Trusted
Eksklusif

Bukan Bitcoin (BTC), Synaptogenix Pilih Bittensor (TAO) untuk Treasury Perusahaan

4 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Synaptogenix adopsi Bittensor (TAO) sebagai aset cadangan senilai US$100 juta, dengan menekankan potensi pertumbuhan AI terdesentralisasi.
  • Perusahaan menilai TAO sebagai aset jangka panjang yang lebih unggul dibanding Bitcoin, dengan insentif unik yang mendorong inovasi AI.
  • Minat institusional pada AI terdesentralisasi, terutama TAO, diprediksi akan meroket dan mendongkrak nilai pasarnya.
  • promo

Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia kini tengah gerak cepat untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam kerangka finansial mereka. Selama ini, Bitcoin (BTC) menjadi pilihan utama. Namun, sejumlah korporasi mulai merambah altcoin papan atas seperti Ethereum (ETH), XRP (XRP), dan Solana (SOL).

Di samping itu, token AI juga muncul sebagai kandidat kuat untuk investasi institusional. Baru-baru ini, Synaptogenix resmi mengadopsi Bittensor (TAO) sebagai aset cadangan. Dalam wawancara eksklusif bersama BeInCrypto, Synaptogenix mengungkap alasan di balik strategi ini dan mengapa mereka memilih TAO ketimbang Bitcoin.

Mengapa Synaptogenix Pilih Bittensor (TAO)?

Pada 9 Juni, BeInCrypto melaporkan bahwa Synaptogenix—perusahaan biofarmasi tahap klinis—meluncurkan strategi treasury berbasis TAO untuk mengakuisisi token senilai US$100 juta. Sebagai langkah awal, perusahaan mengumumkan akan menggunakan US$10 juta dari kas dan neraca keuangannya untuk membeli TAO.

Jumlah ini lebih dari dua kali lipat kapitalisasi pasar Synaptogenix saat ini, yang berada di angka US$4,98 juta. Hal ini menandakan komitmen penuh dan juga keyakinan tinggi perusahaan pada TAO. Juru bicara perusahaan menyatakan bahwa keputusan ini muncul dari keyakinan atas potensi besar yang belum tergarap dalam ranah AI terdesentralisasi.

Juru bicara itu menjelaskan bahwa meskipun kapitalisasi pasar kripto telah menembus angka US$3 triliun, representasi sektor ini di pasar ekuitas publik masih sangat minim. Ia mencontohkan keberhasilan Strategy (sebelumnya MicroStrategy) di bawah kepemimpinan Michael Saylor, yang menunjukkan bahwa menyimpan Bitcoin di treasury perusahaan bisa mendatangkan imbal hasil substansial.

Bitcoin merepresentasikan keyakinan pada “aset kripto sebagai mata uang”. Sementara itu, Ethereum dan Solana berfokus pada sektor decentralized finance (DeFi)—dua ranah yang diperkirakan akan tumbuh hingga bernilai triliunan dolar. Namun, Synaptogenix melihat peluang lebih besar di persimpangan antara kripto dan AI.

“Perusahaan AI saat ini telah mencapai kapitalisasi pasar mendekati US$500 miliar. Sementara itu, TAO—sebagai token AI terdesentralisasi terbesar—masih hanya bernilai sekitar US$3 miliar. Walaupun sudah menunjukkan pertumbuhan, nilai TAO masih belum dihargai secara proporsional, padahal ketertarikan pada AI terdesentralisasi terus meningkat,” ujar sang juru bicara.

Ia juga menyoroti bahwa investasi dari venture capital (VC) pada sektor AI terdesentralisasi melesat sebesar 200% sepanjang 2024. Sebagai token AI dengan kapitalisasi pasar terbesar, TAO sangat berpotensi mendapat sorotan dari kalangan institusional.

“Kami percaya AI terdesentralisasi pada akhirnya akan menyalip AI tersentralisasi. Ketertarikan institusi pada TAO akan mengikuti arah ini. Dalam satu tahun ke depan, permintaan atas TAO akan melesat, seiring berkurangnya pasokan token TAO yang tersedia—menjadikannya aset investasi yang sangat ideal untuk saat ini,” imbuh sang juru bicara.

Bittensor (TAO) vs. Bitcoin (BTC): Mana yang Lebih Unggul?

Adapun debat seputar Bitcoin vs. Bittensor telah berlangsung cukup lama. Baru-baru ini, Barry Silbert—CEO Digital Currency Group—meramalkan bahwa TAO berpotensi melampaui Bitcoin sebagai sarana penyimpan nilai global.

Synaptogenix sejalan dengan pandangan ini. Juru bicara perusahaan memaparkan bahwa meskipun Bitcoin masih menjadi contoh utama penyimpan nilai dan aset yang andal, TAO membawa konsep insentif ke tingkat berikutnya, menjadikannya pesaing yang lebih kuat.

“Bittensor adalah inovasi seperti halnya Bitcoin adalah mata uang. Meski Bittensor mencerminkan banyak aspek Bitcoin—khususnya dari model desentralisasi dan suplai tetap—mekanisme insentifnya justru memainkan peran jauh lebih krusial dalam mendorong kemajuan sosial. Inilah yang menjadikan Bittensor sebagai aset yang unik, bahkan berpotensi memiliki dampak lebih besar dalam jangka panjang,” tutur si juru bicara kepada BeInCrypto.

Menurut mereka, para miner Bitcoin meraup sekitar US$10 miliar per tahun dan menggunakan energi dalam jumlah besar guna menjaga keamanan jaringan. Sebaliknya, para miner TAO justru diberi imbalan karena berkontribusi pada pengembangan AI—baik melalui model, daya komputasi, maupun bisnis AI baru—tanpa perlu melakukan proses mining yang boros energi.

Masa Depan TAO

Meski penuh optimisme pada potensi TAO, Synaptogenix menegaskan bahwa strategi treasury berbasis TAO bukanlah sesuatu yang mudah diterapkan.

“Melakukan staking terhadap token seperti Ethereum atau Solana terbilang mudah. Holder cukup menyimpan token dan mendapatkan reward. Namun, mengoptimalkan staking TAO butuh pemahaman mendalam tentang ekosistem TAO, yang menyuguhkan strategi staking unik dengan potensi reward yang jauh lebih tinggi dibanding token lain,” ujar juru bicara.

Ia juga menambahkan bahwa keahlian perusahaan dalam ekosistem TAO, dunia kripto, dan praktik staking menempatkan mereka dalam posisi strategis untuk memimpin pendekatan ini dan memaksimalkan imbal hasilnya.

Meski begitu, perusahaan masih memprediksi bahwa investor institusional lainnya akan ikut bergabung. Selain Synaptogenix, perusahaan penyedia solusi teknologi, Oblong, telah mengalokasikan dana sebesar US$7,5 miliar untuk mendanai cadangan korporat TAO miliknya.

Seiring adopsi institusional yang terus berkembang, Synaptogenix memperkirakan harga TAO akan melonjak secara signifikan.

“Institusi cenderung menjadi investor bertipe buy-and-hold, artinya ketika semakin banyak institusi mengadopsi TAO, suplai token akan menyusut karena terkunci dalam kepemilikan jangka panjang. Ini akan mendorong kenaikan harga,” tulis pernyataan mereka.

Selain minat dari institusi, mereka juga menyoroti beberapa katalis lainnya. Mulai dari proses halving TAO, ketersediaannya di Coinbase—yang membuatnya terekspos ke 100 juta pengguna—hingga pertumbuhan pesat subnet dalam platform TAO. Di sisi lain, meningkatnya partisipasi hedge fund dalam aset kripto juga berpotensi memperkuat permintaan lebih lanjut.

Dengan proyeksi nilai pasar AI yang akan tumbuh dari US$300 miliar pada 2025 menjadi lebih dari US$3 triliun pada 2030, AI terdesentralisasi—khususnya TAO—diperkirakan akan mengambil porsi substansial dari pasar ini.

“Kami percaya, ketika AI terdesentralisasi mencapai titik kritis, bisnis bernilai miliaran dolar pertama dalam ekosistem TAO/Bittensor akan mendongkrak minat publik dan institusional secara masif, serta mendorong harga TAO ke level baru,” prediksi sang juru bicara.

Dengan visi strategis yang jelas serta keterikatan erat pada ekosistem TAO, Synaptogenix kini membuka jalan bagi gelombang baru investasi institusional dalam ranah AI terdesentralisasi—sebuah langkah yang berpotensi mendefinisikan ulang peta keuangan global.

Bagaimana pendapat Anda tentang Synaptogenix yang jatuhkan pilihan pada Bittensor alih-alih Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

kamina.bashir.png
Kamina Bashir
Kamina adalah jurnalis di BeInCrypto. Dia menggabungkan dasar jurnalistik yang kuat dengan keahlian keuangan tingkat lanjut, setelah meraih medali emas dalam MBA International Business. Dengan pengalaman dua tahun menjelajahi dunia aset kripto yang kompleks sebagai Penulis Senior di AMBCrypto, Kamina mengasah kemampuannya untuk menyederhanakan konsep rumit menjadi konten yang mudah dipahami dan menarik. Dia juga berkontribusi dalam pengawasan editorial, memastikan artikel ditulis dengan...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori