Layanan Pengawas Keuangan (FSS) Korea Selatan memulai investigasi terhadap layanan gerbang pembayaran yang bekerja sama dengan aset digital.
Menurut laporan dari media setempat, FSS meminta 157 gerbang pembayaran untuk menyediakan informasi tentang layanan mereka yang melibatkan kripto, pengungkapan aset digital, dan rencana mereka. Meski demikian, FSS melaporkan hanya ada 6 gerbang pembayaran yang memiliki simpanan aset digital.
Permintaan tersebut datang beberapa hari setelah pemerintah setempat mengumumkan bahwa mereka meluncurkan Komite Aset Digital. Langkah tersebut merupakan tanggapan atas kejadian kehancuran ekosistem Terra yang terjadi bulan lalu dan mengakibatkan kerugian miliaran dolar.
Berdasarkan informasi yang tersedia, akan ada panduan baru bagi industri kripto yang mencakup kriteria penyaringan sebelum melakukan listing aset baru, pemantauan perdagangan, pemantauan pasar, standar pengungkapan, dan lain sebagainya.
Crypto exchange ternama di sana juga telah mendirikan komite mereka sendiri demi mencegah peristiwa kehancuran seperti kasus Terra.
- Baca juga: Buntut Kehancuran Terra, Pemerintah Korea Selatan Akan Segera Bentuk Komite Khusus Aset Digital
Kehancuran Ekosistem Terra Pancing Pemerintah Korea Selatan Terapkan Lebih Banyak Regulasi
Selain itu, FSS telah melakukan pertemuan jarak jauh dengan regulator keuangan lainnya di kawasan Asia Pasifik. Lembaga otoritas dari Cina, Jepang, dan Australia menjadi bagian dari pertemuan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari Korea Selatan mengutarakan perihal perlunya regulasi untuk cryptocurrency, perluasan kerangka kerja regulasi, dan tindakan penertiban.
Seluruh langkah regulasi tersebut muncul akibat efek kehancuran ekosistem Terra yang mengguncang jagat kripto. Meski sejumlah investor sudah beranjak dari peristiwa itu, tetapi sepertinya lembaga otoritas dari seluruh dunia justru menjadikannya sebagai momentum untuk mempertebal regulasi seputar aset kripto.
Lembaga otoritas Korea Selatan juga menginvestigasi Terraform Labs (TFL), perusahaan di balik proyek Terra. Berbagai sumber mengklaim bahwa tim investigasi kejahatan keuangan dan sekuritas gabungan dari Kantor Jaksa Distrik Selatan Seoul telah memanggil setiap karyawan Terraform Labs.
Mereka mencari tanda-tanda manipulasi harga yang disengaja dan meyakini bahwa TFL mengetahui bila kehancuran tersebut akan terjadi pada akhirnya. Redaksi Be[In]Crypto juga sempat melaporkan bahwa salah seorang mantan karyawan TFL yang tidak disebutkan identitasnya telah bersaksi mengenai hal tersebut.
Selain pengetatan regulasi, sejumlah investor juga dilaporkan telah mengajukan klaim terhadap pendiri jaringan Terra, yaitu Daniel Shin dan Do Kwon.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.