Trusted

CEO Telegram Pavel Durov Kritik Penangkapan di Prancis Satu Tahun Kemudian

2 menit
Oleh Oihyun Kim
Diperbarui oleh Oihyun Kim
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pavel Durov menyebut penangkapannya di Prancis "secara hukum absurd" satu tahun kemudian, mengklaim tidak ada bukti kesalahan ditemukan.
  • Otoritas Prancis menuduh CEO Telegram dengan dua belas tuduhan termasuk pencucian uang dan memfasilitasi operasi platform kriminal.
  • Pemerintah global semakin menekan aplikasi pesan terenkripsi sementara Durov menghadapi pembatasan perjalanan yang berkelanjutan tanpa tanggal sidang.
  • promo

Pavel Durov menandai peringatan penangkapannya di Prancis dengan mengklaim bahwa pihak berwenang tidak menemukan bukti kesalahan. Pendiri Telegram mengkritik tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menahan eksekutif teknologi bertanggung jawab atas tindakan pengguna di platform mereka.

Penyelidikan Berlanjut Tanpa Bukti Jelas

Durov merenungkan penangkapannya pada Agustus 2024 dalam sebuah posting Telegram pada hari Minggu, menyebut tuduhan tersebut “secara hukum dan logika absurd.” Pihak berwenang Prancis menangkap pendiri aplikasi pesan tersebut atas 12 tuduhan, termasuk keterlibatan dalam pencucian uang dan memfasilitasi operasi kriminal. Dia secara resmi ditempatkan di bawah penyelidikan namun tetap mempertahankan ketidakbersalahannya selama penyelidikan yang sedang berlangsung.

“Setahun kemudian, penyelidikan kriminal terhadap saya masih kesulitan menemukan kesalahan,” ujar Durov. Eksekutif teknologi tersebut menekankan bahwa praktik moderasi Telegram sejalan dengan standar industri. Dia mencatat bahwa platform tersebut secara konsisten menanggapi semua permintaan yang mengikat secara hukum dari pihak berwenang Prancis.

Penangkapan tersebut memicu kecaman luas dari komunitas kripto dan pendukung kebebasan berbicara di seluruh dunia. Edward Snowden menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron “menyandera untuk mendapatkan akses ke komunikasi pribadi.” TON Society menyebut penangkapan tersebut sebagai “serangan langsung terhadap hak asasi manusia dasar.”

Tekanan Global Meningkat pada Messenger Terenkripsi

Kasus Durov muncul di tengah tindakan keras regulasi yang lebih luas terhadap platform pesan terenkripsi di berbagai yurisdiksi. Denmark telah mengusulkan undang-undang yang mengharuskan platform seperti WhatsApp, Signal, dan Telegram untuk memindai setiap pesan pengguna. Regulasi kontroversial “Chat Control” dilaporkan telah mendapatkan dukungan dari 19 dari 27 negara anggota Uni Eropa.

Rusia telah melarang WhatsApp dan Telegram dan menggantinya dengan alternatif yang dikendalikan pemerintah seperti Max messenger. Aplikasi yang dikembangkan negara tersebut dilaporkan menyimpan data pengguna dan membuatnya tersedia untuk pihak berwenang. Ponsel yang dijual di Rusia akan dilengkapi dengan Max yang sudah terpasang mulai 1 September.

Durov menegaskan bahwa Telegram akan keluar dari pasar daripada mengorbankan privasi pengguna melalui pintu belakang enkripsi. Pembatasan hukum yang sedang berlangsung mengharuskan dia untuk kembali ke Prancis setiap 14 hari, dan belum ada tanggal sidang yang ditetapkan. Kasus ini terus membentuk perdebatan global tentang akuntabilitas platform dan hak privasi digital.

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

ee4ffbfe4ca2723098c3fbac37942fdc.jpg
Oihyun adalah Team Lead BeInCrypto Korea dan Jepang. Ia pernah bekerja sebagai jurnalis peraih penghargaan selama 15 tahun, meliput politik nasional dan internasional, sebelum menjabat sebagai Pemimpin Redaksi CoinDesk Korea. Oihyun juga pernah menduduki posisi Asisten Sekretaris di Blue House, Kantor Kepresidenan Korea Selatan. Ia mengambil jurusan studi tentang Cina saat kuliah dan mendalami Korea Utara di jenjang pascasarjana. Oihyun memiliki minat besar pada dunia yang terus berubah...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori