Belum lama ini, PT Central Finansial X (CFX) merilis daftar 1.444 token/koin yang bisa diperdagangkan di Indonesia. Jumlah itu bakal menjadi acuan dari pelaku usaha dalam menjalankan bisnis perdagangan aset digitalnya.
Merespons hal itu, Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal mengungkapkan, pihaknya menyambut baik pembaruan yang dilakukan CFX. Menurutnya, penambahan daftar token bisa menjadi stimulus positif di tengah melambatnya tren transaksi kripto.
“Kebijakan ini sangat tepat dalam menjawab kebutuhan pasar. Karena dengan semakin banyaknya pilihan aset kripto yang sah untuk perdagangan, ia berharap volume transaksi kripto bisa kembali meningkat,” jelasnya melalui keterangan resmi.
Hal itu cukup beralasan, lantaran dengan semakin banyaknya aset yang diakui, bakal memperbesar juga potensi pertumbuhan pasar kripto di dalam negeri.
Dalam kesempatan yang sama, Iqbal juga mengatakan bahwa Tokocrypto telah melakukan penambahan sejumlah token baru untuk perdagangan. Termasuk token TRUMP, BIO, VANA, PENGU, BERA hingga ANIME.
Selain itu, beberapa aset yang sebelumnya dihentikan aktivitas perdagangannya, telah kembali tersedia melalui evaluasi ulang perusahaan. Aksi itu membuat jumlah total token yang ada di platform perdagangan Tokocrypto mencapai lebih dari 420 token.
Tokocrypto Bidik Investor Institusi
Tidak hanya itu, setelah pemerintah membuka akses terhadap investor institusi untuk masuk dan melakukan perdagangan aset kripto, Tokocrypto mengaku juga siap menawarkan layanannya kepada segmen tersebut.
Melalui Tokocrypto Prestige, perusahaan bermaksud merangkul investor institusi dan pengguna VIP. Menurut Iqbal, peluncuran layanan anyar ini merupakan tanggapan atas meningkatnya minat investor non perseorangan terhadap aset digital. Baik secara global maupun nasional.
iqbal menyampaikan bahwa adopsi kripto oleh institusi di Indonesia menunjukkan tren positif. Per Januari 2025, terdapat 556 investor institusional terdaftar dan saat ini kelas investor tersebut semakin mempertimbangkan aspek fundamental dan kepatuhan terhadap regulasi, bukan hanya tren.
Secara global, minat institusi terhadap aset digital menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan survei Coinbase dan EY-Parthenon, lebih dari 75% investor institusional menyatakan akan menambah alokasi dana ke aset digital sepanjang 2025.
Sebanyak 59% dari mereka bahkan berencana mengalokasikan lebih dari 5% dari total dana kelolaan mereka ke kripto atau produk terkait. Sementara itu, 84% institusi mengaku telah menggunakan atau menunjukkan minat terhadap stablecoin .Untuk kemudahan transaksi dan efisiensi pertukaran mata uang asing.
“Dengan layanan ini, kami berharap dapat menarik lebih banyak investor institusi ke ekosistem kripto nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara,” pungkasnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang niatan Tokocrypto untuk memperluas target pasarnya dengan menyasar investor institusi ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
