Ekspektasi yang semakin tinggi mengenai kemungkinan jeda kenaikan suku bunga oleh The Fed menyebabkan harga Bitcoin (BTC) berhasil menembus kisaran US$28.000. Sementara itu, harga emas spot juga ikut mencetak rekor tertingginya yang baru sebesar US$2.079,52 per ons.
Bitcoin sempat melesat naik ke level US$29.241 pada perdagangan awal New York pada hari Kamis (4/5) setelah Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps) di tengah sentimen bahwa kebijakan suku bunga bisa segera berubah. Tidak hanya Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Cardano (ADA), dan Solana (SOL) juga turut mendulang keuntungan.
Ketua The Fed, Jerome Powell, telah memberi sinyal mengenai kemungkinan adanya jeda setelah suku bunga saat ini mencapai level tertingginya selama 17 tahun. Hal yang ia sampaikan juga menyiratkan bahwa resesi ekonomi di Amerika Serikat belum pasti akan terjadi.
- Baca Juga: Bagaimana Prediksi Pergerakan Harga Bitcoin (BTC) dan Aset Kripto Lainnya di Bulan Mei 2023?
Suku Bunga Naik Beri Sentimen Positif bagi Harga Emas dan Bitcoin
Sebelum rilisnya pengumuman The Fed ini, harga emas sempat meroket drastis ke rekor tertingginya di US$2.079,52 per ons. Sementara itu, harga kontrak berjangka (futures) emas juga turut melonjak ke angka US$2.051,40. Menurut analis dari Saxo Bank, Ole Hansen, masalah yang sedang berlangsung terkait batas atas utang AS serta “inflasi yang bertahan lama dan sulit diatasi” akan membuat harga emas terus melambung.
Pada saat penulisan artikel ini, harga spot emas berkisar di angka US$2.043.
Sementara itu, krisis perbankan AS, yang korban terbarunya adalah PacWest Bancorp, juga menjadi alasan atas tumbuhnya kembali kepercayaan pada Bitcoin.
Di sisi lain, Edmond Goh dari platform broker kripto B2C2 juga menyampaikan asumsinya:
“Reli yang kita alami setelah krisis perbankan awal tahun ini tampaknya berkorelasi langsung dengan upaya untuk mengamankan dan menjaga kendali atas dana sendiri dengan menjauhkan diri dari dolar.”
Harga emas dan BTC, yang keduanya dianggap sebagai alat pelindung inflasi (inflation hedge), kemungkinan akan bergerak lebih lanjut setelah Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) AS dirilis pada 28 Mei.
Minimnya Arus Masuk Berdampak pada Kedalaman Pasar Bitcoin
Meskipun tercipta sentimen bullish berkat krisis perbankan yang tengah terjadi, para analis menyatakan bahwa kedalaman pasar (market depth) Bitcoin kini kian menipis setelah terjadinya ledakan FTX dan Alameda Research yang menurunkan likuiditas BTC secara signifikan. Akibatnya, aset ini tidak berhasil untuk bertahan di atas level US$30,000.
Dalam wawancara baru-baru ini, investor Bitcoin sekaligus mantan pendukung FTX, Kevin O’Leary, juga mengonfirmasi hal tersebut. Dia menyatakan bahwa Bitcoin tidak bisa menembus level US$35.000 sampai regulator Amerika Serikat membuka jalan untuk arus masuk institusional.
Di sisi lain, para investor juga khawatir tentang gugatan yang akan datang terhadap Binance, kebangkrutan Genesis, dan juga pailit Digital Currency Group yang mungkin juga akan segera terjadi.
Dalam hal ini, DCG harus melakukan restrukturisasi atau membayar utang sebesar US$630 juta kepada Genesis pada tanggal 9-11 Mei demi menghindari ancaman pailit.
Sementara itu, Michael Safai dari Dexterity Capital, yang mengoperasikan meja perdagangan kripto berfrekuensi tinggi, menerangkan:
“Masih belum banyak momentum organik di balik aset kripto. ‘Peristiwa utama’ yang [bisa] mendorong harga kripto melewati titik tertentu… masih sangat jarang terjadi.”
Pada saat penulisan, harga Bitcoin turun kembali ke kisaran US$29.091.
Bagaimana pendapat Anda tentang reaksi positif Bitcoin dan emas terhadap suku bunga Amerika Serikat yang kembali naik? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.