Trusted

Singapura Pacu Uji Coba CBDC dalam Dunia Nyata di Tahun Depan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Regulator keuangan Singapura bakal melakukan uji coba CBDC grosir secara nyata di seluruh bank komersial yang ada di yurisdiksinya pada tahun 2024.
  • Dalam mekanisme tersebut, regulator ingin melihat sejauh mana penyelesaian (settlement) transaksi yang dilakukan oleh bank lokal bisa terselesaikan dengan instan.
  • Keputusan Singapura untuk menggelar uji coba mata uang digitalnya terjadi tidak lama setelah IMF mendesak banyak megara agar lebih aktif lagi mengembangkan proyek CBDC.
  • promo

Pemerintah Singapura melangkah lebih jauh untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral alias central bank digital currency (CBDC). Setelah tekun melakukan simulasi implementasi CBDC, kali ini, regulator keuangan Singapura bakal melakukan uji coba secara nyata di seluruh bank komersial yang ada di yurisdiksinya.

Jenis CBDC yang akan digunakan dalam uji coba tersebut adalah CBDC grosir (wholesale CBDC). Dalam mekanisme tersebut, regulator ingin melihat sejauh mana penyelesaian (settlement) transaksi yang dilakukan oleh bank lokal bisa terselesaikan dengan instan.

CBDC grosir atau wholesale CBDC merupakan jenis mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral untuk menyelesaikan transaksi bank sentral itu sendiri maupun bank komersial dan lembaga keuangan lainnya.

Managing Director Otoritas Moneter Singapura (MAS), Ravi Menon, mengatakan aksi yang akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang itu merupakan tonggak penting dalam perjalanan uang digital.

Sejak 2016 lalu, pihaknya disebut sudah mulai secara aktif melakukan berbagai penelitian secara internal maupun melakukan kolaborasi dengan pihak lain untuk bisa menghadirkan desain CBDC yang sesuai untuk wilayahnya.

“Penerbitan CBDC grosir memperkuat peran bank sentral dalam memfasilitasi pembayaran yang aman dan efisien,” jelas Menon dalam sambutannya pada Singapore FinTech Festival 2023.

Oleh karena itu, pihaknya juga sudah menerbitkan cetak biru (blueprint) proyek Orchid. Detail dari cetak biru tersebut berisi tentang infrastruktur teknologi yang dibutuhkan untuk memfasilitasi transaksi uang digital di masa depan.

Menon mengatakan bahwa makalah ini merupakan hasil dari pembelajaran dari uji coba proyek Orchid sebelumnya dan juga uji coba yang dilakukan oleh industri.

Pemerintah Singapura Libatkan OCBC, UOB, dan Grab dalam Uji Coba CBDC

Sebagai catatan, pengembangan mata uang digital Singapura tidak hanya akan menguji CBDC grosir. Menon mengatakan bahwa MAS juga mendorong uji coba tokenisasi dalam kewajiban bank, serta stablecoin yang diatur.

Pemerintah setempat akan melakukan 4 mekanisme dalam proses tersebut. Salah satunya adalah dengan menggandeng OCBC dan UOB untuk menjajaki kemungkinan penerbitan token guna pembayaran retail oleh bank lain.

Selain itu, perihal interoperablitas wallet juga akan dilihat sejauh mana keberhasilannya. Dalam tahap tersebut, Ant International, Fazz, dan Grab bakal merilis konsep purpose bound money (PBM) untuk memfasilitasi pembayaran bagi pengguna Alipay ke merchant GrabPay.

“PBM akan memastikan bahwa hanya pengguna dompet terverifikasi yang bisa melakukan pembayaran ke merchant yang memenuhi syarat, dengan batasan transaksi tertentu guna mencegah aktivitas penipuan,” tambah Menon.

Melalui teknologi tersebut, proses pembukaan dan penyelesaian transaksi terjadi di infrastruktur yang sama. Hal itu digadang-gadang akan menciptakan hasil yang lebih efisien. Sebagai informasi, saat ini, yakni pembukaan dan penyelesaian transaksi yang dilakukan ada dalam sistem berbeda.

IMF Dorong Banyak Negara untuk Kembangkan CBDC

Keputusan Singapura untuk menggelar uji coba mata uang digitalnya terjadi tidak lama setelah IMF mendesak banyak megara agar lebih aktif lagi mengembangkan proyek CBDC.

Kristalina Georgieva, selaku Managing Director IMF, mengatakan sektor publik harus bersiap untuk menerapkan CBDC di platform pembayaran. Pasalnya, teknologi tersebut dinilai akan mampu memfasilitasi banyak layanan keuangan di masa depan.

Menurutnya, sekarang ini, adopsi CBDC masih jauh dari kenyataan. Padahal, jika dilihat secara manfaat, kemampuan mata uang digital bisa menggantikan uang tunai yang memiliki biaya lebih mahal dalam proses distribusi.

“Pemanfaatan CBDC perlu dilakukan untuk melawan fragmentasi dan menciptakan pembayaran lintas batas yang jauh lebih efisien,” tutur Georgieva.

Selain itu, hal yang tak kalah penting adalah CBDC memiliki pengawasan yang lebih mumpuni daripada mata uang digital besutan pihak swasta. Hal ini dikarenakan negara ikut hadir dalam proses penerbitan CBDC.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Singapura untuk menerapkan uji coba CBDC di tahun 2024 nanti? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori