Trusted

The Fed Sah Naikkan Suku Bunga yang Keenam Kalinya

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin, sebagai bagian dari strateginya dalam menekan laju inflasi.
  • Sebagian besar analis memprediksikan bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi antara 50 bps dan 75 bps.
  • Ketua The Fed mengatakan bahwa perlambatan kenaikan suku bunga paling cepat bisa terwujud pada Desember mendatang.
  • promo

Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga sebanyak 75 basis poin (bps) pada tanggal 2 November 2022 waktu setempat. Sebagai reaksi atas kabar tersebut, pasar kripto dan saham pun terlihat melemah.

Setelah muncul pidato bernuansa hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, berbagai indeks saham utama pun langsung amblas. Nasdaq terlihat turun 3%, sementara Dow Jones Industrial Average melemah 505 poin.

Pasar kripto pun turut terkena imbasnya. Bitcoin (BTC) terpantau sedikit melemah 1,33% ke level US$20.230,36. Lalu, Ethereum (ETH) anjlok 4,18% menjadi US$1.513,97. Altcoin, seperti Solana (SOL), juga tak luput dari sentimen ini. Tak lama setelah kabar kenaikan suku bunga ini muncul, harga SOL melandai 5,86%, menjadi US$30,49.

NASDAQ price
Grafik Nasdaq | Sumber: TradingView

Kenaikan Suku Bunga Sesuai dengan Prediksi

Kenaikan kali ini membawa suku bunga Amerika Serikat menjadi 3,75%-4%. The Fed mengakui bahwa butuh beberapa waktu sebelum kenaikan suku bunga ini akan berdampak pada perekonomian.

Sebenarnya, besaran kenaikan suku bunga sebanyak 75 basis poin ini sesuai dengan prediksi sebagian besar analis. Menjelang rapat penentuan, banyak yang memprediksikan suku bunga akan naik 50 basis poin atau 75 basis poin.

“Kami memiliki kedua alat yang kami butuhkan dan tekad yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga atas nama keluarga dan bisnis Amerika. Tanpa stabilitas harga, perekonomian tidak berfungsi bagi siapa pun,” ujar Jerome Powell dalam pertemuan.

The Fed Menggenapi Proyeksinya di Maret 2022

Dengan demikian, The Fed sudah menaikkan suku bunga selama 6 kali berturut-turut. Selama 4 kenaikan terakhir, The Fed selalu meningkatkan suku bunga sebanyak 75 basis poin. Adapun kenaikan suku bunga ini merupakan salah satu upaya mereka dalam menekan laju inflasi.

Fed rate hike crypto
Tingkat Suku Bunga Amerika Serikat | Sumber: TradingEconomics

The Fed pertama kali menaikkan suku bunga di bulan Maret 2022. Kenaikan sebesar 25 bps itu sekaligus menjadi kenaikan suku bunga pertama dari sejak tahun 2018. Selanjutnya, ketika Mei, bank sentral AS ini kembali mengumumkan kenaikan suku bunga sebanyak 50 bps. Lalu, mereka terus menaikkan suku bunga di bulan Juni, Juli, September, dan November. Masing-masing sebanyak 75 bps.

Dalam pertemuan di bulan Maret, The Fed sempat memprediksikan bahwa mereka masih akan menaikkan suku bunga 6 kali lagi. Artinya, kini The Fed telah menggenapi prediksi mereka sendiri.

Sejauh ini, memang langkah The Fed menaikkan suku bunga telah sukses menjinakkan tingkat inflasi. Sejak Juni 2022, inflasi mulai pelan-pelan menurun. Kemudian, per September 2022, inflasi mulai melunak ke level 8.23%. Angka tersebut sudah turun dibandingkan dengan Agustus 2022 dan Juni 2022, yang masing-masing sebesar 8,23% dan 9,06%.

inflation levels 2022
Tingkat Inflasi Amerika Serikat | Sumber: Y- Charts

Meski ini adalah tanda perlambatan perekonomian, inflasi masih jauh dari target The Fed yang sebesar 2%. Langkah Powell ini nampaknya menunjukkan bahwa investor mengantisipasi jeda kenaikan terlalu cepat.

“Kami mengantisipasi bahwa kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan tepat untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup membatasi demi mengembalikan inflasi ke 2 persen,” jelas Powell dalam pidatonya.

Lebih lanjut, Powell juga mengatakan bahwa meski masih memungkinkan, namun jalan menuju soft landing menjadi kian sempit. Berdasarkan perkiraan, FOMC dapat mulai mengurangi level kenaikannya paling cepat di Desember 2022 nanti. Menurut jadwal, The Fed akan menggelar pertemuan berikutnya pada tanggal 13 – 14 Desember 2022.

Pidato Powell Menuai Kecaman di Media Sosial

Pidato Powell memancing protes di komunitas kripto di Twitter. Seorang analis makroekonomi, Sven Henrich, menanggapi sikap Jerome Powell yang dianggap tidak peduli terhadap kemungkinan resesi.

Sementara itu, Neil Dutta, ekonom di Renaissance Macro, mengecam keputusan The Fed. “Anda tidak bisa terus menaikkan 75 basis poin setiap kali data tidak sesuai keinginan Anda,” serunya.

Di sisi pasar kripto, seorang analis teknikal bernama Murfski memprediksikan penurunan tajam harga Bitcoin setelah pengumuman The Fed.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah jurnalis berpengalaman di BeInCrypto, yang mencakup berbagai topik, termasuk aset dunia nyata tokenized (RWA), tokenization, kecerdasan buatan (AI), penegakan peraturan, dan investasi dalam industri crypto. Sebelumnya, ia memimpin tim pembuat konten dan jurnalis untuk BeInCrypto Indonesia, dengan fokus pada adopsi cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayah tersebut, serta perkembangan peraturan. Sebelum itu, di Value Magazine, ia meliput tren ekonomi makro yang...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori