Nayib Bukele, sosok yang pro adopsi Bitcoin, berpotensi besar kembali terpilih sebagai presiden El Salvador dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diadakan pada hari Minggu (4/2).
Mengutip survei hitung cepat setelah pencoblosan dilakukan, Nayib Bukele yakin bahwa dia memenangkan Pilpres El Salvador dengan persentase lebih dari 80% suara.
Jika hasil resmi pemungutan suara mengonfirmasi kemenangan Nayib Bukele, maka ia akan menjabat sebagai presiden El Salvador kembali hingga tahun 2029.
Nayib Bukele, yang menjabat sebagai presiden sejak 2019, dinilai mendapat dukungan yang meningkat setelah memberantas kejahatan geng di negara itu. Dia diperkirakan akan terus mendukung adopsi Bitcoin (BTC).
Wakil presiden El Salvador, Felix Ulloa, mengatakan kepada Reuters pada 31 Januari lalu bahwa pemerintah berencana mempertahankan BTC sebagai alat pembayaran yang sah.
Beragam Inisiatif Dorong Adopsi Bitcoin di Bawah Kepemimpinan Nayib Bukele
Gabor Gurbacs, advisor Tether dan VanEck, pada Oktober 2023 mengatakan El Salvador berpotensi menjadi Singapura di benua Amerika. Dia memperkirakan lebih banyak modal investasi dan imigrasi akan mengalir ke negara itu di tahun-tahun mendatang.
Pada Desember 2023, El Salvador memperkenalkan Freedom Visa, yang bertujuan menawarkan tempat tinggal atau kewarganegaraan kepada hingga 1.000 pemohon per tahun dengan investasi US$1 juta dalam Bitcoin atau stablecoin Tether USD (USDT).
Selain itu, El Salvador berencana menerbitkan obligasi negara Volcano Bond yang didukung Bitcoin. Inisiatif ini telah lama ditunggu-tunggu dan diperkirakan akan meluncur pada kuartal I/2024. Dana ini akan digunakan untuk mendanai industri Bitcoin mining yang hanya didukung oleh energi terbarukan.
Mundur pada Juni 2023, El Salvador mengumumkan pendirian entitas bernama Volcano Energy. Komitmen total dana yang dikucurkan untuk proyek ini diklaim akan mencapai sekitar US$1 miliar.
Hal itu dimulai dengan investasi pertama sebesar US$250 juta, yang didukung oleh para pelaku industri Bitcoin utama, termasuk penerbit stablecoin Tether, dengan kolaborasi dari pengembang dan produsen teknologi energi terbarukan, serta pakar Bitcoin mining skala global.
Tujuan pendirian entitas tersebut untuk memposisikan El Salvador sebagai salah satu pemain global utama dalam industri Bitcoin mining, sambil mempromosikan daya saing energi, diversifikasi, dan perluasan geografis mereka untuk jaringan Bitcoin.
El Salvador yang memutuskan mengadopsi Bitcoin sebagai legal tender atau alat pembayaran yang sah di negaranya sejak September 2021 sempat dikecam pihak Barat dan Wall Street. Namun, dua tahun kemudian, obligasi El Salvador mengalami reli yang justru terbukti lebih menguntungkan untuk ditolak para investor.
Pada Desember 2023, Nayib Bukele mengatakan bahwa investasi Bitcoin negaranya telah pulih 100%. Dengan harga pasar Bitcoin saat ini di atas US$40.000, investasi El Salvador di Bitcoin juga menghasilkan keuntungan.
“Setelah ribuan artikel yang mengejek dugaan kerugian kami, semuanya dihitung berdasarkan harga pasar Bitcoin pada saat itu. Tentu saja kami tidak punya niat untuk menjual. Harga akan terus berfluktuasi, tetapi tidak memengaruhi strategi jangka panjang kami,” jelas presiden El Salvador itu.
ARK Invest: Adopsi Bitcoin di Argentina Lampaui El Salvador
Menariknya, penelitian ARK Invest pada bulan Agustus 2023 melihat bahwa adopsi Bitcoin di Argentina ternyata melampaui El Salvador.
Meski telah menjadikan BTC sebagai alat pembayaran yang sah, penelitian ARK Invest menemukan bahwa adopsi Bitcoin di El Salvador sebenarnya memberikan gambaran yang beragam.
“Kesadaran masyarakatnya tinggi, tetapi penggunaanya [Bitcoin di El Salvador] masih rendah. Namun, masyarakat secara umum merasa bangga karena El Salvador adalah negara yang pertama kali mengadopsi teknologi baru ini,” ungkap CEO Signum Growth Capital, Angela Dalton, yang dikutip ARK Invest.
Meski begitu, tujuan wisata, seperti Bitcoin Beach di El Zonte, merupakan pengecualian, yang menunjukkan penerimaan yang lebih luas pada Bitcoin.
Menurut pengamatan CEO Signum Growth Capital, preferensi masyarakat El Salvador terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan volatilitas harga BTC adalah alasan utama di balik pendekatan hati-hati itu.
Sebaliknya, menurut peneliti ARK Invest, hubungan Argentina dengan Bitcoin berkembang pesat didorong oleh tantangan ekonomi di negara itu. Dengan tingkat inflasi yang diperkirakan mencapai 147% pada tahun 2023, masyarakat Negeri Tango mencari alternatif untuk menjaga kekayaan mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.