Upbit Indonesia, crypto exchange yang telah mengantongi lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pada hari Selasa (30/4) memprediksi prospek market kripto Indonesia pasca Bitcoin (BTC) halving.
Setelah peristiwa Bitcoin halving sukses terlaksana pada 20 April lalu, pihak Upbit Indonesia menilai market kripto menghadapi tantangan dan peluang baru yang mempengaruhi dinamika perdagangan aset digital secara keseluruhan.
Resna Raniadi, selaku Chief Operation Officer (COO) Upbit Indonesia, mengatakan bahwa tahun ini menandai ke-4 kalinya peristiwa Bitcoin halving.
“Tentunya peristiwa halving kali ini telah diantisipasi lebih baik oleh market, yang terlihat dari harga BTC sudah memasuki siklus bull market dan mencapai all-time high (ATH) baru pada 14 Maret lalu bahkan sebelum peristiwa halving terjadi. Ini menandakan market dan investor menyambut positif momen tersebut,” ungkap COO Upbit Indonesia.
Selain itu, anak perusahaan dari crypto exchange terbesar di Korea Selatan ini juga menganalisa bahwa ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan harga BTC pasca halving.
“Market kripto telah mengalami beberapa volatilitas dalam beberapa minggu terakhir yang mendorong perilaku wait and see di kalangan investor. Tidak hanya itu, kondisi makroekonomi seperti ketegangan geopolitik, keputusan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve / The Fed), serta kinerja perdagangan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot, tentunya juga akan memengaruhi volatilitas nilai Bitcoin dalam dalam beberapa bulan ke depan,” jelas Resna Raniadi.
Analisis Pergerakan Haga Bitcoin
Upbit Indonesia memprediksi kemungkinan harga Bitcoin akan bergerak secara sideways untuk sementara waktu pasca halving. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, tetapi untuk jangka panjang tidak menutup kemungkinan bahwa Bitcoin akan berpotensi bullish kembali.
“Kami yakin efek dari halving tidak bisa terpaku hanya pada satu pekan saja, tetapi dampaknya akan terasa dalam jangka waktu yang lebih panjang dan memengaruhi dinamika market secara keseluruhan. Hal ini terlihat juga dari beberapa tahun terakhir dengan mulai masuknya pelaku non-individu [institusional] ke dalam transaksi aset digital,” catat COO Upbit Indonesia.
Selain itu, meskipun perubahan harga serta volume perdagangan mulai terlihat signifikan dalam periode pasca halving, Upbit Indonesia tetap mendorong para investor terus waspada terhadap perubahan pasar, memahami risiko yang mungkin akan terjadi, serta memiliki strategi investasi yang jelas dan terencana.
Peluang Pasca Bitcoin Halving
Meskipun dihadapkan dengan tantangan, Upbit Indonesia menilai peristiwa Bitcoin halving juga membawa sejumlah peluang bagi pelaku market kripto di Indonesia.
Salah satunya adalah kesempatan untuk memperoleh aset digital dengan harga yang lebih rendah dalam jangka waktu panjang. Jika ditujukan untuk investasi jangka panjang, peristiwa halving dinilai bisa menjadi momentum untuk membangun portofolio yang kokoh.
Selain itu, Bitcoin halving dianggap juga dapat memicu pertumbuhan ekosistem kripto secara keseluruhan, karena peristiwa ini dapat menarik investor baru sehingga mendorong inovasi dan pengembangan proyek-proyek kripto baru di Indonesia.
Pada gilirannya, hal tersebut menciptakan peluang bagi perusahaan dan pengembang lokal untuk berkontribusi dalam memperluas adopsi kripto di Indonesia.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
