Trusted

Update Investor Terra: Pantera Capital Sempat Take Profit, namun Delphi Digital Salah Hitung Risiko

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Meski sama-sama investor pada ekosistem Terra, Pantera Capital dan Delphi Digital memiliki jalan cerita yang berbeda ketika kehancuran spektakuler LUNA dan UST terjadi.
  • Pantera Capital mengaku sudah merealisasikan keuntungan dari investasinya di Terraform Labs.
  • Sementara itu, Delphi Digital, yang mendukung Luna Foundation Guard, telah kehilangan investasi senilai US$10 juta dengan kondisi harga LUNA saat ini.
  • promo

Pantera Capital dan Delphi Digital merupakan sejumlah pihak yang sepakat untuk mendukung ekosistem Terra. Namun, ketika proyek kripto yang dipimpin oleh Do Kwon mengalami pukulan telak pada pekan kedua bulan Mei 2022, kedua investor tersebut jelas memiliki kisah yang berbeda.

Pantera Capital, salah satu pendukung terkemuka Terraform Labs, ternyata mencairkan hampir 80% dari investasi mereka di native token Terra (LUNA). Hal ini terjadi jauh sebelum stablecoin TerraUSD (UST) kehilangan pasaknya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang lantas memicu keruntuhan spektakuler ekosistem Terra-LUNA-UST.

Market telah cukup ‘berbusa’ selama setahun terakhir, dan dengan demikian kami telah keluar dari sebagian besar posisi kami sebelum semua ini terjadi,” kata Joey Krug, selaku Co-Chief Investment Officer di Pantera Capital, kepada The Block pada hari Rabu (18/5).

Pantera Capital Take Profit sebelum Kehancuran Terra

Pantera Capital berinvestasi setidaknya dua kali di Terraform Labs (TFL), entitas di balik blockchain Terra. Pertama, ketika terlibat dalam putaran pendanaan senilai US$25 juta pada Januari 2021. Kedua, ketika bergabung dalam putaran pendanaan senilai US$150 juta pada Juli 2021.

Di sisi lain, Joey Krug menjelaskan bahwa investasi Pantera Capital pada token LUNA terjadi pada musim Juli 2020 yang terpisah dari investasi mereka di Terraform Labs.

“Kami menurunkan posisi [investasi di token LUNA] itu dari waktu ke waktu karena menjadi semakin menguntungkan/besar untuk mempertahankan portofolio yang terdiversifikasi,” katanya

Joey Krug mengaku awalnya Pantera Capital berinvestasi di LUNA karena kemajuan yang mereka lihat dalam adopsi para developer, penggunaan sistem pembayaran, dan ekosistem lebih luas yang dibangun di sekitar proyek Terra.

Paul Veradittakit, mitra di Pantera Capital, mengklaim bahwa pihaknya menghasilkan keuntungan yang signifikan dari sebagian besar investasi mereka. Pantera Capital mengubah dana investasi dari US$1,7 juta (Rp25,05 miliar) menjadi sekitar US$170 juta (Rp2,5 triliun) keuntungan.

Ketika Pantera Capital melihat stablecoin UST mulai kehilangan pasaknya, mereka menjual lebih banyak kepemilikan pada token LUNA dari sisa 20% investasi.

Pelajaran Mahal untuk Delphi Digital

Sementara itu, Delphi Digital yang merupakan perusahaan riset dan investasi, mengatakan bahwa mereka salah menghitung risiko dari stablecoin algoritmik UST.

“Untuk para kritikus vokal tentang desain algoritmik Terra, Anda benar dan kami salah,” bunyi laporan post-mortem yang dirilis pada hari Rabu (18/5).

Delphi diketahui telah menjadi pendukung Luna Foundation Guard (LFG), sebuah entitas ‘yang konon’ nirlaba berbasis di Singapura dengan misi ‘merawat’ ekosistem Terra termasuk stablecoin UST. Sebagai informasi, José Maria Macedo, yang merupakan partner di Delphi Digital, masuk dalam jajaran dewan pengurus LFG.

“Kami selalu tahu hal seperti ini mungkin terjadi, dan kami mencoba menekankan risiko pada sistem seperti ini dalam penelitian dan komentar publik kami. Namun, kenyataannya kami salah menghitung risiko peristiwa ‘spiral kematian’ yang akan membuahkan hasil,” ungkap Delphi.

Pada bulan April 2022, Delphi menulis bahwa pembelian Bitcoin untuk cadangan yang dikelola LFG memberikan keamanan lebih tinggi dalam rangka mempertahankan pasak UST terhadap dolar AS. Mereka memandang bahwa hal ini kemungkinan dapat mengurangi risiko menuju ‘spiral kematian’.

Alami Kerugian Besar yang Belum Direalisasi

Delphi menjelaskan bahwa lengan investasi mereka, yaitu Delphi Ventures Master Fund, telah membeli sejumlah token LUNA setara dengan 0,5% dari nilai aset bersih (NAV) mereka pada kuartal I/2021. 

Bahkan, pada harga puncak token LUNA tahun ini, porsi LUNA dan aset Terra lainnya menyumbang sekitar 13% dari NAV milik Delphi Ventures.

“Kami hanya meningkatkan eksposur kami sejak pembelian awal itu dan saat ini mengalami kerugian besar yang belum direalisasi,” ungkap Delphi.

Berdasarkan hitungan kesepakatan yang telah mereka buat, kurang dari 5% dari total jumlah kesepakatan Delphi Ventures berada di perusahaan atau protokol yang terkait dengan ekosistem Terra. 

Hitungan tersebut termasuk partisipasi Delphi Ventures dalam suntikan investasi dari LFG yang menjual token LUNA senilai US$1 miliar pada Februari 2022. Adapun investasi mereka senilai US$10 juta (Rp147,4 miliar) sepenuhnya telah hangus bila mengacu pada harga LUNA sekarang. Hal ini dapat terjadi karena Delphi Ventures tidak menjual token LUNA milik mereka sama sekali.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori