Trusted

Breakdown Harga Bitcoin (BTC) Masih Berlanjut, Apa Sinyal Peringatan yang Perlu Diperhatikan?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada tanggal 13 Juli, harga Bitcoin mencatat rekor tertinggi tahunan baru di level US$31.800. Namun, setelah itu harganya mulai turun dengan cepat setelah kehilangan area support US$30.000 pada 21 Juli.
  • Indikator RSI harian secara tegas menunjukkan tren bearish sejalan dengan aksi harga. Namun, indikator wave count mengindikasikan bahwa titik bottom akan segera tercapai dan pergerakan naik akan berlanjut setelahnya.
  • Jika harga ditutup di bawah US$27.300, ini berarti harganya akan terus turun lebih jauh dan titik puncak lokal sudah tercapai.
  • promo

Sejak 13 Juli, harga Bitcoin (BTC) menunjukkan penurunan yang signifikan. Parahnya lagi, pada 21 Juli, laju penurunan ini terpantau semakin cepat hingga akhirnya menembus area horizontal penting.

Kendati aksi harga dan pembacaan RSI menunjukkan sinyal bearish, indikator wave count menunjukkan adanya potensi bahwa harganya kemungkinan akan mencapai titik bottom (terendah) dalam waktu dekat. Namun, untuk memvalidasi kemungkinan tersebut, dibutuhkan lonjakan harga yang kuat.

Harga Bitcoin Jatuh setelah Deviasi di Atas Resistance

Analisis teknikal dari time frame harian menunjukkan pandangan bearish. Pada tanggal 13 Juli, harga BTC sempat mencetak level tertinggi tahunan baru sebesar US$31.800, namun kemudian turun lagi dengan cepat. Lalu di hari berikutnya, terbentuk pola candlestick bearish engulfing (ikon merah), yang ditandai dengan adanya candlestick bearish besar yang sepenuhnya menggantikan candlestick bullish di hari sebelumnya. Pola ini seringkali mengindikasikan pergerakan turun.

Setelah terbentuknya pola candlestick bearish tersebut, BTC nangkring di atas area horizontal US$30.000. Namun, pada tanggal 23 Juli, kemudian kembali turun dengan tegas dari area tersebut. Akibatnya, aksi ini mengubah seluruh breakout sebelumnya menjadi deviasi, yakni sebuah pergerakan bearish yang seringkali disusul oleh penurunan tajam.

Meskipun terjadi penurunan, holder jangka panjang Bitcoin tetap tidak goyah. Buktinya, mereka masih memegang hampir 74% dari total pasokan BTC. Bahkan, BlackRock, sang raksasa manajer aset dunia, merekomendasikan portofolio optimal hingga 85% untuk Bitcoin.

Bitcoin (BTC) Daily Drop
Grafik Enam Jam BTC/USD | Sumber: TradingView

Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) harian turut menunjukkan pembacaan bearish yang jelas. RSI sendiri adalah indikator momentum yang digunakan oleh para trader untuk menilai kondisi pasar dan sentimen suatu aset. Dengan indikator ini, trader bisa mengecek apakah kondisi pasar sedang overbought (terlalu banyak yang beli) ataukah oversold (terlalu banyak yang jual).

Biasanya, ketika pembacaan RSI berkisar di atas 50 dan trennya naik, itu berarti para bull masih unggul. Tapi kalau berkisar di bawah 50, artinya kebalikannya yang akan terjadi. Sekarang, RSI BTC sedang berkisar di bawah 50 dan trennya turun, sehingga mengindikasikan tren bearish.

Lalu, bersamaan dengan terjadinya penurunan harga, indikator RSI juga mengonfirmasi adanya bearish divergence tiga kali lipat yang telah berkembang sejak tanggal 23 Juni (ditandai dengan garis hijau). Bearish divergence semacam ini terjadi ketika harganya naik sementara indikator momentumnya menurun, yang mengindikasikan bahwa kekuatan di balik pergerakan naik mulai melemah. Pola ini seringkali muncul sebelum terjadinya tren bearish reversal.

Indikator Wave Count Indikasikan bahwa Titik Bottom Sudah Dekat

Mirip dengan time frame harian, time frame enam jam juga menunjukkan bahwa harga kini sedang mengalami fase koreksi. Meski begitu, kondisi ini juga mengindikasikan bahwa harga BTC kemungkinan sudah semakin dekat dengan titik bottom.

Berdasarkan indikator wave count, sejak 14 Juni lalu, terjadi kenaikan harga Bitcoin dalam pola lima gelombang (warna putih). Jika wave count ini akurat, maka menjadi indikasi bahwa harganya telah mengalami koreksi, kemungkinan mengikuti pola A-B-C (warna hitam). Saat ini, harga Bitcoin sedang berada sedikit di atas level support Fibonacci retracement 0,382 (warna putih).

Menurut teori level Fibonacci retracement, setelah terjadi perubahan harga yang signifikan ke arah tertentu, biasanya harga akan kembali sebagian ke level harga sebelumnya, sebelum melanjutkan pergerakan lagi ke arah semula.

Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa ada potensi bahwa koreksi telah berakhir.

Selain itu, perhatikan juga bahwa gelombang A:C memiliki rasio 1:1,61 yang sangat presisi. Dengan konfluensi dari level support ini, ada kemungkinan bahwa koreksi memang sudah rampung. Jika ramalan ini benar, maka harga Bitcoin berpotensi dapat mengeklaim kembali level US$30.000 dan bahkan melesat lebih tinggi menuju US$32.000.

Namun, jika skenario ini ternyata gagal terwujud, maka kita perlu memperhatikan level support penting berikutnya di US$28.100, yang merupakan level support Fibonacci retracement 0,5. Begitu koreksi selesai, menurut perkiraan, akan terjadi pergerakan naik yang signifikan.

Bitcoin (BTC) Short-Term Movement
Grafik Enam Jam BTC/USD | Sumber: TradingView

Meskipun prediksi harga BTC cenderung bullish, jika terjadi penutupan yang kuat di bawah level support Fibonacci retracement 0,618 pada US$27.300, hal ini akan menandakan bahwa harganya kemungkinan telah mencapai puncak lokal. Dalam hal ini, harga BTC terancam bakal terperosok hingga mencapai level US$25.000.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori