Sushi DAO dan Head Chef dari entitas itu, Jared Gray, pada hari Selasa (21/3) mengaku bahwa mereka mendapat panggilan pengadilan (subpoena) dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).
Jared Gray mengusulkan untuk membuat Sushi DAO Legal Defense Fund. Hal itu akan menutupi biaya hukum untuk kontributor inti dari proyek decentralized exchange (DEX) tersebut.
“Proposal ini merekomendasikan agar US$3 juta dalam stablecoin Tether USD (USDT) tersedia untuk kontributor inti Sushi, dengan USDT senilai US$1 juta [tambahan] tersedia jika US$3 awal telah habis,” jelas Jared Gray.
Dia menerangkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan SEC. Mereka tidak bermaksud untuk memberikan komentar secara terbuka tentang penyelidikan yang sedang berlangsung atau masalah hukum lainnya.
Berdasarkan proposal tersebut, dana itu akan digunakan untuk membayar biaya pengacara dan biaya lainnya untuk setiap kontributor inti Sushi yang telah menjadi bagian dari proyek tersebut sejak April 2022 atau ketika Sushi 2.0 telah diratifikasi. Adapun alokasi dana itu akan dibayarkan sampai proses hukum berakhir.
Terkait kabar ini, data CoinGecko menunjukkan bahwa harga native token Sushi (SUSHI) turun sekitar 5% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 7% dalam 7 hari terakhir.
Robinhood Juga Dapat Panggilan Pengadilan dari SEC
Sebelumnya, pada 27 Februari lalu, Robinhood mengaku bahwa mereka telah mendapatkan panggilan pengadilan dari SEC terkait bisnis kripto mereka.
Dalam laporan keuangan tahunan mereka, platform jual-beli saham dan kripto itu mengakui bahwa tindakan hukum SEC dapat menyebabkan mereka menghentikan perdagangan aset digital. Hal tersebut masuk dalam bagian dari daftar risiko bagi bisnis mereka.
“Sejauh SEC atau pengadilan AS [telah] menentukan bahwa aset kripto apa pun yang didukung oleh platform kami adalah sekuritas, tekad tersebut dapat mencegah kami untuk terus memfasilitasi perdagangan kripto [termasuk menghentikan dukungan pada aset kripto yang masuk dalam kategori sekuritas] di platform kami,” jelas pihak Robinhood.
Adapun Robinhood mengaku menerima surat panggilan itu tidak lama setelah crypto exchange FTX mengajukan kebangkrutan pada November 2022. Sebagai catatan, panggilan pengadilan bisa saja bertujuan untuk menggali informasi seputar topik seperti daftar kripto, penyimpanan kripto, dan operasi platform.
Robinhood menjelaskan bahwa memfasilitasi perdagangan ritel untuk kripto tertentu yang telah dianalisis berdasarkan kebijakan dan prosedur internal mereka yang berlaku. Pihak Robinhood yakin bahwa aset kripto yang mereka daftarkan bukan sekuritas berdasarkan undang-undang (UU) sekuritas federal dan negara bagian AS.
Paxos Dapat Wells Notice
Mundur pada 12 Februari lalu, SEC dilaporkan telah memberi tahu Paxos bahwa mereka berencana menuntut perusahaan penerbit stablecoin Pax Dollar USDP dan BUSD itu karena melanggar undang-undang (UU) perlindungan investor.
Hal itu ditandai dengan dikeluarkannya surat pemberitahuan Wells Notice, yang digunakan SEC untuk memberi tahu suatu perusahaan atau individu tentang kemungkinan tindakan penegakan hukum terhadap mereka.
Pemberitahuan itu menuduh bahwa BUSD, stablecoin yang diterbitkan Paxos dalam kemitraan dengan crypto exchange Binance, adalah produk sekuritas (efek) yang tidak terdaftar. Meski begitu, masih belum dapat ditentukan apakah pemberitahuan SEC secara khusus terkait dengan ‘penerbitan’ stablecoin BUSD, atau karena ‘listing’ stablecoin itu, atau karena ‘kedua alasan tersebut’.
Kemudian pada 14 Februari lalu, juga muncul kabar bahwa Circle, penerbit stablecoin USD Coin (USDC), mendapatkan Wells notice. Namun, hal itu segera dibantah oleh pihak Circle.
Bagaimana pendapat Anda tentang panggilan pengadilan yang diterima oleh Sushi DAO dari SEC? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
