video game selama pertemuan dengan para investor. Sequoia pun sempat memuja-muja SBF dengan menerbitkan tulisan di situs web mereka. Ketika FTX akhirnya hancur, Sequoia menerima ejekan.

Tidak lama setelah kerajaan kripto SBF runtuh, Sequoia mencatat bahwa saham mereka di FTX yang sempat bernilai US$214 juta kini menjadi tidak bernilai.

“Kami dalam bisnis mengambil risiko. Beberapa investasi akan mengejutkan sisi positifnya, dan beberapa akan mengejutkan sisi negatifnya,” terang Sequoia kepada para investornya pada November 2022.

Bantu Promosikan bahwa FTX Dapat Dipercaya

Ilustrasi FTX | BeInCrypto

Para VC mengklaim bahwa mereka telah melakukan due diligence atau uji tuntas yang signifikan terhadap operasi FTX dan menjamin bahwa platform itu aman.

“Sebagai hasil dari investasi signifikan para terdakwa [VC hingga private equity yang berinvestasi di FTX], masing-masing menggunakan reputasi profesional dan kemampuan jangkauan media mereka untuk menggambarkan FTX sebagai crypto exchange yang dapat dipercaya dan sah,” menurut dokumen gugatan yang diajukan di pengadilan federal AS di California utara.

Investor menuduh terjadi berbagai pelanggaran hukum negara bagian dan federal AS, termasuk misrepresentasi, iklan palsu, dan konspirasi sipil.

Adapun gugatan terkait FTX sebelumnya juga ingin menyeret para publik figur yang turut mempromosikan FTX.

Kabar terbaru dari FTX ini datang di tengah informasi pada hari Selasa (14/2) bahwa SBF dilarang menggunakan virtual private networks (VPN). Terkait hal itu, SBF mengklaim bahwa dia hanya menggunakan VPN untuk menonton Super Bowl, yang merupakan perhelatan kejuaraan olahraga American football.

Komisaris CFTC Pertanyakan Uji Tuntas Para VC

Pada 21 Januari lalu, seorang pejabat Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan bahwa kegagalan FTX menimbulkan pertanyaan serius tentang seberapa baik para VC dan pengelola uang meneliti operasi FTX sebelum menginvestasikan dana klien mereka ke sana.

Due diligence seperti apa yang mereka lakukan? Mengapa mereka menutup mata terhadap apa yang seharusnya menjadi lampu merah yang berkedip-kedip?” kata Komisaris CFTC, Christy Goldsmith Romero.

Pertanyaan seperti itu muncul dalam kondisi jika sebuah dana investasi mempercayakan jutaan dolar AS dan setahun kemudian harus menghapus sepenuhnya investasi itu. Bagi Komisaris CFTC, itu menimbulkan pertanyaan.

“Apakah ada beberapa konflik kepentingan yang menghalangi mereka untuk benar-benar memperhatikan due diligence dan fakta yang mereka ungkapkan?” tanya Komisaris CFTC.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori