Trusted

Tampung Dana Narkoba Pakai Kripto, DOJ Gugat Perusahaan dan Individu asal Cina

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • DOJ AS menjatuhkan dakwaan terhadap individu dan entitas asal Cina atas penyelundupan obat terlarang yang menggunakan kripto untuk transaksi.
  • Para terdakwa disebut memanfaatkan kripto untuk mengaburkan transaksinya.
  • Bulan April lalu, Departemen Keuangan AS sudah memberikan sanksi kepada individu dan perusahaan di Cina, beserta alamat crypto wallet mereka, karena memasok prekursor ke kartel narkoba di Meksiko.
  • promo

Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) baru saja menjatuhkan dakwaan terhadap individu dan entitas asal Cina atas dugaan penyelundupan obat terlarang. Menurut DOJ, para terdakwa juga berupaya mengaburkan pelacakan dana dengan memanfaatkan mata uang kripto sebagai media transaksinya.

Masing-masing pihak digugat lantaran memproduksi bahan utama pembuat fentanyl, prekursor, dan mengirimkannya secara ilegal ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.

Jaksa Agung AS, Merrick B. Garland, menyebutkan dakwaan tersebut melengkapi tindakan yang dilakukan oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) AS yang menunjuk keterlibatan 28 pihak yang terlibat dalam proliferasi obat-obatan terlarang secara internasional.

“Perusahaan kimia yang berbasis di Cina ini sering melakukan upaya khusus untuk menghindari penegakan hukum. Mulai dari menggunakan label palsu, faktur palsu, dan prangko palsu untuk menyembunyikan isi paket sebenarnya. Selain itu, perusahaan tersebut juga cenderung menggunakan mata uang kripto untuk menyembunyikan identitas serta lokasi pergerakan dananya,” jelas Garland.

Secara total, DOJ menjatuhkan 8 dakwaan secara terpisah di dua negara bagian. Lima dakwaan diumumkan di Distrik Tengah Florida, yang menuntut 5 perusahaan Cina dan 8 warga negara asal Tiongkok. Kemudian, ada 3 dakwaan di Distrik Selatan Florida, yang menuduh 3 institusi dan 4 petugas melakukan perdagangan fentanyl serta pembuatan prangko palsu.

Dalam penyelidikan, otoritas berwajib mengaku berhasil menyita 1.000 kilogram (kg) bahan kimia mentah untuk memproduksi fentanyl.

Menurut pengakuan DOJ, prekursor fentanyl, metamfetamin, aditif opioid, dan opioid sintetik diproduksi sekaligus didistribusikan oleh perusahaan kimia yang berbasis di Cina.

Mereka menggunakan iklan internet untuk memasarkan produknya hingga ke wilayah Meksiko, tempat di mana para kartel dan penyelundup narkoba menggabungkan seluruh bahan tersebut, lalu mengedarkannya ke wilayah AS.

Bukan Kali Pertama Otoritas AS Gugat Entitas Cina atas Peredaran Obat Terlarang

Ini bukanlah kali pertama pihak berwenang AS melakukan gugatan terhadap entitas asal Cina terkait peredaran obat terlarang yang menggunakan kripto.

Sebelumnya, pada 14 April lalu, Departemen Keuangan AS sudah memberikan sanksi kepada individu dan perusahaan di Cina, karena memasok prekursor ke kartel narkoba di Meksiko. Sanksi itu juga menyematkan crypto wallet yang digunakan oleh para pihak untuk menerima pembayaran gelap.

Temuan perusahaan keamanan blockchain Elliptic pada Mei lalu mengungkap adanya sejumlah crypto wallet milik perusahaan asal Cina yang menerima lebih dari US$27 juta untuk transaksi bahan kimia terlarang.

Menurut dugaan Elliptic, jumlah tersebut cukup untuk memproduksi fentanyl dengan nilai pasar US$54 miliar, yang mampu menyebabkan 8,6 miliar orang mengalami overdosis.

Kripto Disebut Dijadikan Tungganganuntuk Aktivitas Ilegal

Otoritas dunia sudah sering kali mengimbau agar memperkuat pengawasan terkait aktivitas kripto. Pasalnya, berkaca dari kasus penangkapan putra raja narkoba asal Meksiko, Joaquin “El Chapo” Guzman, para gembong narkoba kerap menggunakan kripto untuk mencuci hasil penyelundupan barang terlarangnya.

Laporan dari Georgetown Journal of International Affairs juga memperlihatkan yang sama. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa di seluruh wilayah Amerika Latin, organisasi kriminal transnasional yang menghasilkan keuntungan ilegal hingga miliaran dolar AS per tahun sudah menggunakan kripto untuk memindahkan sebagian keuntungannya.

Para kelompok gelap itu dilaporkan kerap menyetor Bitcoin (BTC) ke akun crypto exchange dan menukarkannya dengan berbagai jenis altcoin untuk mengaburkan sumber dana aslinya.

“Pertumbuhan mata uang kripto di organisasi kriminal transnasional sulit diukur, namun bergerak semakin cepat. Hal itu terjadi, karena semakin banyak yurisdiksi dengan tingkat korupsi tinggi yang melakukan deregulasi aset digital untuk tujuan tertentu,” tulis laporan tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang dakwaan DOJ terhadap entitas dan individu asal Cina atas pengedaran obat terlarang ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori