Trusted

Tertekan Inflasi, Bitcoin Betah di Kisaran US$64.000

2 mins
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitcoin diprediksi kesulitan untuk melewati US$64.000
  • Pasar masih bersikap wait and see sembari menunggu arah kebijakan The Fed.
  • promo

Pada perdagangan siang ini, Senin (14/10), harga Bitcoin (BTC) berada di kisaran US$64.000. Adanya kenaikan inflasi yang mencapai 2,4% di September, ditambah dengan peningkatan inflasi inti (diluar harga energi dan makanan) yang mencapai 3,3% membuat pergerakan jawara kripto itu sulit untuk melewati angka US$64.000.

Kondisi itu sebenarnya memperlihatkan kenaikan, lantaran pada pagi tadi harga Bitcoin masih berada di lebel US$62.000 berdasarkan CoinGecko. Beberapa waktu lalu, pasar masih dibuat riuh lantaran proyeksi inflasi yang digadang masih sejalan dengan target The Fed, akan membuat regulator moneter tertinggi di Amerika Serikat (AS) itu akan meneruskan kebijakan suku bunga rendahnya.

Namun perlu diingat, The Fed menetapkan target inflasi sebesar 2% dalam jangka panjang, dan perolehan data inflasi terbaru AS memperlihatkan capaian yang lebih tinggi dari target tersebut.  Hal itu memberikan isyarat bahwa terdapat tantangan lebih lanjut bagi ekonomi AS dan juga ruang kripto.

Inflasi yang lebih tinggi dari prediksi dapat memengaruhi berbagai kelas aset, termasuk aset berisiko seperti Bitcoin. Sementara penurunan suku bunga biasanya dianggap sebagai sinyal positif bagi aset digital dan komoditas lainnya. Tetapi kenyataannya, efek dari kebijakan moneter ini belum terasa dalam jangka pendek.

Beberapa pelaku pasar memproyeksi bahwa The Fed bakal memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin pada pertemuan November 2024. Akan tetapi, setelah data inflasi terbaru yang lebih tinggi dari ekspektasi, potensi untuk adanya pemangkasan suku bunga tambahan semakin berkurang.

Hal itu disebabkan oleh kekhawatiran bahwa langkah pelonggaran moneter yang terlalu dini bisa memicu lonjakan inflasi lebih lanjut, yang pada gilirannya dapat mengganggu kestabilan ekonomi secara keseluruhan.

Pasar Masuk Dalam Fase Konsolidasi, Termasuk Bitcoin

Merespons hal itu, CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan tambahan pada aset berisiko. Langkah Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga memang diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pasar kripto, namun kenyataannya, pasar masih merespons dengan hati-hati.

“Ketidakpastian ekonomi global, ditambah dengan perkembangan geopolitik yang terus berubah, turut mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan. Saat ini, pasar kripto secara keseluruhan berada dalam fase konsolidasi, dengan banyak investor yang masih mengadopsi pendekatan wait-and-see,” jelas Oscar melalui keterangan resmi.

Ditambahkannya, potensi pemangkasan suku bunga yang biasanya menjadi katalis positif bagi Bitcoin, belum mampu mengatasi tekanan negatif dari kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Menurutnya, banyak investor yang masih menunggu kejelasan arah kebijakan Federal Reserve sebelum mengambil keputusan investasi yang lebih agresif.

Secara jangka panjang, Oscar optimistis bahwa pergerakan Bitcoin memiliki peluang untuk kembali menguat. Terutama jika inflasi berhasil ditekan dan kebijakan moneter mulai melonggar. Selain itu, faktor politik juga mulai memainkan peran yang penting dalam menentukan arah pasar kripto ke depan. Menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024, spekulasi mulai muncul terkait kemungkinan terpilihnya pemimpin yang lebih ramah terhadap aset digital, yang pada gilirannya bisa menjadi katalis positif bagi harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang pergerakan harga Bitcoin (BTC) yang kesulitan menembus US$64.000 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori