Story Protocol pada hari Rabu (6/9) mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan lebih dari US$54 juta (Rp825,93 miliar) pendanaan yang dipimpin oleh Andreessen Horowitz (a16z) crypto.
Entitas ini adalah sebuah infrastruktur terbuka yang dirancang untuk mendukung era baru kreativitas dan kepemilikan kekayaan intelektual (IP). Story Protocol menciptakan protokol IP baru yang dioptimasi untuk era internet.
Proyek ini bertujuan mendemokratisasi penciptaan kekayaan intelektual melalui repositori IP global dan dapat diperluas.
Mereka menyediakan kerangka kerja yang disederhanakan untuk mengelola seluruh siklus pengembangan IP, memungkinkan fitur-fitur seperti pelacakan asal, perizinan tanpa hambatan, dan pembagian pendapatan.
Dibuat untuk para kreator di semua media, mulai dari prosa, gambar, game, audio, dan lain sebagainya, aplikasi yang dibangun di Story Protocol memberi kreator kemampuan untuk melacak asal karya mereka. Sehingga, siapa pun dapat berkontribusi dan me-remix karya itu, sambil menangkap nilai kontribusi mereka.
Story Protocol bertujuan menarik ekosistem yang kaya dari para developer pihak ketiga yang menyediakan layanan yang mencakup crowdfunding, pembentukan modal, penemuan IP, modul lisensi, otentikasi untuk konten AI, dan pertumbuhan komunitas.
Proyek ini diklaim menghadirkan arsitektur terbuka dan modular yang dapat dipasang oleh aplikasi apa pun dan sifatnya yang terdesentralisasi menghilangkan risiko platform bagi para pembangun ekosistem.
Melihat Manfaat Blockchain di Tengah Kehadiran AI Generatif
Terkait peluncuran proyek ini, co-founder Story Protocol, SY Lee, mengatakan bahwa di dunia dengan kelimpahan total yang dikatalisasi oleh artificial intelligence (AI) generatif, teknologi blockchain menghadirkan solusi sempurna untuk pelacakan asal yang transparan dan atribusi yang adil.
“Story Protocol akan mengantarkan era baru dari para entrepreneurial creator dan memberikan cara baru kepada pemegang kekayaan intelektual yang ada untuk melibatkan pemirsa dan memajukan kekayaan intelektual mereka,” jelas co-founder Story Protocol itu.
Adapun jajaran para pendiri Story Protocol memiliki latar belakang beragam, termasuk sempat bekerja untuk Deepmind Google terkait proyek AI; proyek blockchain Flow di Dapper Labs; Harmony Protocol dan Amazon; hingga bekerja dalam inisiatif web3 di Google.
Sementara itu, Sriram Krishnan, selaku General Partner di a16z crypto, mengutip web3 berjanji untuk membantu memecahkan beberapa masalah yang sudah ada di industri media dan hiburan.
“Kami percaya bahwa Story Protocol memiliki peluang untuk merevolusi masa depan kekayaan intelektual bagi para artis, penggemar, dan developer, dengan memberdayakan kreativitas pada kecepatan internet,” kata Sriram Krishnan.
Didukung Deretan Investor Ternama
Selain a16z crypto, para investor dalam putaran pendanaan Story Protocol termasuk Hashed, Endeavor, Samsung Next, dao5, dan Insignia Venture Partners.
Kemudian, investor lainnya adalah David Bonderman (pendiri & Chairman di TPG Capital), Si-hyuk Bang (pendiri & Chairman of HYBE/BTS), 11:11 Media yang didirikan Paris Hilton, CH Kim (CEO Krafton / PUBG), dan Kyung In Jung (CEO Black Label).
Para investor Story Protocol lainnya adalah Two Small Fish Ventures milik co-founder Wattpad, yaitu Allen Lau bersama pasangannya Eva Lau; Alliance DAO, Foresight Ventures, Mirana Ventures, Balaji Srinivasan (mantan CTO Coinbase), Nicolas Berggruen, Charlie Songhurst (mantan Head of Strategy Microsoft), David Lee (SLVC), Sanghun Kim (mantan CEO Naver), Chang Kim (pendiri Tapas) hingga Roham Gharegozlou (pendiri dan CEO Dapper Labs).
Story Protocol Ingin Jadi Solusi bagi Era Baru Kreativitas
Ben Enowitz, selaku SVP, Corporate Development, dan Talent Ventures di Endeavor, menerangkan bahwa artis dan penggemar merupakan bagian integral dari setiap franchise IP yang sukses. Dia mengatakan Story Protocol akan mendukung berbagai platform yang memungkinkan mereka berpartisipasi dalam proses kreatif.
“Teknologi tidak dapat menggantikan kreativitas manusia yang autentik. Namun, teknologi dapat menyatukan komunitas untuk membuka potensi penuh dari kekayaan intelektual yang sudah ada dan yang baru. Kami sangat antusias untuk mendukung Story Protocol dalam memperluas cara IP dibuat dan dibagikan kepada dunia,” ungkap Ben Enowitz.
Selain pengumuman penggalangan dana, Story Protocol juga menyambut David S. Goyer sebagai advisor atau penasihat mereka. Sosok ini adalah pembuat film dan novelis yang paling dikenal sebagai penulis skenario untuk trilogi Blade (1998 – 2004) dan trilogi The Dark Knight (2005 – 2012).
David Goyer pun memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengeksplorasi media bercerita baru melalui game Call of Duty dan game virtual reality (VR) Vader Immortal: A Star Wars VR Series.
Terkait kehadirannya dalam Story Protocol, David Goyer mengatakan bahwa dia membayangkan sebuah masa depan ketika para pembuat konten akan memiliki kontrol yang lebih besar atas kekayaan intelektual mereka, memperluas pengaruh dalam skala global, dan membina hubungan langsung dengan komunitas mereka.
“Story Protocol menandai era baru bagi industri hiburan dan dimulainya model kepemilikan baru bagi kreator dan penggemar,” ucap David Goyer.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.