Crypto lending platform Celsius Network mengaku memiliki ‘lubang’ senilai US$1,2 miliar (Rp18,05 triliun) di neraca keuangan mereka. Temuan ini didapatkan dalam dokumen baru yang diajukan Celsius sebagai bagian dari pengajuan kebangkrutan Bab 11 (Chapter 11 bankruptcy) yang mereka umumkan pada hari Rabu (13/7) waktu setempat.
Chapter 11 bankruptcy memungkinkan suatu perusahaan untuk tetap melanjutkan operasi sambil memenuhi kewajibannya kepada para kreditur. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengajukan rencana reorganisasi untuk disetujui para kreditur dan diawasi oleh tim hukum.
Dokumen kebangrutan yang diajukan Celsius menunjukkan bahwa komite resmi kreditur tanpa jaminan kemungkinan mencakup sebagian besar dari para pengguna crypto lending platform itu.
Celsius melaporkan bahwa total kewajiban atau liabilitas (liabilities) mencapai US$5,5 miliar (Rp87,75 triliun) dan aset yang mereka miliki hanya mencapai US$4,3 miliar (Rp64,69 triliun). Artinya, ada selisih atau defisit US$1,2 miliar di sini, yang menunjukkan bahwa posisi liabilitas Celsius lebih tinggi daripada aset yang dimilikinya.
Sebagai informasi, Celsius sebenarnya juga memiliki eksposur dalam krisis yang dialami hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC). Tagihan yang harus dibayar oleh 3AC kepada Celsius mencapai US$40,6 juta (Rp610,85 miliar).
FTX ‘Ogah’ Bantu Celsius Network
Di tengah market cryptocurrency yang belum pulih dan sejumlah perusahaan kripto mengalami pukulan telak, ternyata FTX memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Celsius Network. Akan tetapi, crypto exchange yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried (SBF) ini memilih untuk melewatkan kesempatan itu.
Menurut laporan pada 30 Juni 2022, FTX disebut sempat memulai pembicaraan dengan Celsius dalam rangka untuk memberikan dukungan keuangan atau melakukan akuisisi.
Namun, FTX memutuskan enggan untuk melanjutkan pembicaraan, setelah melihat kondisi keuangan dari crypto lending platform yang dipimpin Alex Mashinsky itu. Salah satu alasannya, Celsius memiliki ‘lubang’ US$2 miliar (Rp29,85 triliun) pada neracanya dan FTX menemukan bahwa perusahaan itu sulit untuk ditangani.
Celsius Akhirnya Menyatakan Kebangkrutan
Sebelumnya dalam dokumen pengajuan kebangkrutannya, Celsius menyatakan memiliki aset antara US$1 miliar dan US$10 miliar; jumlah yang sama dengan perkiraan liabilitas yang harus dipenuhi oleh mereka. Di samping itu, Celsius mengaku memiliki lebih dari 100.000 kreditur.
Petisi yang diajukan tersebut menyebut Pharos USD Fund SP dan Pharos Fund SP sebagai kreditur terbesar, dengan klaim mencapai US$81,08 juta. Kreditur lainnya termasuk ICB Solutions, The Caen Group LLC, Alameda Research, B2C2, dan Covario AG. Celsius mengaku memiliki US$167 juta uang tunai, yang akan digunakan untuk menyediakan likuiditas yang cukup untuk mendukung operasi tertentu selama proses restrukturisasi ini.
Celsius menyatakan pengajuan kebangrutan yang ditempuh untuk memulai restruksi keuangan demi menstabilkan bisnis dan memaksimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan. CEO Celsius, Alex Mashinsky, mengatakan bahwa langkah ini adalah keputusan yang tepat untuk komunitas dan perusahaan.
“Kami memiliki tim yang kuat dan berpengalaman untuk memimpin Celsius melalui proses ini. Saya yakin bahwa ketika kita melihat kembali sejarah Celsius, kita akan melihat ini sebagai momen yang menentukan, ketika bertindak dengan tekad dan kepercayaan diri melayani masyarakat dan memperkuat masa depan perusahaan,” jelas Alex Mashinsky.
Celsius menjadi perusahaan kripto terbaru yang mengajukan kebangkrutan. Sebelumnya, hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) telah mengajukan kebangkrutan Bab 15 (Chapter 15 bankruptcy) di New York lebih dulu pada 1 Juli 2022. Kemudian, Voyager Digital Ltd. yang menyediakan cryptocurrency platform turut mengumumkan bahwa mereka mengajukan kebangkrutan Bab 11 (Chapter 11 bankruptcy) di New York pada 6 Juli 2022.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.