Lihat lebih banyak

Meski FTX telah Ajukan Perlindungan Kebangkrutan, SBF Masih Berusaha Mencari Pendanaan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SBF bersama beberapa karyawan yang tersisa menghabiskan akhir pekan lalu mencari komitmen pendanaan dari para investor untuk FTX.
  • Tujuannya adalah untuk mengisi kekurangan hingga US$8 miliar di FTX dengan harapan dapat membayar kembali dana atau aset yang dimiliki oleh para pelanggan.
  • Sayangnya, upaya SBF dan timnya ini nampaknya masih belum berbuah manis.
  • promo

Meski FTX telah mengajukan kebangkrutan, tetapi sang pendirinya, Sam Bankman-Fried (SBF), dikabarkan masih berpikir bahwa dia dapat mengumpulkan cukup uang untuk membuat pengguna platform itu tetap utuh.

Berdasarkan laporan WSJ pada hari Selasa (15/11) mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini, SBF bersama beberapa karyawan yang tersisa menghabiskan akhir pekan lalu mencari komitmen dana dari para investor. Tujuannya adalah untuk mengisi kekurangan hingga US$8 miliar di FTX dengan harapan dapat membayar kembali dana atau aset yang dimiliki oleh para pelanggan.

Upaya menutupi kekurangan itu sejauh ini belum berhasil. ‘Belum dapat dipastikan’ apa yang ditawarkan SBF sebagai imbalan atas suntikan dana potensial yang sedang dia cari itu, atau apakah ada investor yang telah berkomitmen untuk memberikan dukungan.

Sebagai pengingat, FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan pada hari Jumat (11/11) dan SBF mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO. Namun, dia tetap menjadi pemegang saham terbesar di sana.

Dalam serangkaian cuitan yang dimulai sejak hari Selasa (14/11) dan diperbarui secara berkala hingga hari Rabu (16/11), SBF menjelaskan tentang kondisi letak keuangan FTX pada hari ini secara kasar. Dia mengklaim bahwa FTX memiliki aset yang likuid minus US$8 miliar, semi likuid US$5,5 miliar, dan tidak likuid US$3,5 miliar.

Aksi Tak Biasa dari Pihak yang Ajukan Perlindungan Kebangkrutan

Perlu diketahui, perusahaan di bawah perlindungan kebangkrutan terkadang menerima pinjaman yang dimaksudkan untuk membantu mempertahankan operasi mereka. Pembiayaan milik debitur berarti bahwa jika perusahan bertahan, dana pertama yang mereka peroleh akan digunakan untuk membayar ongkos itu.

Dinilai kurang umum bagi perusahaan untuk mencoba meningkatkan modal ekuitas baru sejak awal proses kebangkrutan, karena para pemegang utang (debtholders) memegang prioritas atas aset yang tersisa. Bahkan, jika SBF berhasil mengumpulkan dana, dia kemungkinan besar harus bernegosiasi dengan kreditur dan mendapatkan persetujuan dari pejabat pengadilan kebangkrutan.

Dalam kasus SBF, sejumlah pihak menilai bahwa dana baru yang sedang berusaha dicari itu tidak dimaksudkan untuk menopang para staf FTX, tetapi untuk membayar kembali para trader individu dan klien institusional yang tidak dapat mengeluarkan dana mereka.

SBF Cari ‘Dana Talangan’ untuk FTX sampai ke Timur Tengah

FTX diketahui meminjam miliaran dolar Amerika Serikat (USD) aset pelanggan untuk mendanai ‘perjudian’ berisiko oleh perusahaan perdagangan kuantitatif kripto afiliasinya, yaitu Alameda Research.

SBF sebelumnya mengatakan kepada sejumlah investor bahwa pihaknya membutuhkan dana darurat untuk menutupi kekurangan sekitar US$8 miliar karena permintaan penarikan dana oleh para pelanggan.

Dia dilaporkan mengunjungi Timur Tengah pada minggu-minggu sebelum kehancuran dahsyat FTX dalam upaya mengamankan dana.

Founder SkyBridge Capital, Anthony Scaramucci, dalam acara Bloomberg New Economy Forum pada hari Selasa (15/11) mengaku bahwa dia menemani SBF dalam perjalanan penggalangan dana baru-baru ini ke Timur tengah.

Pada hari Senin (14/11) lalu, akun Twitter Autism Capital menyebut bahwa sumbernya berbagi informasi bahwa SBF berada di Uni Emirat Arab (UEA) dua minggu lalu dalam rangka mencari penggalangan dana dari wilayah tersebut.

“Semua orang bertanya-tanya mengapa dia ada di sana jika dia punya banyak uang,” tulis Autism Capital.

Dalam kesempatan yang beririsan dengan Timur Tengah, akun Twitter Mario Nawfal pada hari Minggu (13/11) sempat menyebut, “SBF dan FTX tidak pernah memiliki dokumen yang solid untuk mengungkapkan posisi keuangan mereka saat mengajukan lisensi exchange di Arab Saudi. ‘Saya menemukan mereka sangat aneh dan tidak transparan,’ jelas Usman Barnawi.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori