Pada 19 September, total value staked di dalam kontrak Ethereum 2.0 sukses menembus angka 30 juta ETH untuk pertama kalinya. Data on-chain mengungkap bahwa pengumuman penundaan kenaikan suku bunga The Fed mungkin menjadi pemicu respons bullish dari kalangan investor Ethereum. Berikut ini kami sajikan bagaimana potensi efeknya pada harga Ethereum dalam jangka menengah hingga jangka panjang.
Laju reli harga Ethereum terpantau mulai melambat pada Rabu (20/9). Hal ini lantaran trader pasar spot ETH berupaya menarik profit lebih dini pasca pengumuman penundaan kenaikan suku bunga The Fed yang sangat diantisipasi. Namun, di balik layar, investor jangka panjang Ethereum telah memacu aktivitas mereka, dengan tambahan staking ETH 2.0 sebesar US$126 juta.
Total Deposit dalam Kontrak Staking Ethereum 2.0 Tembus 30 Juta ETH
Jumlah deposit staking Ethereum mengalami lonjakan menjelang pertemuan The Fed baru-baru ini. Akibatnya, lonjakan ini berhasil membawa total value staked di kontrak ETH2.0 menjadi 30 juta ETH. Ini adalah pertama kalinya staking Ethereum mencapai tonggak pencapaian seperti ini sejak transisi bersejarah Ethereum ke konsensus proof-of-stake (PoS) rampung.
Berdasarkan data on-chain yang Glassnode kumpulkan, sejauh ini investor jangka panjang Ethereum telah mendepositkan 856.709 ETH di bulan September. Dengan tambahan ini, jumlah totalnya berhasil mengukir tonggak sejarah menjadi 30 juta.
Seperti yang diilustrasikan di bawah ini, total value staked ETH 2.0 adalah 29,23 juta ETH hingga 31 Agustus. Lalu pada penutupan 20 September, angka ini bertambah menjadi 30,09 juta ETH.
Metrik total value staked dari Glassnode memonitor jumlah koin Ethereum yang didepositkan ke kontrak staking ETH2.0. Kenaikan dalam deposit staking terutama dapat meningkatkan keamanan protokol konsensus Proof-of-Stake.
Namun lebih dari itu, hal ini menyiratkan bahwa para partisipan jaringan semakin optimis terhadap prospek Ethereum dalam jangka panjang.
Tonggak pencapaian 30 juta ETH ini artinya lebih dari US$48,6 miliar dana kini terkunci di dalam Ethereum Beacon Chain. Khususnya, ini juga menandakan bahwa lebih dari 25% total pasokan sirkulasi sebanyak 120.227.795 atau 120,2 juta ETH sekarang terkunci di dalam smart contract.
Dengan terkuncinya 25% pasokan pasar, hal ini berpotensi memicu percepatan kenaikan harga Ethereum selama bull rally berikutnya.
Jeda Kenaikan Suku Bunga The Fed Akselerasi Deposit Staking
Reli harga Ethereum yang berlangsung selama seminggu mulai melambat pada hari Rabu (20/9). Hal ini karena trader pasar spot ETH membukukan profit lebih dini setelah tersiar pengumuman tentang jeda kenaikan suku bunga The Fed yang sangat diantisipasi.
Namun, di balik layar, begitu mengetahui bahwa yield obligasi pemerintah AS yang bebas risiko tetap tidak berubah, investor whale Ethereum memilih untuk meningkatkan jumlah staking ETH 2.0 mereka sebanyak 77.800 ETH, yang bernilai sekitar US$126 juta.
Grafik di bawah ini menggambarkan bagaimana net change dalam deposit staking ETH 2.0 mulai menanjak sekitar 17 September, hanya beberapa hari sebelum The Fed AS mengonfirmasi jeda kenaikan suku bunga.
Selanjutnya, penting untuk dicatat bahwa penarikan staking ETH 2.0 diaktifkan pada 12 April dengan peluncuran upgrade Shapella. Sejak saat itu, net-change value telah memberikan wawasan yang jelas tentang dinamika staking dengan membandingkan deposit harian dengan penarikan.
Selain itu, persyaratan masuk sebesar 32 ETH (US$52.000) berarti bahwa mayoritas partisipan staking adalah entitas institusional besar serta crypto whale dengan kekayaan bersih yang tinggi. Maka dari itu, peningkatan jumlah staking ini menunjukkan bahwa mereka menganggap yield atau imbal hasil yang diperoleh dari staking ETH 2.0 sangat kompetitif dibandingkan dengan kelas aset TradFi alternatif lainnya.
Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri investor ritel sekaligus memicu kenaikan harga Ethereum dalam jangka menengah hingga jangka panjang.
Para Bull Bisa Dorong Harga ETH Naik Menjadi US$3.000 selama Bull Rally Berikutnya
Terakhir kali harga Ethereum mencapai angka US$2.000 adalah pada 14 Juli 2023. Namun, yang perlu diperhatikan, sejak itu, 3,5 juta koin ETH telah ditarik dari sirkulasi dan masuk ke dalam staking di kontrak ETH 2.0.
Meskipun bersifat sementara, penurunan jumlah pasokan pasar ini dapat mendorong harga Ethereum menuju US$3.000 jika berhasil mendapatkan tingkat permintaan yang sama.
Data In/Out of Money Around Price, yang menggambarkan distribusi harga beli holder ETH saat ini, juga memvalidasi pandangan bullish ini.
Data tersebut menunjukkan bahwa jika Ethereum mampu menembus hambatan US$2.100, para bull akan menghadapi resistance yang jauh lebih sedikit dalam perjalanan menuju US$3.000.
Sebagaimana yang ditampilkan di bawah ini, 9,06 juta alamat yang membeli 37,15 juta ETH seharga rata-rata US$2.160 adalah kelompok terbesar dari holder ETH. Namun, seandainya staking ETH 2.0 terus melambung di atas 30 juta koin, reli harga Ethereum kemungkinan besar akan mencetak level US$3.000.
Sebaliknya, kalangan bear dapat mengambil alih kendali pasar bila harga ETH ambruk di bawah US$1.500. Namun, seperti yang terlihat di bawah ini, 3,72 juta alamat telah membeli 7.6 juta Ethereum dengan harga minimum US$1,526. Jika mereka memutuskan untuk melindungi posisi mereka ketimbang menjual, harga ETH berpeluang mengalami rebound.
Namun, jika ternyata ETH kehilangan level support penting itu, harganya terancam turun mendekati area US$1.400.
Bagaimana pendapat Anda tentang capaian rekor staking Ethereum 2.0 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.