Lihat lebih banyak

Siemens Gandeng NVIDIA untuk Bangun Metaverse Industri

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Siemens dan NVIDIA baru saja mengikat kerja sama untuk membangun metaverse dalam skala industri.
  • Lewat sinergisme tersebut, keduanya akan membangun digital twin. Siemens akan menghubungkan Siemens Xcelerator dengan NVIDIA Omniverse di metaverse.
  • Proyek pertama yang akan dibangun dengan sinergisme tersebut adalah iFACTORY milik BMW AG.
  • promo

Siemens dan NVIDIA baru saja mengikat kerja sama untuk membangun metaverse dalam skala industri. Jika selama ini dunia metaverse diramaikan oleh perusahaan gim, ritel, ataupun layanan keuangan; maka kerjasama yang dibangun di antara dua raksasa teknologi ini akan memberikan warna tersendiri.

Baik Siemens dan NVIDIA bakal memanfaatkan teknologi tersebut untuk membawa otomasi industri ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Lewat sinergisme tersebut, keduanya akan membangun digital twin. Siemens akan menghubungkan Siemens Xcelerator dengan NVIDIA Omniverse di metaverse. Dengan begitu, pengembangan metaverse industri akan bisa dimungkinkan, karena model bisnis digital berbasis fisika yang diusung oleh Siemens akan bersinergi dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang diusung oleh NVIDIA.

Proyek pertama yang akan dibangun dengan sinergisme tersebut adalah iFACTORY milik BMW AG. Pabrikan otomotif asal Jerman itu berencana membangun pabrik yang efisien, hijau, dan digital sebagai langkah awal untuk menawarkan 13 mobil bertenaga listrik di akhir tahun 2023 mendatang.

Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di wilayah Debrecen, Hongaria. Pembuatan model pabrik untuk pembangunan di dunia nyata pun bakal digarap oleh kedua perusahaan. Chief Executive Officer (CEO) NVIDIA, Jensen Huang, mengatakan bahwa dengan kolaborasi ini, teknologi yang ada di antara keduanya bisa dihubungkan.

“Kami sekarang dapat menggabungkan data dari titik desain, mulai dari otomatisasi pabrik hingga optimalisasi pabrik setelah penerapan model,” katanya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, platform kolaborasi dan pengembangan simulasi NVIDIA Omniverse mampu melakukan rendering photorealistic dan AI secara 3 dimensi ke ekosistem Siemens Xcelerator.

CEO Siemens, Roland Busch, menambahkan, lewat kerja sama strategis tersebut, konsumen yang ada di bidang manufaktur dari berbagai skala bisnis bisa melakukan analisis masalah dengan mudah. Proses identifikasi, simulasi, dan penyelesaian masalah juga bisa terlihat lebih jelas.

“Ketika Siemens Xcelerator terhubung ke Omniverse, kami akan mengaktifkan metaverse real-time dan immersive yang menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak, dari edge ke cloud,” tambahnya.

Properti Metaverse Sedang Naik Daun

Ruang virtual yang menggabungkan virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) ini memang tengah naik daun. Data dari Chainalysis menyebutkan bahwa sektor properti dan gim merupakan sektor yang paling mendapat berkah dari pengembangan metaverse.

Hal itu terlihat dari melonjaknya harga real estat virtual berbasis blockchain yang mencapai 879%. Kenaikan harga yang terjadi di ranah digital itu berlangsung dalam periode September 2019 sampai Maret 2022.

Sebagai informasi, kenaikan harga properti yang ada di ranah virtual berada jauh diatas kenaikan harga properti di dunia nyata. Hal tersebut dilandasi oleh manfaat dan prospek bagi para penggunanya. Dalam properti metaverse, berbagai video, gambar, ataupun NFT bisa dimasukkan untuk menambah kekayaan penggunanya.

Selain itu, properti di metaverse juga bisa diintegrasikan dengan berbagai permainan. Seperti layaknya di dunia nyata, aktivitas yang ada di metaverse, bisa dilakukan secara real time, dengan adanya akses ke acara pribadi ataupun komunitas dengan NFT sebagai “kuncinya”.

Misalnya, seperti koleksi NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC). Komunitas tersebut selalu membundel NFT buatannya dengan unsur hiburan, sosialisasi, dan komunitas digital. Namun, karena itu juga, penjualan tanah di metaverse BAYC mampu mencapai US$310 juta.

Pabrik Metaverse Pertama Ada di Korea

Pengembangan metaverse untuk industri sudah dimulai sejak tahun lalu. Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) membuka pabrik sekrup plastik virtual pertama di lingkungan metaverse.

Lewat teknologi tersebut, pengunjung bisa melihat dan mengoperasikan mesin untuk memproduksi sekrup plastik di ruang virtual dengan menggunakan VR. Konsepnya adalah mensimulasikan pabrik di dunia nyata.

Penelitian yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) menyebutkan, dalam pengembangan produk dan layanan, penggunaan teknologi VR dan AR mampu menghasilkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 123 miliar pound sterling di tahun 2030.

Hal itu dapat dimungkinkan karena teknologi tersebut dapat meningkatkan sekaligus menyederhanakan proses desain produk di dunia metaverse.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori