Lihat lebih banyak

Shiba Inu Rilis Proyek Metaverse, tapi Dapat Kritik Keras dari Pendiri Dogecoin

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tim pengembang memecoin Shiba Inu mengumumkan detail informasi terkait proyek metaverse mereka.
  • Proyek bernama SHIB: The Metaverse ini terdiri dari 100.595 bidang tanah dan dibanderol senilai 0.2 ETH hingga 1 ETH.
  • Sayangnya, proyek ini justru menuai banyak kritikan keras. Salah satunya dari co-founder Dogecoin, Billy Markus.
  • promo

Tim pengembang Shiba Inu Ecosystem akhirnya mengungkapkan detail tentang proyek metaverse yang banyak dibicarakan komunitas kripto yaitu SHIB: The Metaverse pada 30 Maret 2022. Namun, sejumlah kritik keras datang, termasuk dari co-founder Dogecoin.

Developer dari memecoin ini awalnya mengumumkan inisiatif proyek metaverse yang ambisius pada 24 Januari 2022 untuk bersaing dengan berbagai proyek metaverse lainnya seperti Decentraland hingga The Sandbox.

Metaverse mewakili dunia virtual yang memungkinkan pengguna di dalamnya dapat meniru interaksi dunia nyata. Konsep ini mendapatkan popularitas yang signifikan karena rebranding Facebook menjadi Meta yang terjadi pada akhir Oktober 2021.

Tim proyek Shiba Inu menjelaskan bahwa SHIB: The Metaverse adalah puncak sejarah bagi mereka sebagai sebuah komunitas, ditampilkan secara virtual, dalam lapisan visual indah yang menunjukkan inovasi, serta kesatuan dengan tempat yang benar-benar disebut rumah.

Shiba Inu Ecosystem akan digunakan sepenuhnya oleh SHIB: The Metaverse yang berarti termasuk semua token Shiba Inu (SHIB), Doge Killer (LEASH), dan Bone ShibaSwap (BONE), hingga koleksi NFT SHIBOSHIS. 

SHIB: THE Metaverse akan terdiri dari 100.595 plot of land atau bidang tanah. Sebagian besar bersifat public yang akan tersedia dalam waktu dekat untuk dibeli. Sementara beberapa di antaranya akan tetap private atau pribadi.

Bidang tanah di SHIB: The Metaverse akan dibuka secara bertahap. Selama fase perkenalan, tim akan membuka 36.431 bidang tanah, yang akan terbagi menjadi empat tingkatan.

Harga setiap bidang tanah akan berkisar dari 0.2 ETH hingga 1 ETH, tergantung pada tingkatannya. Tim pengembang SHIB: The Metaverse mengklaim bahwa mereka memilih Ethereum (ETH) untuk patokan harga, karena ETH dinilai sebagai cryptocurrency yang netral.

Rincian Harga Tanah Metaverse Shiba Inu

Bidang tanah yang dijual di SHIB: The Metaverse | situ Shiba Inu

Berikut adalah 35.431 bidang tanah yang dibuka dalam fase perkenalan. Daftar harga ini merupakan harga minimum dan tetap bagi setiap tingkat.

Tier 4 | Silver Fur : 17,030 Lands | Harga: 0.2 $ETH

Tier 3 | Gold Tail : 7,356 Lands | Harga: 0.3 $ETH 

Tier 2 | Platinum Paw : 5,714 Lands | Harga: 0.5 $ETH

Tier 1 | Diamond Teeth : 2,024 Lands | Harga: 1 $ETH 

Private Locked | HUBS : 4,307 Lands

Pihak-pihak yang ingin ikut dalam bid event atau acara penawaran bidang tanah metaverse Shiba Inu yang berdurasi selama 3 hari harus mengunci token Doge Killer (LEASH) atau koleksi NFT SHIBOSHIS mereka.

Mereka juga masih bisa berpartisipasi dalam holder event yang berdurasi 7 hari dan dimulai segera setelah bid event berakhir.

Akhirnya, plot tanah yang tersisa akan tersedia untuk public sale setelah dua tahap awal selesai. Mereka akan mendapatkan harga tetap dan tanpa perlu mengunci aset yang terkait dengan ekosistem Shiba Inu.

Investor yang mau membeli bidang tanah di SHIB: The Metaverse diiming-imingi akan mendapatkan passive income, mengumpulkan sumber daya dalam game, dan mendapatkan hadiah.

Mereka mengaku akan memperkenalkan cara unik dan menarik agar investor dapat menghasilkan uang, sekaligus memberi ruang pribadi agar dapat membangun dan mengelola proyek mereka sendiri.

Masih Ada Berbagai Kejutan

Rencana ambisius Shiba Inu Ecosystem | website Shiba Inu

Tim proyek metaverse Shiba Inu mengaku akan menarik sejumlah kemitraan. Mereka mengaku sedang dalam tahap akhir penandatanganan kontrak dengan sebuah game developer studio

Mereka menjelaskan bahwa di sinilah peran pendanaan proyek metaverse berperan. Pasalnya, game developer studio tersebut akan bertanggung jawab atas pengembangan seni maupun virtual reality di SHIB: The Metaverse.

Sementara game developer studio bertanggung jawab atas pengembangan artistik, di sisi lain tim developer Shiba Inu akan mengelola implementasi blockchain yang lengkap.

Mereka juga akan mengimplementasikan Shibarium yang menjadi layer-2, karena di sinilah SHIB: The Metaverse akan dikembangkan.

Bahkan, konon mereka akan merilis stablecoin dalam ekosistem Shiba Inu, yaitu SHI yang akan membuka peluang investasi baru melalui sistem yang sedang dikembangkan.

Adapun akun Twitter resmi dari memecoin ini telah melampaui tiga juta followers pada 30 Maret 2022. Dengan dukungan yang besar, tim Shiba Inu berterima kasih kepada para pengikut karena membawa proyek ini ke tingkat kesuksesan yang baru.

Hujan Kritik Termasuk dari Co-Founder Dogecoin

Billy Markus Ingin DOGE Berhasil sebagai Mata Uang Digital
Billy Markus, co-founder Dogecoin

Co-founder Dogecoin (DOGE), Billy Markus pada 31 Maret 2022 membuat pernyataan yang mengecam proyek metaverse Shiba Inu. Dia menyebut bahwa devepoler Shiba Inu yang menjual bagian dari bidang ‘tanah palsu’ dengan Ethereum tidak akan meningkatkan utilitas dari cryptocurrency tersebut.

Billy Markus percaya bahwa proyek metaverse Shiba Inu yang banyak digembar-gemborkan adalah perebutan uang yang tidak berguna bagi para pengembang di balik memecoin terbesar kedua yang ingin menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Dia memperkirakan bahwa tim pengembang proyek SHIB: The Metaverse berpotensi mengumpulkan US$100 juta – US$300 juta (Rp1,4 triliun – Rp4,3 triliun) dengan ‘menjual tanah palsu’. 

Co-founder Dogecoin juga memperingatkan bahwa regulator sekuritas mungkin mempermasalahkan rencana Shiba Inu untuk mengizinkan pemilik tanah memperoleh passive income.                  

Dalam utas lanjutan, Billy Markus mengatakan bahwa menonton ‘penipu’ menghasilkan jutaan dengan kripto membuatnya geram. 

Sementara itu, analis cryptocurrency Alex Krüger mengklaim bahwa tanah metaverse sebenarnya terlalu mahal karena seseorang dapat memproduksinya dalam jumlah tidak terbatas.

Selain itu, lokasi tidak menjadi terlalu penting karena traveling di metaverse sebenarnya bisa tanpa batasan. Dengan demikian, para investor keliru bila melihat bidang tanah metaverse menggunakan cara pandang seperti halnya membeli tanah di dunia nyata.

Dia percaya bahwa tidak akan ada kelangkaan di tanah metaverse seperti halnya di dunia nyata dan tidak berguna selain entertainment value atau nilai hiburan yang dimilikinya.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori