Data dari Delphi Digital mengungkapkan bahwa para validator Ethereum telah menghasilkan staking reward sebanyak 1,1 juta token ETH (setara US$2,007 miliar) sejak Januari 2021.
Validator Ethereum mulai menjalankan staking pada tahun 2021, tak lama setelah peluncuran Beacon Chain. Sejak itu juga, reward mereka terus meningkat secara stabil seiring dengan semakin banyaknya validator yang bergabung di jaringan.
Validator yang Gabung di Ethereum Tembus 67 Ribu Lebih di Tahun 2023
Jumlah validator Ethereum meningkat drastis lebih dari 67.000 dalam 90 hari pertama tahun 2023. Menurut data Beacon Scan, jumlah validator ETH pada awal tahun 2023 hanya sekitar 495.000, dan pada akhir Maret meningkat jadi 562.236.
Menariknya lagi, hanya sekitar lima entitas yang mendominasi aktivitas staking di Ethereum. Akibatnya, hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keberpusatan yang berlebihan (over-centralization) serta risiko sensorship. Namun, hingga saat ini belum ada kasus sensorship yang terjadi. Hal ini karena jumlah blok yang mematuhi aturan OFAC (OFAC-compliant block) di jaringan Ethereum telah turun sejak Februari.
Sementara itu, tercatat sudah ada lebih dari 18 juta token ETH atau sekitar 15% dari total pasokan ETH yang berada dalam staking. Minat terhadap jaringan ini sudah meningkat dalam beberapa minggu terakhir setelah munculnya berita bahwa upgrade Shanghai nantinya akan memungkinkan validator untuk menarik token mereka.
Di sisi lain, data dari DeFiLlama melaporkan bahwa jumlah staked ETH di platform liquid staking nyaris mencapai angka 8 juta, dengan total nilai mencapai US$14.5 miliar secara kumulatif.
Holder ETH Lebih Pilih Self Custody
Saat ini, pasokan ETH di bursa telah turun ke volume terendahnya lantaran semakin banyaknya holder yang lebih memilih menyimpan asetnya secara self custody. Menurut laporan dari firma analitik blockchain Santiment, jumlah ETH yang tersedia di bursa saat ini hanya sekitar 10,31% dari total pasokan. Dan angka itu merupakan jumlah terendahnya sejak Juli 2015.
Para analis menginterpretasikan penurunan jumlah pasokan ETH di bursa sebagai indikasi bahwa investor semakin percaya pada aset tersebut. Umumnya, ketika pasokan di bursa menurun, itu menandakan bahwa para holder aset tidak berniat untuk menjualnya.
Tumbuhnya keyakinan pada ETH ini bisa dibilang memang didasari alasan yang tepat, mengingat statusnya yang sekarang sudah bergeser menjadi deflasi sejak terlaksananya The Merge pada September 2022 lalu. Tidak hanya itu, pasokan ETH juga telah berkurang sekitar 0,12% menjadi 120,44 juta token. Itu artinya, lebih dari 74.000 token ETH sudah ditarik dari jaringan.
Di samping itu, aset ini juga telah berhasil mengukir prestasi yang positif pada tahun 2023, dengan pertumbuhan sekitar 20% dalam 60 hari terakhir menurut data dari BeInCrypto.
Bagaimana pendapat Anda tentang jumlah staking reward yang validator Ethereum hasilkan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.