SKNUPS, sebuah platform koleksi fashion digital, baru saja mendapatkan pendanaan awal senilai US$3,5 juta dari angel investor, perusahaan yang berfokus bisnis pada pengembangan Web3, dan lembaga keuangan tradisional.
Perusahaan mendapatkan pendanaan dari Redrice Ventures, Blue Wire Capital, dan Adelpha. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan dunia Web3 lewat kemitraan gim di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, SKNUPS juga menggandeng brand fesyen papan atas Dolce Gabbana untuk memboyong gaya khas Italianya masuk ke dalam gim.
Chief Executive Officer (CEO) SKNUPS, Fred Speirs, mengatakan perusahaan melihat adanya peluang besar untuk bergerak lebih luas di dunia digital. Karena, saat ini, dunia tersebut merupakan tempat terbaik untuk membangun hubungan dengan konsumen generasi Z.
“Sekarang itu banyak terjadi di dalam gim, dan hal tersebut bisa membawa kegembiraan kaena bisa membawa dua dunia menjadi lebih dekat,” katanya.
Selama ini, SKNUPS telah membangun platform kepemilikan untuk di dunia Web2, Web3, ataupun hybrid. Platform tersebut menggabungkan fabrikasi digital dengan luasnya metaverse. Dengan cara itu, SKNUPS mampu menskalakan hingga miliaran pengguna yang mencakup alat untuk melakukan airdrop yang menawarkan “drop” secara demokratis ke seluruh komunitas.
SKNUPS menggunakan jaringan blockchain Solana untuk membangun NFT yang ramah dan juga lentur secara sosial.
Kembangkan Bisnis secara Hybrid
Speirs mengungkapkan, dunia Web3 sangat menarik, namun audiens yang menjadi target perusahana lebih kecil dibandingkan dengan Web2. Oleh karena itu, perusahaan akan mengandalkan bisnis secara hybrid, yang mana kombinasi antara gamer, penggemar kripto, dan juga penggemar mode bisa meningkatkan skin level dan juga avatar di Web2 ataupun Web3. SKNUPS bukanlah satu-satunya perusahaan fashion digital.
Beberapa di antaranya sudah ada yang memulainya terlebih dulu dan sukses meraup pendapatan yang tidak sedikit. Seperti RTFKT Studios, misalnya. Perusahaan pemilik merek sepatu kets virtual itu pada Februari tahun lalu sukses mengantongi pendapatan lebih dari US$3 juta.
Capaian itu dihasilkan melalui penjualan sepasang sepatu kets polikrom fisik dan juga NFT yang memilki korelasi dengan sepatu tersebut. Selain itu, proyek kolaborasi antara Balmain x Barbie yang sudah meluncur pada Januari lalu, juga menawarkan aset digital NFT lewat skema lelang.
Munculnya NFT dalam dunia fashion membuka kesempatan bagi generasi baru yang melek teknologi namun memiliki ketertarikan dalam dunia mode. Dengan demikian, penerapan NFT bisa bermanfaat bagi banyak merek mewah untuk memperkuat lini difusinya.
NFT dan Industri Fashion
Suka tidak suka, industri mode global sudah menetapkan tren terbarunya, salah satunya adalah NFT. Refleksinya terlihat dari 17% merek yang ada di dalam Vogue Business Index sudah mulai masuk ke dunia NFT. Data dari Vogue Business Index menyebutkan bahwa 1 dari lima konsumen yang biasa menggunakan barang mewah menilai bahwa NFT adalah hal yang menarik dalam industri.
Selain itu, bisnis NFT terbukti sukses mendongrak pendapatan. Burberry, misalnya, yang pada Agustus tahun lalu merilis aset digital yang bisa digunakan untuk video gim kripto yang berjudul “Blankos Block Party”.
NFT yang dinamakan Sharky B itu dijual berbarengan dengan beberapa aksesoris di gim seperti jetpack, ban lengan, dan sepatu billiar yang akhirnya meraup penjualan US$375 ribu. Bahkan untuk satu set skin dalam gim Fortnite, Epic Games berhasil mengumpulkan hingga US$50 juta.
Hal itu yang akhirnya membuat industri mode ingin masuk lebih dalam ke dunia NFT. Pasalnya, setiap pengguna pasti ingin “mendandani” tampilannya di metaverse.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.