Kinerja keuangan Coinbase, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, tak luput dari sengatan dinginnya crypto winter. Coinbase harus rela mengalami penggelembungan nilai rugi bersih menjadi US$1,1 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, perusahaan yang digawangi oleh Brian Armstrong sebagai CEO itu masih sanggup membukukan laba bersih sebesar US$1,6 miliar.
Jika dibandingkan dengan nilai kerugian di kuartal pertama tahun ini yang mencapai US$430 juta, angka kerugian yang harus ditanggung perusahaan membengkak 154%. Coinbase mengakui bahwa adanya biaya penurunan nilai non-tunai adalah pemicu peningkatan nilai rugi mereka.
Namun, apabila komponen tersebut dihilangkan, Coinbase hanya akan menanggung kerugian sebesar US$647 juta. Lesunya pergerakan pasar kripto juga membuat pendapatan perusahaan luntur. Terlihat jumlah transaksi bulanan Coinbase turun ke angka 9 juta, dari kuartal sebelumnya yang sebanyak 9,2 juta. Meski lebih tinggi dari posisi monthly transaction user (MTU) di kuartal 2 tahun lalu, yang sebesar 8,8 juta, namun angka pendapatan yang dihasilkan jauh lebih kecil. Keluarnya investor ritel di perdagangan yang pada akhirnya membuat ambruk kapitalisasi pasar kripto menjadi salah satu penyebab terjungkalnya pendapatan Coinbase.
Dalam kurun waktu 6 bulan, sejak awal Januari sampai akhir Juni kemarin, kapitalisasi pasar kripto sudah jatuh 60,86%. Dari US$2,18 triliun menjadi US$856,57 miliar. Alhasil, pendapatan Coinbase di kuartal dua tahun ini hanya mencapai US$803 juta.
Sementara, di kuartal dua tahun lalu, dengan jumlah MTU yang lebih rendah, malah membukukan pendapatan bersih sebesar US$2,03 miliar.
“Volume transaksi juga turun menjadi US$217 miiliar dari periode yang sama tahun lalu US$462 miliar,” tulis keterangan perusahaan.
Amblasnya pasar kripto juga membuat nilai aset keuangan di platform Coinbase redup. Sampai dengan kuartal dua tahun ini, nilai aset yang ada di platform perusahaan mencapai US$96 miliar, turun dari kuartal sebelumnya yang sebesar US$256 miliar.
Unit Usaha untuk Nasabah Institusi Jadi Senjata Utama
Di tengah tren penurunan kinerja, platform yang Coinbase dedikasikan untuk nasabah institusi, yakni Coinbase Prime, berhasil mencatatkan pertumbuhan. Perusahaan mengaku bahwa terdapat tambahan klien sebanyak 1.500 institusi yang meningkatkan platform perusahaan sesuai dengan kebutuhannya.
Belum lama ini, raksasa investasi BlackRock baru saja mengumumkan kerja samanya dengan Coinbase untuk membuka jalan bagi klien institusinya mendapatkan eksposur ke aset kripto. Langkah tersebut menjadi angin segar bagi Coinbase di tengah lesunya pergerakan pasar global.
Namun, tidak dapat dimungkiri, bahwa sektor ritellah yang menjadi tulang punggung dalam pendapatan perusahaan. Pendapatan dari transaksi retail di kuartal dua mencapai US$616,2 juta, sedangkan pendapatan dari nasabah institusi hanya menghasilkan US$39 juta.
- Baca juga: Goldman Sachs Memangkas Target Harga Saham Coinbase, Memprediksi Penurunan Pendapatan 61%
MTU Coinbase Hanya Dipatok di Angka 9 Juta
Melihat data transaksi di Juli lalu, ketika MTU Coinbase hanya mencapai 8 juta, perusahaan pesimistis bahwa kinerjanya di kuartal 3 mendatang bisa lebih tinggi dari kuartal 2. Artinya, tren penurunan sepertinya bakal terus berlanjut.
Total volume perdagangan juga menyusut menjadi US$51 miliar di Juli kemarin. Melihat hal itu, Coinbase berkeyakinan dapat mencapai MTU di kisaran 7 sampai 9 juta sampai akhir tahun ini. Proyeksi tersebut jauh lebih rendah proyeksi sebelumnya yang mencapai 5 juta sampai 15 juta pengguna. Coinbase juga akan menggenjot efisiensi dengan mengurangi biaya pemasaran.
Coinbase bakal mencari cara untuk bisa menarik traffic di platform miliknya dengan mekanisme yang gratis. Perusahaan juga mengurangi proyeksi untuk biaya teknologi dan pengembangan menjadi US4 miilar, dari posisi sebelumnya US$4,25 miliar sampai US$5,25 miliar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.