Trusted

Signature Bank Dituduh ‘Memfasilitasi Penipuan’ yang Dilakukan FTX

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Signature Bank kini dituduh memfasilitasi praktik penipuan FTX dengan mengizinkan kerajaan kripto SBF untuk menggabungkan akun pelanggan.
  • Adapun deposit dari FTX di Signature Bank disebut mewakili kurang dari 1/10 dari keseluruhan simpanan bank itu per 14 November 2022.
  • Signature dinilai memiliki pengetahuan aktual tentang penipuan FTX setidaknya sejak Juni 2020.
  • promo

Signature Bank, yang terkenal ramah terhadap pelaku industri kripto, kini dituduh memfasilitasi praktik penipuan crypto exchange FTX dengan mengizinkan kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) untuk menggabungkan akun pelanggan.

Dalam sebuah gugatan yang diajukan oleh perusahaan investasi Statistica Capital Ltd. di pengadilan federal, Manhattan, Amerika Serikat (AS), pada hari Senin (6/2), Signature Bank dituduh melakukan hal itu meskipun mereka telah mengamati transfer FTX yang mencurigakan melalui jaringan pembayaran blockchain Signet.

Pada Desember 2022, Signature mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk melepaskan deposit sebesar US$10 miliar yang terkait dengan klien kripto, karena terjadi penarikan yang meluas dari industri kripto setelah kehancuran FTX pada November 2022.

Adapun deposit dari FTX di Signature Bank disebut mewakili kurang dari 1/10 dari keseluruhan simpanan bank itu per 14 November 2022.

Signature Bank Dituduh Fasilitasi Praktik Penipuan FTX

Signature dinilai memiliki pengetahuan aktual tentang penipuan FTX setidaknya sejak Juni 2020.

Dalam dokumen setebal 87 halaman, bank itu juga dinilai secara substansial ‘memfasilitasi penipuan’ tersebut dengan mempromosikan FTX secara terbuka dan gagal untuk menutup, menangguhkan, atau membatasi akun Alameda Research maupun FTX yang melanggar persyaratan layanan.

Statistica Capital Ltd. yang berbasis di British Virgin Islands (BVI) mengajukan kasus ini sebagai gugatan class action yang diusulkan untuk memulihkan kerugian bagi dirinya sendiri dan entitas lain yang menderita kerugian, sebagai akibat dari penyimpangan yang dilakukan oleh Signature.

Binance Juga Gunakan Jasa Signature Bank

Binance Pimpin Putaran Pendanaan US$150 Juta Untuk Axie Infinity

Menariknya, Binance, crypto exchange terbesar di dunia, pada 21 Januari lalu, memberi tahu pelanggan ritelnya tentang potensi ‘gangguan layanan transfer pembayaran bank’ di platform tersebut yang ternyata dipicu oleh keputusan dari Signature Bank.

Gangguan layanan ini akan berdampak pada pengguna rekening bank yang memegang dolar AS yang ingin membeli atau menjual kripto dengan harga kurang dari US$100.000 (Rp1,5 miliar) melalui sistem pembayaran SWIFT. Sebagai informasi, SWIFT merupakan jaringan yang selama ini digunakan para lembaga keuangan untuk mengirimkan informasi dan instruksi, seperti transfer uang lintas batas.

Pihak Binance menegaskan bahwa hal ini adalah keputusan dari mitra perbankan mereka, dan Binance tidak akan menjadi satu-satunya platform kripto yang terpengaruh. Binance menekankan bahwa mereka sekarang secara aktif mencari mitra SWIFT baru untuk menghindari gangguan layanan transfer bank di masa mendatang.

Dalam perkembangan terbarunya pada hari Senin (6/2), Binance mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan sementara transfer bank dalam dolar AS (USD) mulai 8 Februari mendatang. Pihak Binance mengatakan bahwa hanya sebagian kecil dari pengguna mereka yang akan terpengaruh oleh aksi terbaru ini.

“Kami bekerja keras untuk memulai kembali layanan ini sesegera mungkin. Semua metode lain untuk membeli dan menjual kripto tetap tidak terpengaruh,” jelas pihak Binance.

Saat ada netizen yang bertanya apakah keputusan itu juga akan berpengaruh bagi pengguna Binance.US yang khusus menggarap market AS, pihak Binance.US lantas menjelaskan bahwa mereka tidak menangguhkan layanan penarikan dan penyetoran USD.

Upaya Mencegah Krisis Kripto Menular ke TradFi

Berdasarkan laporan Bloomberg pada 22 Januari lalu, Signature Bank menetapkan batas transaksi minimum US$100.000 dalam upaya mengurangi eksposur mereka ke market kripto.

Sebagai informasi, muncul ketakutan efek domino dari market kripto menuju perusahaan keuangan tradisional (TradFi) seperti Signature dan Silvergate Capital yang dinilai cukup ramah terhadap industri kripto.

Meski organisasi perbankan tidak dilarang atau dihalangi untuk menyediakan layanan perbankan kepada pelanggan dari kelas atau jenis tertentu, model bisnis yang terkonsentrasi pada sektor kripto dinilai meningkatkan masalah keamanan dan kesehatan yang signifikan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori