Trusted

Visa Jelajahi Opsi yang Mungkinkan Pembayaran Otomatis lewat Ethereum Wallet

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tim Visa Crypto mengusulkan solusi yang akan memungkinkan para provider untuk secara otomatis menarik dana dari crypto wallet Ethereum pengguna
  • Dalam penjelasan teknisnya, Visa mengatakan bahwa pembayaran berulang secara otomatis melalui kripto akan mungkin dilakukan melalui jenis baru dari self-custodial crypto wallet.
  • Adapun proposal ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih luas dari Visa ke dalam ‘jalan baru untuk inovasi blockchain’ dan untuk mengatasi persyaratan kaku yang dikodekan ke dalam transaksi Ethereum.
  • promo

Raksasa pembayaran Visa menilai pengguna kripto mungkin suatu saat dapat secara otomatis membayar tagihan bulanan listrik hingga Netflix melalui crypto wallet milik mereka sendiri.

Dalam catatan penelitian yang dirilis pada hari Senin (19/12), tim Visa Crypto mengusulkan solusi yang akan memungkinkan para provider untuk secara otomatis menarik dana dari crypto wallet Ethereum pengguna tanpa mengharuskan pemiliknya untuk menandatangani setiap transaksi secara manual.

Sebagai informasi, pembayaran otomatis untuk tagihan berulang adalah hal biasa di dunia perbankan tradisional. Hal tersebut memberi pengguna kemampuan untuk mengizinkan penyedia layanan tertentu untuk menarik dari rekening bank pilihan mereka untuk melunasi tagihan, misalnya biaya langganan Netflix, atau iuran jaminan sosial, seperti BPJS.

Namun, mekanisme seperti itu untuk saat ini tidak mungkin bagi pemilik self-custodial crypto wallet.

Pembayaran Berulang Otomatis Bisa Dilakukan

Terkait hal ini, Visa mencatat bahwa pembayaran otomatis yang dapat diprogram dan menarik pembayaran dari akun pengguna pada interval berulang di dunia kripto membutuhkan kemampuan teknis yang memadai.

Hal ini karena pada self-custodial crypto wallet, pengguna adalah satu-satunya orang yang mengendalikan private key. Artinya, mereka perlu menandatangani transaksi secara manual karena smart contract tidak dapat memulai transaksi sendiri.

Dalam penjelasan teknisnya, Visa mengatakan bahwa pembayaran berulang secara otomatis melalui kripto akan mungkin dilakukan melalui jenis baru dari self-custodial crypto wallet yang disebut delegable account akun yang dapat didelegasikan dengan didasarkan pada konsep Account Abstraction.

Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, mengajukan konsep tersebut pada tahun 2015. Pada dasarnya, hal itu memungkinkan crypto wallet dan smart contract yang berbasis Ethereum digabungkan ke dalam satu akun.

Melalui self-custodial crypto wallet berbasis pada konsep Account Abstraction atau delegable account, tim Visa menyatakan bahwa akun pengguna akan berfungsi seperti smart contract. Artinya, mereka dapat menjadwalkan transaksi tanpa harus melakukannya secara manual setiap hari.

“Aplikasi ini memungkinikan pengguna untuk menyiapkan intruksi pembayaran yang dapat diprogram, yang mendorong dana secara otomatis dari satu akun self-custodial crypto wallet ke akun lainnya pada interval berulang, tanpa memerlukan partisipasi aktif pengguna setiap saat,” tulis pihak Visa.

Akar Masalah dan Rintangan yang Dihadapi

Adapun proposal ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih luas dari Visa ke dalam ‘jalan baru untuk inovasi blockchain’ dan untuk mengatasi persyaratan kaku yang dikodekan ke dalam transaksi Ethereum.

Terlepas dari semua itu, tim Visa mengakui bahwa meskipun pembayaran otomatis dapat diintegrasikan dengan relatif mudal melalui crypto wallet yang disediakan oleh pihak lain seperti centralized crypto finance (CeFi), hal ini tentu saja berarti pengguna harus percaya bahwa dana mereka akan dikelola dengan tepat oleh pihak tersebut.

Sayangnya, kian hari muncul kekhawatiran dan kecurigaan yang semakin tinggi terhadap entitas CeFi, terutama setelah kehancuran sejumlah perusahaan kripto seperti Voyager, Celsius, BlockFi, hingga FTX.

Laporan yang dibuat tim Visa Crypto juga menyoroti bahwa konsep Account Abstraction telah diusulkan sebagai bagian dari beberapa proposal peningkatan Ethereum selama bertahun-tahun.

Namun, pada akhirnya, hal itu belum juga terlaksana karena kesulitan dalam hal implementasi. Alasannya bisa jadi karena membutuhkan banyak perbedaan protokol dan jaminan keamanan yang harus dipenuhi.

Visa Berhasil Uji Coba lewat Jaringan Ethereum L2 StarkNet

Kabar menariknya, tim Visa mengaku bahwa mereka telah berhasil mencoba akun yang dapat didelegasikan pada private chain dari StarkNet yang merupakan solusi penskalaan layer-2 (L2) di jaringan Ethereum. Hal tersebut dapat berlangsung karena StarkNet, yang dikembangkan oleh StarkWare, mendukung konsep Account Abstraction.

Dengan demikian, riset yang dibuat oleh tim Visa dapat menerapkan akun yang dapat didelegasikan dalam ‘model akun’ StarkNet. Dari sini, model akun tersebut dapat didelegasikan sehingga memungkinkan pembayaran otomatis bagi self-custodial crypto wallet.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori