Lihat lebih banyak

TVL Cardano Meningkat di Tengah Bear Market, tapi Harga ADA Masih Stagnan, lantas Bagaimana Selanjutnya?

9 mins
Oleh Jay Speakman
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ekosistem DeFi Cardano terus mengalami perkembangan, sedangkan harga ADA tetap stagnan.
  • Ada beberapa faktor di balik kesenjangan valuasi antara ADA dan ETH.
  • Lantas, bagaimana tantangan yang Cardano hadapi untuk bersaing dengan platform DeFi terkemuka?
  • promo

Meskipun harga ADA masih stagnan, ekosistem DeFi Cardano terus mengalami pertumbuhan yang spektakuler. Situasi yang membingungkan ini kemudian menimbulkan pertanyaan: Mengapa nilai koin Cardano (ADA) tertinggal dibandingkan dengan para pesaingnya, meskipun lanskap DeFi yang berkembang pesat, komunitas yang kuat, dan banyak proyek inovatif?

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri faktor-faktor yang mendorong booming DeFi di Cardano, alasan di balik performa harga ADA yang kurang memuaskan, dan potensi platform tersebut untuk mengejar ketertinggalannya dengan pesaing DeFi terkemuka.

Memahami Metrik DeFi: Total Value Locked (TVL)

Smart contract memfasilitasi pengembangan keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan total value locked (TVL) mengukur dana kripto yang terikat oleh program-program ini. Oleh karena itu, TVL berfungsi sebagai indikator utama untuk mengukur minat publik terhadap protokol atau aplikasi terdesentralisasi (dApp) tertentu.

Faktor-Faktor yang Memicu Lonjakan TVL Cardano

Sejak bulan Februari 2023, TVL Cardano terus meningkat. Salah satu faktor penyumbangnya adalah pengenalan proyek-proyek DeFi baru di platform ini. Proyek-proyek baru ini berhasil memikat investor dengan janji akan yield yang tinggi. Selain itu, dibandingkan dengan Ethereum, gas fee yang lebih rendah di Cardano juga menjadikannya sebagai alternatif yang menarik.

Tidak hanya itu, mekanisme konsensus proof-of-stake unik Cardano yang memberikan reward bagi holder jangka panjang juga dapat mendorong pengguna untuk mengunci aset mereka di platform DeFi. Hal ini pun dapat lebih memacu pertumbuhan TVL di Cardano lebih jauh lagi.

Misteri di Balik Performa Harga ADA, Mengapa Masih Stagnan?

Berbeda dengan ekosistem DeFi yang berkembang pesat, harga ADA terpantau masih stagnan. Alhasil, fenomena ini menimbulkan pertanyaan, karena nilai native token di platform lain, seperti Ethereum, biasanya berkorelasi dengan pertumbuhan DeFi di dalamnya. Para analis sendiri berspekulasi bahwa fokus komunitas Cardano pada investasi jangka panjang mungkin telah membatasi pergerakan harga token sendiri.

Sementara itu, faktor lainnya bisa jadi adalah lambatnya pengembangan platform Cardano, yang membuat investor ragu untuk menaruh kepercayaan mereka pada ADA. Akibatnya, meskipun terjadi DeFi boom, harga ADA tetap stagnan.

Bisakah Cardano Mengatasi Kesenjangan DeFi?

Cardano memiliki potensi untuk menjadi pesaing yang tangguh di sektor DeFi. Tapi, agar bisa terwujud, platform tersebut harus mengatasi masalah-masalah yang menghambat pertumbuhannya. Dalam hal ini, mengatasi lambatnya pengembangan dan memenuhi janjinya bisa menjadi katalis bagi kenaikan harga Cardano.

Dalam satu sampai dua tahun ke depan, jika Cardano berhasil untuk terus menarik minat proyek dan pengguna DeFi, mereka kemungkinan bisa menyaingi dominasi Ethereum. Namun, untuk mewujudkannya, platform tersebut perlu menghilangkan keraguan seputar kepemimpinan dan kemampuannya.

Apakah Sudah Waktunya Mengganti Pimpinan Cardano?

Karena harga ADA tetap stagnan meskipun DeFi mengalami pertumbuhan, beberapa orang mempertanyakan apakah sudah saatnya CEO Cardano, Charles Hoskinson, mundur. Para kritikus berpendapat bahwa kepemimpinan terpusat platform tersebut yang berada di bawah IOHK bertentangan dengan sifat teknologi blockchain yang terdesentralisasi.

Charles Hoskinson Tak Suka Investor yang Mencari Profit

Aspek menarik dari kepemimpinan Cardano adalah figur polarisasi Charles Hoskisson, CEO platform tersebut. Hoskinson telah menegaskan bahwa ia tidak menyukai investor yang mencari keuntungan dari investasi ADA mereka. Pandangan tegasnya terhadap para investor sejenis ini telah menjadi sumber kontroversi dan perdebatan di dalam komunitas Cardano sendiri.

Selain itu, sikap Hoskinson ini tampaknya bersumber dari keyakinannya bahwa tujuan utama Cardano adalah untuk merevolusi industri blockchain dan membawa perubahan positif, bukan sebagai kendaraan untuk mendulang profit jangka pendek. Meskipun visi jangka panjang ini patut diacungi jempol, hal ini justru telah menimbulkan gesekan dengan sebagian komunitas yang memandang investasi ADA mereka sebagai sarana untuk mendapatkan profit.

Untuk itulah, dengan menepis kekhawatiran investor yang mencari profit, Hoskinson berpotensi mengasingkan sebagian besar basis pengguna Cardano. Oleh sebab itu, mencapai keseimbangan antara misi besar platform dan kepentingan komunitasnya yang beragam akan menjadi kunci keberhasilan dan pertumbuhan Cardano ke depannya.

Andaikan Hoskinson Hengkang, Bagaimana Dampaknya?

Pergantian pihak yang menempati posisi tertinggi di Cardano dapat membawa perspektif baru ke dalam proyek mereka, dan hal ini berpotensi mengatasi masalah perkembangan yang lambat dan janji-janji yang berlebihan. Namun, kepergian Hoskinson juga dapat menimbulkan ketidakpastian, karena ia telah lama menjadi sosok yang membantu merealisasikan visi Cardano.

Mengantisipasi Kepemimpinan Baru untuk Kesuksesan Cardano di Masa Depan

Sementara visi jangka panjang Charles Hoskinson telah mendorong perkembangan Cardano, beberapa pihak berspekulasi bahwa pergantian kepemimpinan dapat menguntungkan platform tersebut. Seorang CEO baru dengan perspektif yang segar mungkin lebih terlatih dalam menavigasi tantangan yang dihadapi Cardano dan menemukan keseimbangan antara misi besar platform dan apresiasi harga.

Seorang pemimpin baru yang potensial untuk Cardano dapat memiliki kualitas-kualitas berikut:

Kemampuan Beradaptasi dan Fleksibilitas

Seorang CEO yang sukses harus dapat beradaptasi dan fleksibel, sehingga mampu menyesuaikan strategi untuk mengatasi lanskap blockchain yang terus berkembang. Dengan bersikap terbuka terhadap ide-ide baru dan menerima perubahan, seorang pemimpin baru dapat membantu Cardano tetap kompetitif dan inovatif.

Keterampilan Komunikasi yang Kuat

Komunikasi yang efektif sangat penting untuk membangkitkan semangat komunitas dan membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan. CEO baru harus dapat menyampaikan tujuan dan kemajuan Cardano secara transparan, mengatasi kekhawatiran investor, developer, dan pengguna. Meskipun Hoskinson cukup aktif di YouTube dan Twitter, tetapi Cardano mungkin lebih baik disajikan dengan pendekatan yang lebih strategis.

Fokus pada Desentralisasi

Untuk menanggapi kritik terhadap kepemimpinan yang terpusat, CEO baru harus memprioritaskan desentralisasi, lebih tepatnya memberdayakan komunitas untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan platform. Dengan melibatkan komunitas, Cardano dapat memanfaatkan beragam perspektif, mendorong inovasi, dan menumbuhkan rasa kepemilikan di antara para penggunanya.

Menyeimbangkan Visi dan Realita

Meskipun tujuan ambisius Cardano patut dipuji, seorang pemimpin baru harus pragmatis dalam pendekatannya, sehingga dapat menyeimbangkan idealisme dengan solusi yang dapat direalisasikan. Hal ini berarti ia bisa memenuhi janjinya, menyederhanakan pengembangan, dan memastikan pertumbuhan platform sejalan dengan harapan komunitas, termasuk mereka yang menginginkan kenaikan harga.

Kolaborasi dan Kemitraan

CEO baru harus menyadari pentingnya menjalin kemitraan strategis dan memelihara ekosistem yang kolaboratif. Dengan bekerja sama dengan proyek blockchain lainnya, regulator, dan pemangku kepentingan industri, Cardano dapat memperkuat penawaran DeFi dan mempercepat pertumbuhannya.

Dan pada akhirnya, apakah Cardano akan dilayani lebih baik oleh CEO baru nantinya masih bersifat spekulatif. Namun, sudah jelas bahwa mencapai keseimbangan antara misi platform yang lebih luas dengan kepentingan yang beragam dari komunitasnya, termasuk apresiasi harga, akan menjadi kunci keberhasilan masa depan Cardano.

Persepsi Pasar Cardano: Ethereum Killer atau Proyek Over-Hyped?

Cardano sendiri sudah sejak lama mendapat julukan sebagai “Ethereum killer” dari beberapa pihak, tapi kinerjanya sendiri tidak memenuhi harapan. Terlepas dari ekosistem DeFi yang berkembang pesat, ketidaksesuaian antara pertumbuhan Cardano dan harga ADA yang stagnan menimbulkan pertanyaan tentang potensi platform mereka yang sebenarnya. Untuk bisa menyaingi Ethereum, Cardano perlu mengatasi beberapa masalah dan membentuk kembali persepsi pasarnya.

Perkembangan yang Lambat dan Penundaan

Perkembangan Cardano telah menuai beragam kritik karena terbilang lambat dan banyak mengalami penundaan. Meskipun platform ini telah membuat kemajuan yang signifikan, namun adopsi dan infrastruktur DeFi-nya masih tertinggal dari para pesaingnya. Maka dari itulah, mempercepat pengembangan dan mewujudkan tonggak pencapaian penting dapat memperkuat kredibilitas dan posisi pasar Cardano.

Janji yang Terlalu Berlebihan dan Potensi yang Belum Terealisasi

Hype yang menyelimuti Cardano telah memicu ekspektasi akan inovasi yang luar biasa dan pertumbuhan yang pesat. Namun, platform tersebut telah kesulitan dalam memenuhi harapan yang tinggi ini, sehingga menyebabkan sejumlah orang menyebutnya sebagai overhyped. Untuk menangkal persepsi ini, Cardano harus menunjukkan kemajuan yang nyata dan menampilkan kegunaan yang realistis dari teknologinya.

Kepemimpinan yang Terpusat dan Perlunya Desentralisasi

Pengembangan Cardano dipimpin oleh IOHK, perusahaan yang didirikan oleh Charles Hoskinson. Para kritikus berpendapat bahwa kepemimpinan terpusat ini bertentangan dengan sifat teknologi blockchain yang terdesentralisasi. Hal ini berpotensi menghambat inovasi dan mengarah pada ketergantungan yang berlebihan pada visi Hoskinson. Merangkul desentralisasi dan memberdayakan komunitas dalam pengambilan keputusan dapat membantu Cardano menumbuhkan ekosistem yang lebih beragam dan dinamis.

Mengubah Narasi dan Membangun Kepercayaan

Untuk mengubah persepsi pasarnya dan benar-benar sanggup menyaingi Ethereum, Cardano harus fokus pada mengubah narasi seputar platform-nya. Hal ini melibatkan komunikasi yang transparan, memenuhi janjinya, dan secara aktif menonjolkan kelebihan platform-nya. Selain itu, membangun kepercayaan dan kredibilitas juga dapat mendorong Cardano membentuk siklus umpan balik yang positif. Dengan demikian, mereka bisa menarik lebih banyak developer, pengguna, dan investor ke ekosistemnya.

Sebelum menjelajahi faktor-faktor di balik kesenjangan valuasi antara ETH dan ADA, memahami konteks yang lebih luas sangatlah penting. Pasar kripto sendiri sangat kompetitif, dan berbagai platform bersaing untuk mendapatkan dominasi di berbagai sektor. Meskipun ekosistem DeFi Cardano telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, native token platform tersebut, ADA, belum mengalami lonjakan nilai yang serupa. Misalnya, jika dibandingkan dengan ETH Ethereum. Di sub pembahasan ini, kita akan menjelajahi faktor-faktor utama yang menjelaskan perbedaan ini.

Cardano Price Prediction

Mengapa ETH Bisa Unggul dari ADA?

Perbedaan valuasi antara ETH Ethereum dan ADA Cardano dapat dikaitkan dengan beberapa faktor:

  • Keuntungan sebagai aktor pertama dan efek jaringan: Ethereum adalah platform smart contract besar pertama yang diluncurkan pada tahun 2015. Dan hal tersebut telah memberi Ethereum keuntungan yang signifikan dalam hal adopsi, pengembangan, dan infrastruktur. Efek jaringannya juga semakin memperkuat posisi Ethereum sebagai platform terdepan, sehingga dapat menarik lebih banyak developer dan pengguna, yang pada gilirannya juga meningkatkan nilai ETH.
  • Ekosistem yang lebih besar dan infrastruktur yang lebih matang: Ethereum menawarkan ekosistem yang jauh lebih besar, dengan ribuan aplikasi terdesentralisasi (dApp) dan berbagai layanan DeFi. Infrastruktur yang matang ini telah menyebabkan peningkatan permintaan untuk ETH karena digunakan untuk berbagai keperluan, seperti gas fee, staking, dan kolateral dalam protokol DeFi.
  • Persepsi dan kredibilitas pasar: Ethereum dipandang sebagai platform smart contract yang dominan, dan mereka juga sudah lama ada di pasar. Alhasil, hal tersebut telah membantu membangun kredibilitasnya. Di sisi lain, Cardano justru harus menghadapi kritik atas kemajuan pengembangan yang lambat dan janji yang berlebihan yang telah menghambat reputasi dan valuasinya.
  • Tokenomics dan pasokan: Dinamika pasokan ETH dan ADA berbeda. Meskipun Ethereum tidak memiliki batas pasokan tetap, tingkat penerbitan tahunannya telah menurun karena upgrade jaringan dan transisi Ethereum 2.0 yang akan datang. Sementara itu, Cardano punya batas pasokan tetap sebesar 45 miliar ADA, dengan sekitar 33 miliar yang sudah beredar saat ini. Perbedaan pasokan token dan kebijakan moneternya juga memengaruhi nilai kedua token tersebut.
  • Likuiditas pasar dan pasangan perdagangan: Ethereum lebih banyak diperdagangkan dan tersedia di lebih banyak bursa. Likuiditas yang meningkat ini memungkinkan volume perdagangan yang lebih besar dan harga yang lebih stabil, sehingga hal ini bisa berkontribusi pada valuasi yang lebih tinggi.

Memahami Faktor Volatilitas dan Valuasi Pasar Kripto

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesenjangan valuasi ETH & ADA, tetapi volatilitas & pengaruh yang beragam pada pasar kripto dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam waktu singkat. Tapi, hal ini tidak selalu mencerminkan nilai atau potensi proyek yang sebenarnya.

Siapa Saja Kompetitor Utama Cardano?

Proyek DeFi yang menjadi kompetitor utama Cardano sebagian besar adalah platform smart contract lainnya yang memungkinkan aplikasi keuangan terdesentralisasi. Beberapa kompetitor yang paling terkenal antara lain:

  1. Ethereum: Platform smart contract terbesar dan paling mapan. Ethereum adalah rumah bagi mayoritas proyek DeFi dan memiliki TVL tertinggi di sektor DeFi.
  2. Binance Smart Chain (BSC): Diluncurkan oleh bursa aset kripto populer Binance, BSC telah muncul sebagai pesaing yang signifikan dalam lanskap DeFi karena biaya transaksi yang rendah dan kapabilitas kinerjanya yang tinggi.
  3. Solana: Sebagai platform blockchain berkinerja tinggi, Solana telah mendapatkan daya tarik sebagai pesaing DeFi karena kemampuan throughput-nya yang tinggi dan kapabilitas dengan latensi rendah yang memungkinkannya untuk mendukung jumlah dApp yang semakin bertambah.
  4. Avalanche: Blockchain Layer-1 yang bertujuan untuk menjadi rival di sektor DeFi. Dengan konsensus uniknya, platform berperforma tinggi ini dapat diskalakan (scalable), dan interoperable untuk dApp.
  5. Polygon: Solusi penskalaan Layer-2 untuk Ethereum yang bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas dan kegunaannya. Proyek ini telah menarik minat semakin banyak proyek DeFi yang ingin memanfaatkan ekosistem Ethereum sembari mengurangi kemacetan dan gas fee yang tinggi.
  6. Polkadot: Polkadot adalah platform interoperable yang memungkinkan banyak blockchain untuk terhubung dan bertukar data. Arsitektur Polkadot yang berbeda & kompatibilitas cross-chain dapat menarik minat proyek DeFi yang bertujuan untuk memanfaatkan berbagai benefit jaringan blockchain.

Platform-platform ini, bersama dengan jaringan blockchain baru lainnya, membentuk lanskap persaingan bagi Cardano di sektor DeFi. Setiap platform punya kelebihan dan kelemahannya masing-masing, dan ekosistem DeFi terus berkembang seiring dengan munculnya teknologi dan inovasi baru.

Prospek dan Tantangan DeFi Cardano di Masa Depan

Ekosistem DeFi Cardano telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Namun, native token ADA mereka belum menunjukkan peningkatan nilai yang sebanding. Situasi ini menimbulkan pertanyaan terkait potensi platform itu untuk bersaing dengan platform DeFi terkemuka seperti Ethereum.

Untuk menantang Ethereum dan pesaing DeFi lainnya, Cardano harus mengatasi perkembangannya yang lambat, janji yang berlebihan, dan masalah sentralisasi. Selain itu, platform mereka perlu menyeimbangkan tujuan jangka panjang dengan ekspektasi komunitas yang beragam, termasuk kenaikan harga ADA.

Dengan mengatasi tantangan dan menarik minat proyek dan pengguna DeFi, Cardano dapat menjadi powerhouse di sektor DeFi. Dalam hal ini, masa depan platform-nya bergantung pada mengelola persaingan, merangkul inovasi, dan memenuhi janji untuk nilai jangka panjang.

Bagaimana pendapat Anda tentang performa Cardano (ADA) di masa depan, baik dari segi harga maupun TVL? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori