PT Sejahtera Bersama Nano secara resmi meluncurkan produk inovasi tokenisasi obligasi pertama di Indonesia melalui ID Digital Bonds (IDDB). Dalam gelarannya, per Januari 2025 ini produk tersebut berhasil menarik lebih dari 100 pengguna terdaftar dengan total dana kelolaan (AUM) mencapai lebih dari US$79.000 atau sekitar Rp1,2 miliar.
Token IDDB sendiri merupakan proyek tokenisasi pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi tokenisasi pada aset keuangan dalam bentuk obligasi (bonds). Produk tersebut secara resmi tercatat di OJK sandbox pada 8 Oktober 2024.
IDDB yang merupakan hasil pengembangan dan kolaborasi bersama antara Nanovest sebagai crypto exchange, bersama dengan PT Sejahtera Bersama Nano (SBN) selaku token issuer IDDB dan STAR Asset Management selaku mitra manajer investasi juga melibatkan Bank Sinarmas yang bertindak sebagai kustodian untuk melakukan penyimpanan aset keuangan obligasi.
CEO PT Sejahtera Bersama Nano, Gumarus Dharmawan William mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus memenuhi permintaan investor dengan memberikan akses ke token real world assets (RWA) dengan underlying aset keuangan obligasi.
“Kami yakin IDDB dapat menghadirkan likuiditas, transparansi, dan aksesibilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di aset keuangan obligasi sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi dalam membangun negeri dengan meningkatkan capital inflow positif ke Indonesia,” jelas Gumarus melalui keterangan resmi.
Buka Akses Lebih Luas
Sebagai catatan, underlying obligasi dalam produk ini adalah Obligasi Negara INDON 34, yang saat ini memiliki minimum nilai transaksi sebesar US$200.000 atau sekitar Rp3,2 miliar. Nah melalui IDDB, membuka peluang bagi para investor untuk memperoleh eksposur ke INDON 34 dengan minimum transaksi sebesar US$100 atau sekitar Rp1,6 juta.
Direktur Utama Nanovest, Billy Surya Jaya menambahkan, untuk saat ini pembelian token IDDB hanya tersedia melalui website. Pihaknya mengaku bangga menjadi crypto exchange yang memfasilitasi transaksi token IDDB pada konsumen publik.
Munculnya produk anyar ini dipercaya akan memberikan angin segar bagi sektor jasa keuangan. Pasalnya menurut data Research and Markets, pasar tokenisasi global diprediksi akan tumbuh mencapai US$8,32 miliar di tahun 2028.
Di tengah derasnya aliran modal keluar tercatat oleh Bank Indonesia (BI) yang mencapai Rp8,81 triliun di 16-19 Desember 2024 kemarin, kehadiran tokenisasi aset keuangan dipercaya mampu meningkatkan capital inflow yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pembangunan negara.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek tokenisasi obligasi di Indonesia? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.