Lihat lebih banyak

SFC Hong Kong Keluarkan Peringatan Terkait Risiko NFT

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SFC Hong Kong baru-baru ini mengeluarkan peringatan terkait risiko dari aset NFT.
  • Ada sejumlah jenis NFT yang mendapatkan perhatian khusus oleh SFC.
  • Langkah ini muncul menyusul maraknya kasus kejahatan terkait NFT dan tingginya tingkat adopsi game NFT di Hong Kong.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong belum lama ini mengeluarkan peringatan terkait risiko dari aset digital berjenis non-fungible token (NFT). Meningkatnya popularitas NFT yang terjadi belakangan ini membuat banyak investor yang akhirnya tertarik mengoleksi jenis aset kripto tersebut.

Dalam keterangannya disebutkan bahwa, NFT memiliki risiko yang tinggi sama seperti aset virtual lainnya. Risiko-risiko yang dimaksud meliputi likuiditas di pasar sekunder, volatilitas harga, ketidakjelasan penetapan harga, peretasan, dan penipuan. Setiap investor harus memahami hal-hal itu, serta mampu memitigasi potensi kerugian yang mungkin timbul. Jika tidak, maka setiap investor tidak boleh berinvestasi di aset digital tersebut.

Namun, tidak semua NFT masuk ke dalam perhatian SFC. Beberapa jenis NFT yang masuk dalam pemantauan adalah NFT yang mewakili salinan unik dari aset dasar seperti gambar digital, karya seni, musik ataupun video. Sedangkan, NFT yang merepresentasikan koleksi digital asli, tidak masuk dalam klausul tersebut.

Token yang Menggunakan Skema Investasi Kolektif Juga Ikut Dipantau

Selain itu, NFT yang juga difraksionasi atau yang dapat dipertukarkan secara terstruktur, serta yang memiliki kepentingan dalam skema investasi kolektif juga ikut diatur dan dipantau oleh SFC.

Pihak yang merilis NFT berjenis demikian dan menargetkan investor Hong Kong harus mendapatkan lisensi dari SFC. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat regulasi kripto di negaranya sekaligus melindungi investor.

Hong Kong Monetary Authority (HKMA) pada awal tahun lalu telah merilis makalah diskusi terkait aset kripto dan juga stablecoin. Pada makalah itu disebutkan bahwa HKMA mempertimbangkan untuk melakukan revisi cakupan undang-undang fasilitas nilai tersimpan yang ada agar bisa menggunakan stablecoin sebagai alternatif pembayaran.

Hal itu perlu dilakukan sebagai bentuk mitigasi risiko atas potensi yang mungkin timbul oleh stablecoin terhadap stabilitas keuangan.

Industri NFT Masih Belum 100% Aman?

Kekhawatiran dari SFC ini cukup beralasan. Pasalnya, akhir-akhir ini terjadi banyak sekali kejahatan keuangan yang menyasar NFT. Misalnya, kasus peretasan koleksi NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC) yang baru saja terjadi beberapa waktu lalu. Pelaku kejahatan menggunakan skema phishing, dengan menyebarkan tautan berbahaya setelah berhasil meretas server Discord salah satu NFT populer tersebut. Aksi peretasan itu pun sukses menggondol NFT senilai 200 ETH atau sekitar US$360 ribu.

Naasnya lagi, kejadian ini juga bukanlah kali pertama bagi BAYC. Sebelumnya, mereka sudah mengalami peretasan di akun Instagram resminya yang menelan kerugian lebih dari US$2,8 juta dalam bentuk NFT yang raib dicuri.

Hong Kong Tempati Peringkat 2 untuk Adopsi Game NFT

Selain itu, alasan lain pemerintah menaruh perhatian khusus pada regulasi NFT lantaran tingginya tingkat adopsi game NFT di wilayahnya.

Berdasarkan hasil survei Finder, Hong Kong memiliki tingkat adopsi NFT yang tinggi diantara negara lain. Khusus untuk jumlah pemain game NFT, Hong Kong menduduki peringkat 2 dengan tingkat adopsi game NFT sebanyak 28,7%.

Disebutkan bahwa sekitar 28,7% responden di Hong Kong mengatakan bahwa mereka telah memainkan game play-to-earn berbasis NFT. Sedangkan, 55% tidak mengetahui apa itu game dengan konsep play-to-earn.

Jika dilihat secara usia, mulai dari rentang 18 tahun sampai dengan lebih dari 55 tahun di Hong Kong sudah memiliki tingkat keakraban yang tinggi dengan NFT game. Sebanyak 22% responden berusia 18 tahun sampai 34 tahun dan 28,3% responden berusia 35 tahun sampai 54 tahun mengaku sudah familier dengan game NFT. Bahkan, untuk responden yang usianya di atas 55 tahun, persentasenya mencapai 33,0%.

Dalam survei Finder, posisi puncak untuk adopsi game NFT ditempati oleh India, dengan persentase mencapai 33,8%.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori