Kinerja keuangan Bitcoin miner Marathon Digital sepanjang tahun lalu terlihat sangat berat. Ambruknya harga Bitcoin (BTC) menyeret kerugian perusahaan ke lembah yang lebih dalam. Sepanjang tahun 2021, nilai kerugian Marathon Digital masih berada di level US$37,1 juta. Namun, 12 bulan berselang, rugi bersih Marathon Digital bengkak jadi US$686,7 juta atau sekitar Rp10,57 triliun. Artinya, dalam kurun waktu 1 tahun, nilai rugi Marathon Digital menggembung lebih dari 18 kali lipat.
Chief Executive Officer (CEO) Marathon Digital, Fred Thiel, menjelaskan selain anjloknya harga Bitcoin, bengkaknya kerugian perusahaan juga dipicu oleh turunnya nilai tercatat mining rig dan pembayaran uang muka ke vendor senilai total US$332.9 juta.
Turunnya nilai tercatat aset digital Marathon Digital menambah berat beban keuangannya di tahun lalu. Tercatat perusahaan mengalami penyusutan nilai aset digital, termasuk kerugian yang sudah atau belum terealisasi sebesar US$317,6 juta.
“Ada beberapa faktor yang membuat berat beban keuangan perusahaan di tahun 2022. Mulai dari adanya biaya yang dipercepat seiring dengan keluarnya Marathon dari mining facility, Hardin, bangkrutnya Compute North, dan yang terberat adalah turunnya harga Bitcoin,” jelas pihak Marathon Digital pada hari Kamis (16/3).
Sepanjang 2022 kemarin, harga BTC ambruk 64%. Hal tersebut dikatakan Thiel membuat margin laba perusahaan tergerus menjadi US$150,4 juta. Ditambah lagi, terdapat beberapa peristiwa yang berada di luar kendali bisnis dan berefek pada keuangan perusahaan, misalnya kegagalan FTX yang terjadi di penghujung tahun dan membuat harga rig menjadi turun.
Meski begitu, Marathon Digital tidak berdiam diri. Mereka melakukan segala dana dan upaya untuk menyelamatkan kondisi keuangannya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pelunasan utang secara lebih cepat fasilitas revolving loan di Desember kemarin.
Marathon Digital Terus Genjot Produksi BTC
Bisnis Bitcoin mining erat kaitannya dengan volume produksi, semakin besar volume produksi yang diraih, maka semakin besar margin operasi yang bisa didapatkan. Oleh karena itu, meskipun pasar bergerak liar, Marathon Digital tetap menggenjot volume produksinya dengan kencang.
Sepanjang tahun lalu, Marathon Digital berhasil memproduksi sebanyak 4.144 BTC. Jumlah tersebut naik 30% dibanding raihan di 2021 yang mencapai 3.197 BTC. Rata-rata produksi harian Bitcoin perusahaan juga meningkat menjadi 11,4 BTC dari 8,8 BTC di akhir tahun 2021.
Thiel mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan buah manis dari meningkatnya laju hash rate operasional Marathon menjadi 7,0 EH/s. Kondisi tersebut kontras dengan laju has rate operasional di 2021 yang hanya mencapai 3,6 EH/s.
“Kapasitas hash rate terpasang perusahaan berhasil naik menjadi 9,1 EH/s dari 2021 yang sebesar 3,6 EH/s. Jumlah tersebut meningkat 153% secara year-on-year,” ungkap Thiel.
Khusus untuk kuartal 4, perusahaan berhasil memproduksi sebanyak 1.562 BTC. Jumlah tersebut naik 42% dibanding periode yang sama tahun 2021 yang hanya mencapai 1.098 BTC. Selain itu, rata-rata produksi harian BTC Marathon Digital juga naik menjadi 17 BTC dari 11,9 BTC di kuartal akhir 2021.
Sampai dengan paruh pertama tahun ini, perusahaan optimistis dapat mengerek laju hash rate ke level 23 EH/s. Langkah tersebut merupakan salah satu strategi Marathon Digital untuk tetap mengoptimallkan kinerja sembari menjaga efisiensi.
- Baca Juga: Miner yang Tak Lapor Penghasilan Siap-Siap Kena Hukuman Penjara menurut RUU Mining Crypto Baru Rusia
Cari Alternatif Silvergate Bank
Di sisi lain, tutupnya operasional Silvergate Bank membuat Marathon Digital harus mencari alternatif lembaga perbankan baru untuk menjadi mitra bisnisnya. Meski begitu, perusahaan mengklaim tidak terdampak dari peristiwa tutupnya bank ramah kripto tersebut.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) disebutkan bahwa semua deposan dari Silvergate Bank akan dipulihkan dan FDIC akan menttransfer semua simpanan beserta seluruh aset bank ke Signature Bridge Bank, NA.
Sebagai catatan, perusahaan memiliki sekitar US$142 juta dana yang didepositkan di Signature Bridge Bank. Marathon Digital juga mengklaim memiliki akses ke dana tersebut yang bisa digunakan untuk memenuhi tujuan manajemen keuangan, serta membayar semua tagihan dalam kegiatan bisnis secara normal.
Selain itu, perusahaan juga memiliki lebih dari 11.000 BTC yang bisa memberikan opsi lebih baik ketimbang sistem perbankan tradisional.
Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi rugi yang masih Marathon Digital alami? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.