Lihat lebih banyak

Robinhood Dapat Surat Panggilan Pengadilan dari SEC Terkait Bisnis Kripto Mereka

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Robinhood mengaku bahwa mereka telah mendapatkan surat panggilan pengadilan dari SEC Amerika Serikat terkait bisnis kripto mereka.
  • Platform perdagangan kripto itu mengakui bahwa tindakan hukum SEC dapat menyebabkan mereka menghentikan perdagangan aset digital.
  • Adapun Robinhood mengaku menerima surat panggilan itu tidak lama setelah crypto exchange FTX mengajukan kebangkrutan pada November 2022.
  • promo

Robinhood, platform jual-beli saham dan kripto, mengaku bahwa mereka telah mendapatkan surat panggilan pengadilan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) terkait bisnis kripto mereka.

Dalam laporan keuangan tahunan yang terbit pada hari Senin (27/2), Robinhood mengakui bahwa tindakan hukum SEC dapat menyebabkan mereka menghentikan perdagangan aset digital. Hal tersebut masuk dalam bagian dari daftar risiko bagi bisnis mereka.

“Sejauh SEC atau pengadilan AS menentukan bahwa aset kripto apa pun yang didukung oleh platform kami adalah sekuritas, tekad tersebut dapat mencegah kami untuk terus memfasilitasi perdagangan kripto [termasuk menghentikan dukungan pada aset kripto yang masuk dalam kategori sekuritas] di platform kami,” jelas pihak Robinhood.

Adapun Robinhood mengaku menerima surat panggilan itu tidak lama setelah crypto exchange FTX mengajukan kebangkrutan pada November 2022. Sebagai catatan, panggilan pengadilan bisa saja bertujuan untuk menggali informasi seputar topik seperti daftar kripto, penyimpanan kripto, dan operasi platform.

Robinhood menjelaskan bahwa memfasilitasi perdagangan ritel untuk kripto tertentu yang telah dianalisis berdasarkan kebijakan dan prosedur internal mereka yang berlaku. Pihak Robinhood yakin bahwa aset kripto yang mereka daftarkan bukan sekuritas berdasarkan undang-undang (UU) sekuritas federal dan negara bagian AS.

Kiprah Robinhood dalam Bisnis Kripto

Perdagangan kripto di Robinhood telah menjadi lini bisnis yang berkembang selama 12 bulan terakhir, meskipun terjadi penurunan di market.

Co-founder dan CEO Robinhood, Vlad Tenev, mencatat bahwa runtuhnya kerajaan kripto Sam Bankman-Fired (SBF) menyebabkan Robinhood mendapatkan peningkatan pangsa pasar.

Meskipun demikian, pendapatan perdagangan kripto turun 24% pada kuartal IV/2022. Untungnya, volume perdagangan kripto di platform itu pulih memasuki Januari 2023 dengan melonjak 95% karena harga kripto naik secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, total pendapatan Robinhood pada tahun 2022 mencapai US$1,35 miliar, turun 25,17% bila dibandingkan tahun 2021 yang mencapai US$1,81 miliar. Pendapatan berbasis transaksi dari bisnis kripto pada tahun 2022 mencapai US$202 juta, turun 51,9% bila dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai US$420 juta.

Berdasarkan data pada penutupan market hari Senin kemarin, harga saham Robinhood (HOOD) yang diperdagangkan di bursa saham Nasdaq naik 1,3%.

Bukan Kasus Pertama yang Pernah Menerpa

Bila SEC mengambil tindakan hukum terhadap Robinhood, hal itu bukan menjadi pertama kalinya bagi regulator menyasar entitas itu. Pasalnya, SEC pada tahun 2020 sempat menuduh Robinhood menyesatkan pelanggan tentang sumber pendapatan mereka. Atas hal itu, Robinhood setuju untuk membayar US$65 juta untuk menyelesaikan dakwaan tersebut pada Desember 2020.

Selain itu, Robinhood juga dikenai denda sekiar US$30 juta pada Agustus 2022 sebagai bagian dari penyelesaian dengan Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) karena diduga gagal memenuhi aturan anti-pencucian uang dan regulasi keamanan siber.

Pada Oktober 2022, Robinhood dilaporkan ingin mempekerjakan sanctions investigator atau penyelidik sanksi untuk unit kepatuhan kejahatan keuangan mereka. Perekrutan ini dapat dikaitkan dengan kepatuhan yang terkait dengan produk self-custody crypto wallet mereka, yaitu Robinhood Wallet.

Menariknya, sempat muncul rumor bahwa SBF, sebelum akhirnya menjadi pesakitan, sempat berminat untuk mengakuisisi Robinhood. Pada Juni 2022, Bloomberg melaporkan bahwa FTX mencoba untuk membeli Robinhood. Meskipun SBF memiliki 7,6% saham HOOD sejak Mei 2022, pihak Robinhood telah membantah adanya diskusi aktif yang sedang berlangsung.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori