Pada hari Selasa, 31 Oktober, Tether menerbitkan laporan atestasi cadangan untuk kuartal ketiga tahun ini. Dalam laporan ini, Tether mempresentasikan saldo keuangannya dan mengumumkan bahwa cadangan likuiditas dan ekuivalennya berada pada titik tertinggi dalam sejarah.
Nama resmi dari laporan ini adalah “Consolidated Reserves Report”, dan ini adalah hasil kerja dari BDO, salah satu dari lima firma audit terbesar di dunia. Bagi perusahaan tersebut, ini merupakan tonggak pencapaian penting dalam sejarahnya dan contoh lain dari minat Tether untuk bersikap transparan tentang kondisi akuntansinya.
Cadangan Perusahaan Berada dalam Kondisi Terbaiknya
Laporan ini menyoroti bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah perusahaan mereka, di mana porsi cadangan dalam bentuk kas dan setara kas (cash and cash equivalents) mencapai 85,7%. Prestasi ini membuat total cadangan perusahaannya mencapai 84,5 miliar dolar.
Tether Holdings Limited adalah perusahaan yang telah menimbulkan banyak kontroversi di dunia kripto dan di antara para regulator.
Sementara itu, karena USDT adalah stablecoin yang paling banyak digunakan di pasar, USDT menjadi bagian fundamental yang, jika gagal, dapat menyebabkan krisis besar yang akan menyapu pasar kripto bersamanya. Bahkan, banyak analis berpendapat bahwa resikonya bisa lebih parah dari itu. Pasalnya, bila USDT mengalami masalah likuiditas, krisis pada sektor kripto dapat memengaruhi pasar tradisional.
Karena alasan ini, sejak tahun 2018, banyak pihak telah meminta perusahaan tersebut untuk lebih transparan. Beberapa pihak mengeklaim bahwa mereka berbohong, sementara yang lain berpendapat bahwa pada akhirnya gelembung perusahaan akan pecah.
Namun, semua ramalan suram ini harus menunggu. Hal ini karena dalam laporan yang diterbitkan pada hari Selasa ini (31/10) di situs web perusahaannya, tercatat bahwa cadangan Tether saat ini mencapai 84,5 miliar dolar dan keuntungannya terus bertambah.
Cadangan ini terdiri dari 84,5% kas dan setara kas. Perlu dicatat bahwa laporan ini menyebutkan bahwa sebagian besar dari cadangan ini adalah Treasury Bill AS yang mencapai total eksposur sebesar 72,6 miliar dolar untuk produk ini.
Sisanya yang berjumlah 11,9 miliar didistribusikan dalam bentuk emas (US$3,4 miliar), Bitcoin (US$2,1 miliar), dan US$4,1 miliar dalam bentuk aset lainnya. Sementara itu, pinjaman perusahaan turun menjadi US$900 juta, sehingga mengurangi risiko yang mereka tanggung.
Laporan ini menyimpulkan bahwa perusahaan dalam keadaan stabil, karena lebih banyak cadangan dan keuntungan daripada utang dan kewajiban. Sebuah fakta yang dapat menenangkan kecurigaan yang beredar seputar USDT.
Sebuah Akhir Q3 yang Luar Biasa untuk Tether
Laporan tersebut membandingkan data dari bulan September dan Oktober tahun ini. Dalam hitungan bulan, cadangan Tether naik dari 83,2 menjadi 84,5 miliar. Sementara itu, eksposur utangnya turun dari dua miliar menjadi 900 juta dalam waktu kurang dari sebulan. Akhirnya, cadangan berlebih mereka meningkat dari 3,2 miliar menjadi 4,3 miliar.
Semua ini adalah bagian dari rencana perusahaan untuk memastikan bahwa mereka memiliki likuiditas yang cukup serta mampu mengurangi risiko. Pasalnya, seperti yang telah disebutkan di atas, kegagalan likuiditas di USDT dapat memicu kehancuran besar.
Penjelasan di balik ini adalah bahwa USDT membangun kepercayaannya pada perusahaan yang mendukung setiap stablecoin dalam dolar yang mereka miliki dalam cadangan mereka. Inilah yang menjadi sumber permasalahan; pertama, karena banyak yang mengeklaim bahwa angka-angka tersebut dilebih-lebihkan.
Lalu, yang kedua, karena beberapa pihak di pemerintah AS melihat perlunya meregulasikan perusahaan ini. Sebab, jika cadangannya nyata, hal ini dapat menjadi masalah bagi stabilitas keuangan.
Menyikapi hal ini, Paolo Ardoino, selaku CEO Tether, menjelaskan bahwa laporan tersebut merupakan indikasi dari komitmen perusahaan untuk menjaga “transparansi dan stabilitas.” Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peningkatan yang tercatat adalah bukti dari upaya mereka untuk mengurangi risiko.
“Ini menandakan dedikasi kami untuk menjaga likuiditas dan stabilitas dalam ekosistem stablecoin. Kemampuan kami untuk mengurangi pinjaman yang dijamin dan mengatasi volatilitas pasar adalah bukti dari strategi manajemen risiko kami yang kuat. Kami bangga dengan kekuatan laba operasional Tether, yang menunjukkan kekuatan dan ketahanan finansial kami,” tuturnya.
Jika cadangan Tether tetap kuat dan sehat, maka stabilitas pasar kripto akan terus berlanjut. Untuk alasan inilah, komitmen dan kewajiban Tether untuk menunjukkan solvabilitasnya menjadi hal yang sangat penting.
Bagaimana pendapat Anda tentang laporan cadangan Tether di kuartal tiga tahun ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.