Vitalik Buterin mengharapkan 2 blockchain yang mengandalkan konsensus Proof-of-Work (PoW), yaitu Zcash dan Dogecoin dapat beralih ke konsensus Proof-of-Stake (PoS).
Co-founder Ethereum itu berpandangan bahwa Zcash dan Dogecoin bisa saja akan mengikuti jejak Ethereum dan akhirnya beralih ke PoS, setelah model konsensus ini menjadi matang.
Dalam acara Mainnet 2022 yang diselenggarakan penyedia produk crypto market intelligence Messari, Vitalik Buterin berada dalam satu forum dengan Zooko Wilcox, founder & CEO Electric Coin Company, yang merupakan entitas pengembang Zcash.
Ryan Selkis, selaku co-founder & CEO Messari, yang memandu jalannya sesi ini bertanya: haruskah semua jaringan blockchain pindah ke konsensus PoS?
“Saya akan mengatakan bahwa itu harus. Saat PoS matang, saya berharap itu meningkat dalam legitimasi dari waktu ke waktu. Saya berharap Zcash pindah dan saya berharap Dogecoin segera pindah ke PoS,” kata Vitalik Buterin pada hari Sabtu (24/9) dini hari WIB.
- Baca Juga: The Merge & Migrasi Jaringan Ethereum ke Proof-of-Stake: Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Semua Blockchain Harus Ikuti Jejak Ethereum?
Pada 15 September lalu, Ethereum berhasil melakukan upgrade The Merge yang mengganti konsensus PoW menjadi PoS. Menurut Ethereum Foundation, PoS dapat mengurangi konsumsi energi hingga lebih dari 99%.
Justin Drake, seorang peneliti di Ethereum Foundation, menggunakan metafora untuk menggambarkan bahwa The Merge sebagai proses peralihan dari kendaraan yang menggunakan bensin menuju kendaraan listrik. Selain transisi PoW ke PoS dapat mengurangi konsumsi energi, hal ini juga akan meletakkan dasar bagi upgrade penskalaan Ethereum di masa mendatang.
Sejalan dengan harapan Vitalik Buterin, tim di balik Zcash dan Dogecoin telah menyatakan minat mereka untuk pindah ke PoS dalam pengumuman terpisah. Pada pertengahan Juni 2022, Electric Coin Company, membuat sebuah tulisan yang merinci pendekatan mereka dan langkah selanjutnya menuju penerapan PoS. Dogecoin pun telah melayangkan ide serupa.
Namun, ada pihak yang menilai bahwa hal-hal semacam ini lebih mudah untuk diucapkan daripada dilakukan. Selain itu, keputusan untuk melakukan transisi membutuhkan diskusi di antara anggota komunitas blockchain tersebut tentang bagaimana perubahan ini dapat berdampak ke jaringan.
Baik Dogecoin dan Zcash bersama Bitcoin berada di antara 10 kripto teratas berdasarkan market cap atau kapitalisasi pasar yang memanfaatkan konsensus PoW, menurut data CoinGecko.
Dogecoin dikenal sebagai memecoin, sementara Zcash lebih berfokus pada privasi. Keduanya sama-sama menggunakan hardware penambang khusus yang dinilai membutuhkan konsumsi daya yang besar untuk memproses blok baru.
Di sisi lain, konsensus PoS menggunakan validator yang melakukan staking aset kripto mereka di jaringan blockchain untuk memverifikasi blok. Praktik ini dinilai lebih dapat mengurangi kebutuhan akan hardware dan konsumsi listrik lebih banyak.
Konsensus PoS Buat Kripto Dianggap sebagai Sekuritas?
Namun, terkait PoS yang mengandalkan staking untuk memverifikasi transaksi atau membuat blok baru, Presiden Ava Labs (entitas di balik Avalanche), John Wu, mengatakan kepada Bloomberg TV pada 20 September lalu bahwa beberapa aset kripto kemungkinan adalah efek sekuritas (saham, obligasi, dan sebagainya) yang dapat menyebabkan beberapa proyek kripto dan blockchain dianggap sebagai sekuritas oleh regulator.
Benar saja, Ketua Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), Gary Gensler, menyiratkan bahwa transisi konsensus Ethereum pada 15 September lalu mungkin dapat membuatnya didefinisikan sebagai sekuritas di mata pemerintah AS.
Kemudian, melompat pada 19 September kemarin, SEC kembali membuat gusar komunitas kripto, khususnya pendukung Ethereum dan blockchain PoS. Pasalnya, SEC mengklaim bahwa semua transaksi Ethereum berada di bawah lingkup yurisdiksi AS.
Atas dasar inilah muncul penilaian bahwa upgrade jaringan Ethereum dari PoW menjadi PoS dapat membuatnya lebih rentan terhadap intervensi dan sensor pemerintah.
Coby Morgan, mantan analis FBI yang kini lead investigator di perusahaan kepatuhan dan forensik kripto Merkle Science, pada 16 September lalu mengatakan bahwa biaya mahal untuk menjadi validator dapat mengakibatkan konsolidasi node validator ke perusahaan kripto yang lebih besar seperti Binance, Coinbase, dan Kraken.
Menurutnya, para institusi yang lebih besar ini akan tunduk pada keinginan pemerintah di dunia. etika node validator mengidentifikasi alamat yang dikenai sanksi, mereka dapat mengeluarkannya dari sistem serta mencegah sejumlah pihak berinteraksi dengan pihak tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.