Huobi, bursa kripto yang berbasis di Seychelles, hari ini (13/9) mengumumkan delisting beberapa aset kripto, termasuk Dash, Monero, ZCash, dan beberapa aset lainnya yang tergolong koin privasi.
Dalam pengumuman tersebut, disebutkan, “Huobi Global mematuhi kebijakan kepatuhan setiap negara dan wilayah dengan ketat dan selalu berusaha untuk melindungi aset pengguna kami.”
Bursa kripto tersebut juga menyatakan penghapusan (delisting) ketujuh koin privasi (privacy coin) yang ada di platform-nya. Termasuk dua koin privasi dengan kapitalisasi pasar terbesar, yaitu Monero (XMR) dan Zcash (ZEC). Kemudian, koin privasi lainnya; seperti Dash (DASH), Decred (DCR), Firo (sebelumnya Zcoin), Verge Coin (XVG), dan Horizon (ZEN).
Namun, sayangnya, Huobi tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai alasan di balik penghapusan tersebut. Timnya hanya mengutip kebijakan kepatuhan, keselamatan pengguna, dan Pasal 17 (16) Peraturan Manajemen perusahaannya.
Peraturan yang tertulis pada Pasal 17 (16) Huobi tersebut menjelaskan tentang “penyembunyian” atau penangguhan, atau lebih spesifiknya lagi, token privasi yang tidak “mendukung tanda tangan luring, atau kode sumber node [mereka] tidak open-source.”
- Baca juga: Blokir Alamat Wallet Pengguna yang Berinteraksi dengan Tornado Cash, Begini Tanggapan Aave
Koin Privasi tengah Hadapi Pengawasan Hukum
Koin privasi sendiri adalah kelas aset kripto yang menjamin adanya anonimitas transaksi, dengan mengaburkan aktivitas aliran dana di dalam jaringan. Akibatnya, tak ayal jika kelas aset ini sudah sejak lama menjadi subjek yang menarik perhatian para pihak berwenang di seluruh dunia.
Beberapa contohnya adalah Jepang yang sepenuhnya melarang operasi koin privasi di negaranya pada tahun 2018. Kemudian, larangan juga datang dari Korea Selatan dan Australia. Kedua negara ini juga telah menerapkan regulasi yang melarang perdagangan koin privasi di bursa kripto. Selain itu, Uni Eropa juga sudah memperkenalkan Travel Rule FATF dan arahan AMLD-5.
Crypto Mixer Juga Jadi Bahan Perhatian Pemerintah
Baru-baru ini, mencuat juga larangan terhadap crypto mixer berbasis Ethereum, Tornado Cash, oleh Departemen Keuangan AS. Kebijakan itu menunjukkan betapa gencarnya upaya pihak berwenang dalam mengambil tindakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan transaksi anonim.
Sebagai informasi, Tornado Cash merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open-source software) yang memberikan privasi (anonimitas) untuk segala macam aktivitas transaksi yang berjalan di jaringan Ethereum.
Kemudian pada akhirnya, Departemen Keuangan melarang warga AS untuk menggunakannya, serta menyebutnya sebagai sumber masalah keamanan nasional. Tetapi, dalam waktu bersamaan, keputusan itu juga memicu timbulnya amarah dari para anggota komunitas kripto.
Berkaitan dengan masalah ini, Coin Center, sebuah platform nirlaba yang menangani masalah kebijakan dan pengembangan di sektor kripto, telah melakukan analisis. Hasilnya, mereka pun berpendapat bahwa Departemen Keuangan AS sebenarnya telah “melampaui otoritas hukumnya” dalam keputusan mengenai crypto mixer tersebut.
Sementara itu, Coinbase, salah satu bursa kripto terkemuka di dunia, akhirnya memutuskan untuk nekat membiayai gugatan yang diajukan terhadap Departemen Keuangan demi memastikan “pembedaan hukum antara orang dan kode”. Sebab, memberikan sanksi kepada teknologi daripada individu justru merepresentasikan adanya masalah “yang jauh melampaui Tornado Cash.”
Terlepas dari itu semua, usai pengumuman delisting dari Huobi, harga deretan koin privasi Dash, Zcash, Decred, dan Firo amblas sekitar 1%. Sementara itu, Monero justru melawan arus dengan kenaikan sekitar 4,5% selama 24 jam terakhir.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.