Pemerintah Rusia berupaya menarik simpati dari crypto miner yang terus disudutkan karena tuduhan pemborosan energi. Baru-baru ini, JSC Corporation, yang merupakan bagian dari Development of the Far East and the Arctic (KRDV), mengaku bakal membangun fasilitas mining senilai 900 juta rubel atau sekitar Rp186,93 miliar yang berada di wilayah Buryatia, Siberia Timur, Rusia.
KRDV sendiri merupakan perusahaan yang berada di bawah Kementerian Pembangunan Timur Jauh dan Arktik dan Perwakilan Presiden Federasi Rusia di Distrik Federal Timur Jauh. Menurut penjelasan, proyek tersebut akan sepenuhnya didukung pemerintah sebagai bagian dari implementasi proyek investasi di wilayah far east dan Kutub Utara.
Langkah strategis tersebut dipercaya mampu menarik banyak crypto miner yang selama ini semakin sulit mendapatkan fasilitas crypto mining untuk mendukung ekspansinya. Direktur KRDV, Buryatia Dmitry Khameruev, mengatakan pembangunan fasilitas tersebut akan dilakukan oleh BitRiver Group.
Selain itu, demi menarik peminat, pemerintah Rusia juga memberikan insentif berupa tarif pajak nol atas tanah dan juga properti. Kemudian, Khameruev mengatakan bahwa tarif listrik, yang selama ini menjadi beban utama para miner, pun akan mendapat kelonggaran. Setelah jaringan listrik yang ada terhubung ke jaringan listrik nasional terpadu, maka tarif listrik akan dikurangi setengahnya.
“Bagi perusahaan yang selama ini melakukan intensifikasi energi, dukungan tersebut akan menjadi langkah penting bagi kelangsungan usahanya,“ jelas Khameruev.
Sampai saat ini, pemerintah Rusia tengah membangun gedung, struktur pasokan data, dan infrastruktur untuk jaringan listrik. Jika nanti berjalan lancar, fasilitas mining tersebut bakal memiliki 30 ribu rig yang menyerap 100 pekerja dan mengonsumsi 100 megawatt.
- Baca Juga: Berkat Diskon Gede, Jumlah Permintaan Mesin Mining Crypto ASIC di Rusia Meroket pada Q4/22
Rusia Genjot Industri Kripto
Sejak Rusia dikeluarkan dari sistem jaringan transfer bank SWIFT, berbagai cara terus dilakukan pemerintah setempat untuk bisa terus mendorong ekonomi dalam negerinya. Hadirnya teknologi kripto dianggap sebagai salah satu instrumen yang mampu mengakselerasi pertumbuhan Rusia selama embargo ekonomi berlangsung.
Akhir tahun lalu, Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) mengembangkan kerangka undang-undang perubahan untuk membentuk Bursa Kripto Nasional. Berseraknya transaksi kripto yang terjadi di Rusia memaksa pemangku kebijakan untuk mengambil langkah strategis guna mendorong industri tersebut.
Sebelumnya, pada September 2022, pemerintah setempat ikut berupaya untuk menerbitkan aturan dalam aktivitas penambangan kripto. Dalam aturan itu, disebutkan bahwa Rusia akan menunjuk area khusus yang kaya akan energi untuk menjadi tuan rumah bagi crypto miner.
Komite Kebijakan Ekonomi Rusia, Sergey Althukov, mengungkapkan transaksi kripto di Rusia sangat besar dan miliaran rubel dari anggaran pendapatan yang hilang dalam bentuk pajak. Lewat pandangan seperti itu, menurutnya perlu sesuatu untuk menciptakan kondisi yang legal bagi kripto.
Awal Tahun 2023, Transaksi Lintas Batas via Kripto Bakal Terjadi
Dalam kerangka aturan baru tersebut, pemerintah Rusia berniat pula untuk mewujudkan proses transaksi lintas batas berbasis kripto. Jika semuanya berjalan lancar, maka pada kuartal 2 tahun ini, Rusia akan mulai mengoperasikan layanan tersebut sebagai layanan utama transaksi keuangan antar negara.
Ketua Komite Duma Rusia, Anatoly Aksakov, menuturkan sirkulasi mata uang digital harus dilakukan melalui infrastruktur domestik. Selama ini, kritik yang muncul adalah terdapat risiko untuk membuka saluran penarikan modal yang tidak terkendali dari Rusia.
Aksakov menambahkan bahwa untuk mencegah hal tersebut, perlu ada beberapa aturan tambahan. Lalu, ia menegaskan, jika dalam proposal yang sudah diperkenalkan oleh para deputi tidak disepakati, maka akan dibuat proposal baru yang mampu memenuhi kebutuhan.
“Kami ingin menghilangkan ketidaksepakatan dan meloloskan undang-undang dengan lebih cepat. Tujuannya agar pelaku usaha bisa segera mendapatkan kesempatan membayar dengan kripto,“ ungkap Aksakov.
Sebagai catatan, kripto yang akan digunakan sebagai metode pembayaran Rusia nantinya besar kemungkinan adalah stablecoin. Hal itu disandarkan pada minimnya tingkat risiko stablecoin terhadap fluktuasi pasar dibanding jenis aset kripto lainnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang niatan pemerintah Rusia untuk membangun fasilitas crypto mining? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.