Lihat lebih banyak

Update Krisis FTX: Publik Figur Hadapi Gugatan Class Action; DPR AS Berniat Gelar Sidang Penyelidikan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat akan mengadakan sidang pada bulan Desember 2022 tentang kehancuran spektakuler FTX.
  • Panitia penyelenggara mengatakan bahwa mereka berharap untuk mendengar klarifikasi dari sejumlah perusahaan dan individu yang terlibat.
  • Pihak yang disebut terlibat; di antaranya adalah FTX, Sam Bankman-Fried (SBF) sebagai pimpinannya, dan entitas afiliasi Alameda Research, serta pihak-pihak terkait termasuk Binance.
  • promo

Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (16/11) mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan sidang pada bulan Desember 2022 tentang kehancuran spektakuler FTX serta implikasi yang lebih luas terkait industri aset digital.

Panitia penyelenggara mengatakan bahwa mereka berharap untuk mendengar klarifikasi dari sejumlah perusahaan dan individu yang terlibat. Pihak yang disebut terlibat; di antaranya adalah FTX, Sam Bankman-Fried (SBF) sebagai pimpinannya, dan entitas afiliasi Alameda Research, serta pihak-pihak terkait termasuk Binance.

“Pengawasan adalah salah satu fungsi Kongres AS yang paling kritis dan kami harus memahami ini untuk para pelanggan FTX dan rakyat AS. Penting bagi kami untuk meminta pertanggungjawaban dari pelaku kejahatan agar mereka yang bertanggung jawab dapat memanfaatkan teknologi untuk membangun sistem keuangan yang lebih inklusif,” jelas Patrick McHenry, selaku anggota Komite Jasa Keuangan DPR AS dari Partai Republik.

Sementara itu, Maxine Waters dari Partai Demokrat yang menjabat sebagai Ketua Komite Jasa Keuangan DPR AS menambahkan bahwa jatuhnya FTX telah menimbulkan kerugian yang luar biasa bagi lebih dari satu juta pengguna. Banyak di antara mereka adalah orang biasa yang menginvestasikan tabungan yang diperoleh dengan susah payah ke dalam FTX, hanya untuk menyaksikan semuanya menghilang dalam hitungan ‘detik’.

“Sayangnya, peristiwa [kehancuran FTX] ini hanyalah salah satu dari banyak contoh platform kripto yang telah runtuh,” terang Maxine Waters.

Patrick McHenry yang diperkirakan akan ‘mengambil palu’ Komite Kasa Keuangan DPR AS pada tahun depan berterima kasih kepada Maxine Waters karena telah bekerja sama dalam rencana sidang tersebut.

“Saya menghargai kerja ketua Maxine Waters dengan Partai Republik untuk memberikan akuntabilitas melalui proses bipartisan,” jelas Patrick McHenry dalam pernyataan bersama mereka saat mengumumkan rencana sidang dengar pendapat terkait kehancuran FTX.

Publik Figur Hadapi Gugatan Class Action terkait FTX

Sebelumnya, sejumlah publik figur yang mempromosikan FTX dilaporkan menghadapi gugatan class action. Tom Brady, Gisele Bundchen, Steph Curry, Shaquille O’Neal, hingga Larry David, termasuk di antara publik figur yang disebutkan dalam gugatan yang diajukan pada hari Selasa (15/11).

Langkah ini dilakukan beberapa hari setelah FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan. SBF sebagai pemimpin utama FTX turut disebutkan dalam gugatan tersebut. Gugatan ini mengklaim bahwa para publik figur berpartisipasi aktif dalam penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar dalam bentuk rekening yang menghasilkan (yield-bearing).

David Boies dan Adam Moskowitz, yang memimpin gugatan class action terhadap FTX, turut melakukan gugatan class action serupa melawan tim bola basket Dallas Mavericks dan pemiliknya, yaitu Mark Cuban. Gugatan tersebut mereka ajukan karena Cuban mempromosikan platform kripto Voyager yang saat ini masih berjibaku dalam proses kebangkrutan.

SBF Masih Buat Serangkaian Cuitan, Pihak FTX Tegaskan Dia Bukan CEO Lagi

Meski perusahaannya telah mengalami krisis parah dan mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak, SBF masih membuat serangkaian cuitan yang dimulai sejak hari Selasa (14/11) dan diperbarui secara berkala hingga hari ini (17/11).

Terkait hal tersebut; John Ray, selaku CEO FTX yang baru dan berperan sebagai Chief Restructuring Officer, membuat klarifikasi tentang pernyataan publik SBF.

“Seperti yang diumumkan sebelumnya, SBF telah mengundurkan diri pada 11 November 2022 dari kursi CEO FTX, FTX US, dan Alameda Research, serta anak perusahaan yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh FTX Group. SBF tidak memiliki peran berkelanjutan di FTX, FTX US, dan Alameda Research, serta tidak berbicara atas nama perusahaan,” jelas akun Twitter resmi FTX.

Bagaimana pendapat Anda tentang niatan DPR AS untuk menggelar sidang terkait FTX dan perkembangan krisis yang dialami oleh crypto exchange tersebut? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori