Trusted

Stake.com Kembali Buka Fitur Penarikan usai Alami Peretasan US$41 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Stake.com telah membuka kembali layanan penyetoran dan penarikan hanya sekitar 7 jam setelah mengalami peretasan dengan kerugian US$41,3 juta.
  • Dana yang berhasil dibawa kabur sekitar US$15,7 juta dari sejumlah aset kripto di blockchain Ethereum; sekitar US$7,8 juta dari blockchain L2 Polygon; dan sekitar US$17,8 juta lainnya di jaringan BNB Chain.
  • Namun, sejauh ini, Stake.com belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab eksploitasi atau berapa banyak jumlah dana yang dicuri.
  • promo

Stake.com, platform taruhan berbasis kripto, telah membuka kembali layanan mereka termasuk penyetoran dan penarikan, hanya sekitar 7 jam setelah mengalami peretasan yang mencapai kurang lebih US$41,3 juta (Rp629,7 miliar).

Pihak Stake.com mengonfirmasi bahwa semua layanan dilanjutkan kembali pada hari Selasa (5/9) pukul 04:25 WIB.

Kabar itu datang usai Stake.com pada Selasa dini hari pukul 00:16 WIB mengonfirmasi bahwa sejumlah transaksi tidak sah dilakukan di crypto hot wallet Ether (ETH) / Bitcoin (BTC) mereka.

“Kami sedang menyelidiki dan akan mengambil wallet tersebut segera setelah diamankan kembali sepenuhnya. Dana para pengguna aman,” klaim pihak Stake.com.

Sejauh ini, mereka belum memberi tahu penyebab eksploitasi atau berapa banyak jumlah dana yang dicuri.

Analisis terbaru dari perusahaan keamanan blockchain Beosin mengurai kerugian dalam insiden keamanan di Stake.com. Dana yang berhasil dibawa kabur sekitar US$15,7 juta dari sejumlah aset kripto di blockchain Ethereum; sekitar US$7,8 juta dari blockchain layer-2 (L2) Polygon; dan sekitar US$17,8 juta lainnya di jaringan BNB Chain.

Dugaan Dini Pelaku Peretasan Stake.com

Kabar ini bukan insiden pertama yang melibatkan platform taruhan berbasis kripto.

Pada sekitar 23 Juli lalu, Alphapo, penyedia layanan pembayaran aset kripto untuk situs taruhan; seperti HypeDrop, Bovada, dan Ignition, kehilangan lebih dari US$60 juta karena pelanggaran keamanan pada crypto hot wallet mereka. FBI Amerika Serikat (AS) menduga pencurian itu berasal dari peretas yang didukung negara Korea Utara.

Peneliti kripto Tayvano mencatat bahwa masih terlalu dini mengatakan apakah eksploitasi di Stake.com dapat dikaitkan dengan Korea Utara. Sebab, masih terbatasnya jumlah transaksi.

Dia juga melempar dugaan bahwa pihak peretas mungkin bisa saja berhasil mendapat akses dari developer yang bekerja di Stake.com.

Sekilas tentang Bisnis Stake.com

Sebagai informasi, Stake.com menghasilkan pendapatan kotor sekitar US$2,6 miliar pada tahun 2022. Itu merupakan angka fantastis karena mereka hanya menghasilkan pendapatan kotor sebesar US$105 juta pada tahun 2020.

Stake.com menawarkan permainan kasino dan taruhan olahraga. Bintang rap Drake sempat dilaporkan memenangkan US$38 juta dalam perjudian Bitcoin di Stake.com.

Stake.com diluncurkan pada tahun 2017 oleh Ed Craven yang berbasis di Australia bersama Bijan Tehrani dari AS. Meskipun berkantor pusat di Australia, Stake.com mendapatkan lisensinya di Curaçao, sebuah pulau di Karibia.

Ed Craven mengatakan kepada FT pada 28 Maret lalu bahwa mereka mengeluarkan biaya marketing yang besar dalam pertumbuhan bisnis dan untuk mengatasi stigma sebagai platform yang memadukan kripto dan perjudian.

DeFi Papan Atas Juga Jadi Korban Peretasan

Aksi pencurian dana kripto terus menjadi mimpi buruk yang tidak pernah selesai. Sebelum terjadi insiden keamanan di Stake.com, Balancer, salah satu proyek papan atas di dunia decentralized finance (DeFi), mengalami eksploitasi hampir US$900 ribu atau sekitar Rp13,67 miliar pada 27 Agustus lalu.

Aksi ini terjadi beberapa hari setelah Balancer mengungkapkan kerentanan yang memengaruhi beberapa liquidity pool (LP) mereka. Tim di balik Balancer mengaku bahwa prosedur mitigasi telah mengurangi risiko secara drastis, tetapi tidak mampu menghentikan sejumlah pool yang terkena dampak.

Kabar kerentanan di Balancer seakan “mengorek luka yang belum sembuh” terkait krisis kepercayaan di dunia DeFi.

Pada 30 Juli lalu, Curve Finance dilaporkan jadi korban peretasan. Aksi peretasan itu mencapai puluhan juta dolar AS (USD). Usai mengalami peretasan, Curve sempat mengalami kekacauan lebih lanjut yang dipicu sendiri oleh pendirinya dan bisa mengancam sektor DeFi secara keseluruhan.

Bagaimana pendapat Anda tentang kasus peretasan yang terjadi pada platform Stake.com? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori