Harga XRP terperosok hampir 4% dalam 24 jam terakhir dan longsor 21% dalam 30 hari terakhir, menggerus kapitalisasi pasarnya menjadi US$144 miliar. Tren ini diperburuk oleh sinyal teknikal yang kurang bersahabat. Tercatat, Chaikin Money Flow (CMF) merosot ke titik terendah sejak Juni 2022 dan jumlah alamat aktif terjun bebas sebesar 53% dalam sebulan terakhir.
Di sisi lain, garis EMA XRP membentuk death cross, mempertegas potensi penurunan lebih dalam jika tekanan jual tak kunjung mereda. Dengan momentum yang semakin lemah, XRP kini berada di persimpangan kritis—apakah harga bisa bertahan, atau justru makin tenggelam?
CMF XRP Torehkan Rekor Negatif
Chaikin Money Flow (CMF) XRP anjlok ke -0,27, memperpanjang tren penurunan dari 0,30 hanya dalam tiga hari terakhir.
Indikator CMF sendiri membantu trader memantau keseimbangan antara tekanan beli dan jual berdasarkan harga serta volume perdagangan. Nilai positif mencerminkan akumulasi, sementara angka negatif menandakan distribusi aset secara besar-besaran.
Kemerosotan CMF yang terus berlanjut menandakan bahwa tekanan jual semakin dominan, di mana terdapat lebih banyak modal yang keluar ketimbang yang masuk ke XRP. Kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa investor mulai melepas kepemilikan mereka, yang berpotensi memperdalam tren bearish.
- Baca Juga: Prediksi Harga Ripple (XRP) 2025/2026/2030

Penurunan ini membawa CMF XRP ke level terendah sejak Juni 2022, sebuah indikator yang kerap menjadi pertanda awal tren bearish berkepanjangan akibat arus modal yang terus mengalir keluar dari pasar.
Jika indikator ini tetap negatif atau makin terpuruk, XRP bisa menghadapi gelombang tekanan jual yang lebih hebat, meningkatkan risiko koreksi harga yang lebih dalam.
Namun, jika CMF mulai bangkit dan mendekati zona netral, ini bisa menjadi pertanda bahwa XRP sedang dalam fase stabilisasi, membuka peluang bagi bull untuk kembali mengambil alih kendali pasar. Untuk saat ini, XRP masih berada dalam fase kritis, sementara para trader mengamati apakah tekanan jual akan bertahan atau mulai berkurang.
Alamat Aktif XRP Terjun Bebas 53% dalam Sebulan
Jumlah alamat aktif XRP dalam tujuh hari terakhir turun drastis ke 190.470, menyusut 53% dari 407.000 yang tercatat pada 20 Januari. Metrik ini melacak jumlah alamat unik yang terlibat dalam transaksi dalam kurun waktu tujuh hari, menjadi indikator utama aktivitas jaringan dan keterlibatan pengguna.
Penurunan yang signifikan ini menandakan berkurangnya partisipasi trader dan investor, yang bisa berarti meredupnya minat pasar atau melemahnya permintaan transaksi.
Penurunan drastis jumlah alamat aktif biasanya beriringan dengan pelemahan harga, karena likuiditas yang lebih rendah dan minimnya aktivitas on-chain bisa menghambat pergerakan pasar.

Angka ini menandai jumlah alamat aktif 7 hari terendah sejak 14 November 2024, memperkuat kekhawatiran akan menurunnya keterlibatan komunitas XRP. Sejarah mencatat, penurunan yang berkepanjangan dalam metrik ini seringkali menjadi sinyal awal stagnasi harga atau bahkan koreksi lebih lanjut, karena rendahnya aktivitas jaringan menandakan melemahnya momentum pasar.
Jika tren ini berlanjut, XRP bisa kesulitan membangun momentum bullish karena kepercayaan investor terus terkikis.
Sebaliknya, jika jumlah alamat aktif mulai stabil atau menunjukkan pemulihan, ini bisa menjadi pertanda kebangkitan minat pasar. Ini akan serta-merta membuka peluang untuk pergerakan harga yang lebih positif. Untuk saat ini, XRP masih berada dalam fase ketidakpastian, dan trader giat memantau apakah aktivitas jaringan akan pulih atau justru semakin menukik.
Prediksi Harga XRP: Koreksi 29% atau Justru Bangkit?
Garis EMA XRP telah membentuk death cross, di mana moving average (MA) jangka pendek melintasi ke bawah moving average jangka panjang—sebuah pola klasik yang menandakan potensi tren bearish lebih dalam.
Death cross yang sudah terkonfirmasi kerap menjadi sinyal bahwa momentum bearish makin menguat, memperbesar kemungkinan koreksi harga yang lebih tajam.

Jika tekanan jual terus meningkat, XRP bisa menguji level support di US$2,33. Jika level ini jebol, harga berpotensi terkoreksi hingga 29% ke US$1,77. Penurunan ini bisa mempertegas sentimen bearish dan memperpanjang periode pelemahan harga, kecuali ada aksi beli signifikan untuk mempertahankan level support kunci.
Akan tetapi, apabila XRP mampu membalikkan tren dan kembali menguat, aset ini bisa menargetkan resistance di US$2,83.
Jika harga berhasil menembus level tersebut, XRP bisa meroket menuju US$3,15. Dalam skenario bullish yang lebih agresif, jika momentum terus berlanjut, harga bisa menyentuh US$3,28—menandai pertama kalinya XRP berada di atas US$3 pada Februari 2025.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga XRP ke depan mengacu analisis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
