Tether Operations Limited, atau yang biasa disebut Tether, bakal segera meluncurkan aset kripto berupa stablecoin yang dipatok dalam British Pound Sterling, bernama GBPT.
Aksi yang bakal dilakukan pada awal Juli itu bakal melengkapi jumlah stablecoin yang sudah dimilki perusahaan sebelumnya. Mulai dari stablecoin yang dipatok dalam dolar AS (USDT), stablecoin yang dipatok dalam mata uang Euro (EURT), stablecoin yang dipatok dalam mata uang Yuan Offshore (CNHT), hingga stablecoin terbaru yang dipatok dengan Peso Meksiko (MXNT).
Tether sepertinya memiliki keyakinan tersendiri terhadap pasar stablecoin. Pasalnya, rencana peluncuran GBPT sejalan dengan niatan pemerintah Inggris yang juga berniat untuk menjadikan negaranya sebagai pusat kripto global.
Chief Technology Officer (CTO) Tether, Paolo Ardoino, mengatakan GBPT akan menjadi aset digital stabil yang dipatok 1:1 ke Pound Sterling Inggris. Dengan rekam jejak Tether yang mampu menjaga kapitalisasi pasar stablecoin yang dimilikinya di level US$68 miliar, menjadi salah satu sumber kepercayaan diri perusahaan untuk merilis aset kripto yang dipatok dengan mata uang fiat lainnya.
“Adanya GBPT akan menempatkan Pound Sterling Inggris di blockchain untuk bisa memberikan opsi yang lebih cepat dan murah dalam melakukan transfer aset,” katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa perusahaan optimistis bahwa Inggris akan menjadi perbatasan berikutnya untuk hadirnya inovasi blockchain dan juga pengunaan aset kripto yang lebih luas di pasar keuangan.
Ia juga menegaskan bahwa Tether siap untuk bekerja sama dengan regulator Inggris untuk bisa memberikan akses ke stablecoin berdenominasi GBP untuk bisa mendorong adopsi stablecoin yang sustained.
“GBPT bakal memperkuat Pound Sterling Inggris sebagai salah satu mata uang paling dominan di seluruh dunia, sekaligus memperkenalkan peluang foreign exchange untuk USDT dan EURT. Sehingga, kehadirannya juga akan menjadi berfungsi sebagai on-ramp ke ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi),” pungkasnya.
Pemerintah Inggris Usulkan Jaring Pengaman pada Stablecoin
Berkaca pada tragedi yang menimpa Terra (LUNA), pemerintah Inggris, melalui Kementerian Keuangan, mulai mengadaptasi aturan untuk memitigasi kejatuhan stablecoin. Dalam makalah konsultasi yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Inggris disebutkan bahwa pemerintah akan mengajukan undang-undang yang memuat tentang penggunaan uang eletronik dan pembayaran digital tertentu yang dijamin dengan kriptografi.
“Jaminan tersebut nantinya akan menjadi representasi dari nilai moneter yang digunakan dengan tujuan membuat transaksi pembayaran,” bunyi kutipan dalam makalah tersebut.
Pengajuan undang-undang tersebut juga akan memberikan wewenang pada Financial Conduct Authority (FCA) agar bisa mengatur dan mengawasi perusahaan yang terlibat dalam uang elektronik dan juga aktivitas pembayaran terkait. Dengan begitu, pengaturan tentang stablecoin dan juga uang elektronik juga akan ada di bawah FCA.
Untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan sistemik akibat runtuhnya stablecoin, ke depannya Bank of England, selaku bank sentral Inggris, juga akan memiliki kekuatan untuk mengatur sistem pembayaran dan juga penyedia layanan yang sistemik.
- Baca juga: Demi Meminimalisir Dampak Runtuhnya Stablecoin, Departemen Keuangan Inggris Bikin Proposal Baru
USDT Masih jadi Stablecoin dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar
Berdasarkan Coinmarketcap, stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar masih dipegang oleh Tether USD (USDT). Token tersebut memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$66,924,537,552. Sedangkan, untuk stablecoin berdenominasi selain dolar AS tertinggi dipegang oleh Stasis Euro (EURS), dengan kapitalisasi pasar sebesar US$129.871.192.
Stablecoin yang beredar di blockchain publik menunjukkan adanya permintaan dalam skala besar. Baik itu stablecoin yang didukung dengan mata uang fiat ataupun stablecoin yang didukung dengan kripto dan algoritmik. Hal itu terlihat dari total pasokan pada 26 April lalu yang naik 112% menjadi lebih dari US$180 miliar dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$85 miliar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.