Raksasa gim asal Jepang, Square Enix, bakal fokus merambah dunia blockchain. Pada tahun ini, perusahaan berencana merilis token gaming dalam bentuk NFT sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan di dunia digital.
Merujuk pada laporan keuangan perusahaan, disebutkan bahwa dalam rencana jangka menengah, Square Enix bakal melakukan inisiatif untuk menetapkan kejelasan peraturan dan pedoman untuk gim blockchain. Termasuk di dalamnya adalah mengatasi skalabilitas di zona ekonomi dan pengalaman NFT, menerbitkan token NFT ekslusif dan juga merancang struktur ataupun pendapatan komunitas pendapatan
Perusahaan juga mempertimbangkan untuk membentuk unit modal ventura sebagai langkah pendanaan. Derap bisnis perusahaan sepertinya bakal semakin agresif di tahun ini. Pasalnya, dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa perusahaan juga akan melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan membentuk entitas tersendiri. Nantinya, entitas tersebut akan menangani penerbitan, pengelolaan dan juga investasi token perusahaan sendiri. Square Enix akan mendirikannya di negara yang memiliki tingkat adopsi aset kripto yang baik.
Sebagai langkah awal, perusahaan telah melakukan uji coba penggunaan NFT di gim Shi-San-Sei Million Arthur di Februari tahun ini.
“Melihat hasilnya, perusahaan memutuskan untuk memproduksi NFT dalam uji coba berikutnya. Tujuannya adalah untuk menggabungkan konten gim dan mengembangkan operasional untuk mengeksplorasi potensi struktur pendapatan, cakupan permainan dan juga pengalaman kepemilikan NFT,” bunyi kutipan laporan tersebut.
Bakal Gandeng Animoca Brands dan The Sandbox
Untuk mengembangkan rencana tersebut, perusahaan tidak akan melakukannya seorang diri. Rencananya, Square Enix akan menggandeng Animoca Brands selaku perusahaan pengembang gim yang fokus pada blockchain dan investasi di Web3.
Selain itu, dalam laporan juga disebutkan bahwa mereka bakal menggandeng pengembang metaverse The Sandbox, serta Ubitus, yang merupakan penyedia solusi cloud gaming.
Menyambut hal itu, Chairman Animoca Brands, Yat Siu, mengungkapkan, apa yang dilakukan Square Enix akan membentuk tatanan baru dalam industri gim blockchain.
“Square Enix telah berbicara tentang potensi gim blockchain dalam waktu yang lama. Ini lebih baik ketimbang raksasa gim tradisional di luar sana,” katanya.
Dalam utas twitter, Yat Siu menambahkan dukungannya. Ia mengatakan bahwa dirinya menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain gim Final Fantasy di era 80-an, yang hingga kini masih menjadi salah satu gim RPG paling berpengaruh dalam sejarah gim.
Square Enix Lakukan Divestasi Entitas Usaha demi Investasi di Blockchain
Langkah yang akan dilakukan perusahaan semakin jelas memperlihatkan ketertarikan Square Enix pada blockchain. Pasalnya, pada awal bulan ini, perusahaan telah melakukan divestasi beberapa entitas usahanya demi bisa memulai investasi di dunia blockchain.
Mereka menjual Crystal Dynamics, yang notabene adalah pengembang gim Tomb Raider. Eidos-Montréal dan studio Square Enix Montréal senilai US$300 juta kepada Embracer Group seharga US$300 juta.
Tomb Raider sendiri merupakan salah satu lisensi gim ternama dalam industri gaming. Bahkan, gim tersebut juga telah dibuat ke dalam versi film dan menjadi tolok ukur industri. Namun, alih-alih mengembangkannya, Square Enix memilih untuk melepasnya dan memasuki industri baru.
Sebenarnya, sudah sejak lama perusahaan memliiki ketertarikan di dunia blockchain. Dalam sebuah pengumuman pada tanggal 2 Mei lalu, Square Enix menginformasikan bahwa divestasi aset yang dilakukan akan memungkinkan peluncuran bisnis baru; meliputi blockchain, kecerdasan buatan, dan komputasi awan.
Melihat ketertarikan sejumlah perusahaan video gim terhadap teknologi digital, bukan tidak mungkin perusahaan gim lainnya juga bakal ikut masuk dan mencicipi pemanfaatan NFT.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.